Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) rutin memonitoring harga dan ketersediaan kebutuhan pangan selama hari besar keagamaan nasional untuk mengetahui secara cepat informasi harga di pasaran dalam rangka pengendalian inflasi.
"TPID hari ini satu berkomitmen melakukan monitoring harga dan ketersediaan secara rutin selama HBKN (hari besar keagamaan nasional) dimulai hari Rabu besok kita operasi ke pasar," kata Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Garut, Teti Sarifeni saat acara High Level Meeting TPID Garut Tahun 2023 di Cipanas Kabupaten Garut, Selasa.
Baca juga: Antisipasi penimbunan sembako, Polres Garut terjunkan Satgas Pangan
Ia menuturkan kondisi inflasi di Kabupaten Garut saat ini terkendali, tidak ada kenaikan pada Maret 2023, meski begitu tetap perlu melakukan langkah untuk mengendalikannya agar tidak terjadi kenaikan.
Kondisi ketersediaan pangan di pasaran selama ini menjelang Bulan Ramadhan, kata dia, dilaporkan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, cukup sampai Hari Raya Idul Fitri.
"Alhamdulillah pasokan pangan di Kabupaten Garut sepanjang mulai Ramadhan sampai dengan nanti Idul Fitri itu surplus, jadi kita aman untuk pangan sampai hari Lebaran itu aman," katanya.
Meski di lapangan dilaporkan kondisinya aman, kata Teti, TPID Garut harus tetap sinergis, berkolaborasi dan selalu koordinasi untuk menangani pengendalian inflasi di Garut.
"Harapannya tim kita lebih solid, tim inflasi daerah lebih solid, berkolaborasi, lebih berkoordinasi lagi untuk menangani pengendalian inflasi ini, dan tentunya tidak terjadi lagi inflasi ke depannya," kata Teti.
Ia menyampaikan dalam kegiatan High Level Meeting TPID Garut tidak hanya kesiapan monitoring harga dan ketersediaan pangan, tapi mengoptimalkan pelaksanaan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, juga memantau Minyak Kita untuk memastikan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Selanjutnya, kata dia, mengoptimalkan pengisian data 20 komoditas penyumbang inflasi di Sistem Informasi Pengendalian Inflasi Daerah (Si Linda) di Jawa Barat sebagai dasar pemantauan harga selama HBKN.
Baca juga: Pemkab Garut pastikan stok bahan pokok aman jelang Ramadhan
"Jadi data-data dari semua SKPD terkait dengan inflasi itu akan sama, tidak ada data yang berbeda," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga memonitoring pendistribusian gas subsidi di masyarakat dan dipastikan kebutuhannya terpenuhi.
"Perlu dilakukan monitoring atau pengawasan terhadap pendistribusian LPG 3 kilogram sesuai kebijakan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"TPID hari ini satu berkomitmen melakukan monitoring harga dan ketersediaan secara rutin selama HBKN (hari besar keagamaan nasional) dimulai hari Rabu besok kita operasi ke pasar," kata Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Garut, Teti Sarifeni saat acara High Level Meeting TPID Garut Tahun 2023 di Cipanas Kabupaten Garut, Selasa.
Baca juga: Antisipasi penimbunan sembako, Polres Garut terjunkan Satgas Pangan
Ia menuturkan kondisi inflasi di Kabupaten Garut saat ini terkendali, tidak ada kenaikan pada Maret 2023, meski begitu tetap perlu melakukan langkah untuk mengendalikannya agar tidak terjadi kenaikan.
Kondisi ketersediaan pangan di pasaran selama ini menjelang Bulan Ramadhan, kata dia, dilaporkan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan, cukup sampai Hari Raya Idul Fitri.
"Alhamdulillah pasokan pangan di Kabupaten Garut sepanjang mulai Ramadhan sampai dengan nanti Idul Fitri itu surplus, jadi kita aman untuk pangan sampai hari Lebaran itu aman," katanya.
Meski di lapangan dilaporkan kondisinya aman, kata Teti, TPID Garut harus tetap sinergis, berkolaborasi dan selalu koordinasi untuk menangani pengendalian inflasi di Garut.
"Harapannya tim kita lebih solid, tim inflasi daerah lebih solid, berkolaborasi, lebih berkoordinasi lagi untuk menangani pengendalian inflasi ini, dan tentunya tidak terjadi lagi inflasi ke depannya," kata Teti.
Ia menyampaikan dalam kegiatan High Level Meeting TPID Garut tidak hanya kesiapan monitoring harga dan ketersediaan pangan, tapi mengoptimalkan pelaksanaan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras, juga memantau Minyak Kita untuk memastikan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Selanjutnya, kata dia, mengoptimalkan pengisian data 20 komoditas penyumbang inflasi di Sistem Informasi Pengendalian Inflasi Daerah (Si Linda) di Jawa Barat sebagai dasar pemantauan harga selama HBKN.
Baca juga: Pemkab Garut pastikan stok bahan pokok aman jelang Ramadhan
"Jadi data-data dari semua SKPD terkait dengan inflasi itu akan sama, tidak ada data yang berbeda," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga memonitoring pendistribusian gas subsidi di masyarakat dan dipastikan kebutuhannya terpenuhi.
"Perlu dilakukan monitoring atau pengawasan terhadap pendistribusian LPG 3 kilogram sesuai kebijakan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023