Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih mengatakan, setiap hari petugas Disperindag Jabar selalu turun ke lapangan untuk memantau harga kebutuhan pokok terkini.

"Kami rutin turun ke pasar untuk memantau kondisi stok dan harga sembako. Sementara laporan dari lapangan masih terkendali," ujar Noneng Komara Nengsih, di Kota Bandung, Selasa.

Harga komoditas di tingkat pasar tradisional dan ritel masih terjaga baik dari ketersediaan stok maupun harga yang masih terkendali stabil.

Ia juga mengatakan, Disperindag Jabar rutin mengadakan kegiatan operasi pasar untuk pengendalian harga, terutama jika terpantau ada kelangkaan dan kenaikan harga.

Sementara itu, secara terpisah Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar Faisal mengatakan, stok beras di gudang Bulog Jabar masih aman hingga lima bulan ke depan. Stok saat ini mencapai 120.000 ton.

Stok juga akan bertambah karena Jabar termasuk wilayah yang mendapatkan kiriman beras impor. Kemudian pada akhir Maret atau awal April 2023 panen raya dimulai.

Selain itu, Bulog juga siap memasok kebutuhan operasi pasar jika diminta oleh pemda setempat baik untuk ketersediaan beras hingga minyak goreng.
"Tahun lalu saat ada kenaikan harga minyak goreng, bersama pemda dan BUMN, kami memasok untuk keperluan OP bekerja sama dengan pabrikan yang dilakukan secara masif sehingga stok aman dan harga menjadi stabil.

Untuk tahun ini, kami masih menunggu dari pusat. Tetapi keyakinan saya, sebelum Ramadhan stok MinyakKita di pasaran akan melimpah karena pusat akan mendistribusikan secara masif," katanya.

Distribusi akan dilakukan di semua cabang Bulog di Jawa Barat dan juga pasar tradisional yang sudah ditunjuk atau di lokasi bazar dan operasi pasar yang dilaksanakan Pemda Provinsi Jabar.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023