Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 2023 menyiapkan anggaran untuk pembayaran premi asuransi usaha tani padi (AUTP) untuk lahan seluas 11.500 hektare, dan diperuntukkan bagi lahan rawan.
"Pada tahun ini kami menanggung seluas 11.500 hektare areal tanaman padi, untuk mengikuti asuransi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas di Cirebon, Kamis.
Asep mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menanggung atau menyubsidi premi untuk asuransi usaha tani padi (AUTP) sebesar Rp144 ribu, per satu hektare areal tanaman padi.
Sehingga, lanjut Asep, plpetani yang ikut asuransi hanya membayar Rp36 ribu per hektare dalam satu musim tanam, mengingat jumlah premi secara keseluruhan yaitu Rp180 ribu per hektare dan pemerintah sudah mengeluarkan subsidi.
Menurut dia, untuk di Kabupaten Cirebon, pemerintah daerah sudah menganggarkan subsidi Rp36 ribu untuk 11.500 hektare areal persawahan, sehingga petani tidak lagi membayar premi.
"Karena kami membayar premi yang sisanya yaitu Rp36 ribu, untuk 11.500 hektare areal tanaman padi, maka petani tidak lagi mengeluarkan biaya alias gratis," tuturnya.
Upaya tersebut, lanjut Asep, untuk memberikan rasa aman kepada petani ketika menjalankan usahanya, terutama di daerah yang rawan bencana, baik banjir, kekeringan dan lainnya.
Mengingat ketika petani mengikuti AUTP, maka apabila gagal panen maupun gagal tanam petani bisa mendapatkan asuransi sebanyak Rp6 juta per hektare, dan bisa digunakan untuk biaya produksi.
"Setiap gagal panen petani berhak mendapatkan asuransi sebanyak Rp6 juta, dan itu tentu bisa membantu," katanya.
Sementara itu, pada awal 2023 areal persawahan di Kabupaten Cirebon yang mengalami gagal tanam akibat banjir yang menerjang mencapai 3.700 hektare.
"Namun petani belum mengikuti asuransi, sehingga kerugian mereka tidak ada yang menanggung, untuk itu kami mengimbau agar petani mengikuti AUTP," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cirebon siapkan pembayaran premi AUTP 11.500 hektare
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pada tahun ini kami menanggung seluas 11.500 hektare areal tanaman padi, untuk mengikuti asuransi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas di Cirebon, Kamis.
Asep mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menanggung atau menyubsidi premi untuk asuransi usaha tani padi (AUTP) sebesar Rp144 ribu, per satu hektare areal tanaman padi.
Sehingga, lanjut Asep, plpetani yang ikut asuransi hanya membayar Rp36 ribu per hektare dalam satu musim tanam, mengingat jumlah premi secara keseluruhan yaitu Rp180 ribu per hektare dan pemerintah sudah mengeluarkan subsidi.
Menurut dia, untuk di Kabupaten Cirebon, pemerintah daerah sudah menganggarkan subsidi Rp36 ribu untuk 11.500 hektare areal persawahan, sehingga petani tidak lagi membayar premi.
"Karena kami membayar premi yang sisanya yaitu Rp36 ribu, untuk 11.500 hektare areal tanaman padi, maka petani tidak lagi mengeluarkan biaya alias gratis," tuturnya.
Upaya tersebut, lanjut Asep, untuk memberikan rasa aman kepada petani ketika menjalankan usahanya, terutama di daerah yang rawan bencana, baik banjir, kekeringan dan lainnya.
Mengingat ketika petani mengikuti AUTP, maka apabila gagal panen maupun gagal tanam petani bisa mendapatkan asuransi sebanyak Rp6 juta per hektare, dan bisa digunakan untuk biaya produksi.
"Setiap gagal panen petani berhak mendapatkan asuransi sebanyak Rp6 juta, dan itu tentu bisa membantu," katanya.
Sementara itu, pada awal 2023 areal persawahan di Kabupaten Cirebon yang mengalami gagal tanam akibat banjir yang menerjang mencapai 3.700 hektare.
"Namun petani belum mengikuti asuransi, sehingga kerugian mereka tidak ada yang menanggung, untuk itu kami mengimbau agar petani mengikuti AUTP," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cirebon siapkan pembayaran premi AUTP 11.500 hektare
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023