Antarajawabarat.com,4/5 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Majalengka menyediakan lahan relokasi seluas 30 hektare untuk korban bencana alam pergerakan tanah di Kampung Cigintung Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang terjadi pada 15 April 2013.
"Insya Allah kita berencana untuk melakukan relokasi. Relokasi seperti yang diutarakan Wakil Bupati Majalengka, ada sekitar 30 hektare lebih untuk pemukiman," kata Ahmad Heryawan, usai mengunjungi lokasi pergerakan tanah.
Pihaknya berharap, lahan sekitar 30 hektare tersebut bisa dijadikan kavling/pemukiman warga yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah tersebut.
"Mudah-mudahan ini bisa cukup dan bisa dibagi-bagi jadi kavling dengan adil. Nanti, Pak Wakil Bupati akan menanta kembali kawasan sawah dan kebun, lalu diberikan kepada yang berhaknya siapa," katanya.
Menurut dia, lokasi relokasi yang letaknya sekitar 6 km dari lokasi pergerakan tersebut akan diteliti terlebih dahulu oleh Badan Geologi sebelum ditempati oleh warga.
"Jangan sampai di tempat relokasi juga tempat rawan bencana. Pokoknya akan dipastikan aman terlebih dahulu. Nanti kalau amblasnya sudah berhenti. Akan dijadikan jalan pertanian, bukan hunian warga," katanya.
Gubernur berharap, ke depannya warga tidak kembali menempati kawasan yang tanahnya mengalami pergerakan.
"Tentunya, ke depan tidak boleh ada yang menghuni lagi. Meskipun amblasan sudah berhenti atau reda karena kan kita tidak ingin kejadian pergerakan tanah yang terjadi kali dan dan 95 tahun ke depan kembali terjadi," katanya.
Menurut dia, untuk pemberian bantuan berupa logistik makanan, minuman dan obat-obatan hingga saat ini berjalan lancar.
"Alhamdulilah untuk logistik, bantuan, evakuasi tidak ada masalah karena ini amlasnya perlahan, dan Alhamdulilah tidak ada korban. Masyarakat mengevakuasi diri sendiri karena pergerakan lambat," katanya.
Selain itu, kata Heryawan, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan dana stimulus bagi warga yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
"Di sini, rata-rata rumahnya permanen. Makanya stimulus. Ini adalah tanda kadeudeuh pemerintah untuk membangun kembali. Mudah-mudahan uangnya yang terselamatkan bisa jadi modal untuk membangun kembali," katanya.
Namun ketika ditanyakan berapa jumlah dana stimulus yang disediakan oleh Pemprov Jawa Barat, Heryawan enggan merinci jumlahnya berapa.
"Ah jangan dulu lah (disebutkan besarannya) nantinya jadi ramai. Nilainya ngak perlu disebutkan dulu. Pokoknya ini tanda kedeudeuh lah," katanya.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Insya Allah kita berencana untuk melakukan relokasi. Relokasi seperti yang diutarakan Wakil Bupati Majalengka, ada sekitar 30 hektare lebih untuk pemukiman," kata Ahmad Heryawan, usai mengunjungi lokasi pergerakan tanah.
Pihaknya berharap, lahan sekitar 30 hektare tersebut bisa dijadikan kavling/pemukiman warga yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah tersebut.
"Mudah-mudahan ini bisa cukup dan bisa dibagi-bagi jadi kavling dengan adil. Nanti, Pak Wakil Bupati akan menanta kembali kawasan sawah dan kebun, lalu diberikan kepada yang berhaknya siapa," katanya.
Menurut dia, lokasi relokasi yang letaknya sekitar 6 km dari lokasi pergerakan tersebut akan diteliti terlebih dahulu oleh Badan Geologi sebelum ditempati oleh warga.
"Jangan sampai di tempat relokasi juga tempat rawan bencana. Pokoknya akan dipastikan aman terlebih dahulu. Nanti kalau amblasnya sudah berhenti. Akan dijadikan jalan pertanian, bukan hunian warga," katanya.
Gubernur berharap, ke depannya warga tidak kembali menempati kawasan yang tanahnya mengalami pergerakan.
"Tentunya, ke depan tidak boleh ada yang menghuni lagi. Meskipun amblasan sudah berhenti atau reda karena kan kita tidak ingin kejadian pergerakan tanah yang terjadi kali dan dan 95 tahun ke depan kembali terjadi," katanya.
Menurut dia, untuk pemberian bantuan berupa logistik makanan, minuman dan obat-obatan hingga saat ini berjalan lancar.
"Alhamdulilah untuk logistik, bantuan, evakuasi tidak ada masalah karena ini amlasnya perlahan, dan Alhamdulilah tidak ada korban. Masyarakat mengevakuasi diri sendiri karena pergerakan lambat," katanya.
Selain itu, kata Heryawan, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan dana stimulus bagi warga yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
"Di sini, rata-rata rumahnya permanen. Makanya stimulus. Ini adalah tanda kadeudeuh pemerintah untuk membangun kembali. Mudah-mudahan uangnya yang terselamatkan bisa jadi modal untuk membangun kembali," katanya.
Namun ketika ditanyakan berapa jumlah dana stimulus yang disediakan oleh Pemprov Jawa Barat, Heryawan enggan merinci jumlahnya berapa.
"Ah jangan dulu lah (disebutkan besarannya) nantinya jadi ramai. Nilainya ngak perlu disebutkan dulu. Pokoknya ini tanda kedeudeuh lah," katanya.***3***
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013