Hiswana Migas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membentuk satuan tugas (Satgas) untuk melakukan pengawasan dan mengantisipasi penjual gas bersubsidi untuk Cianjur keluar atau sebaliknya dari luar kota dijual di Cianjur.

Ketua Hiswana Migas Kabupaten Cianjur, Hedi Permadi Boy di Cianjur, Rabu, mengatakan dibentuknya satgas terutama di perbatasan sebagai upaya meningkatkan pengawasan pendistribusian gas bersubsidi agar tepat sasaran untuk warga Cianjur.

"Ini juga sebagai bentuk peningkatan kinerja Hiswana dalam melakukan pengawasan terutama di perbatasan yang akan diwakili pemilik pangkalan. Pemilik pangkalan nantinya akan merangkap sebagai satgas dalam mengawasi pendistribusian gas," katanya.
 
Sehingga stok gas bersubsidi untuk Cianjur, tidak sampai dijual keluar kota atau sebaliknya dari luar kota dijual ke Cianjur, karena pihaknya tidak mengharapkan ada agen atau pangkalan yang bermasalah dengan hukum atau penegak hukum.

"Saat ini stok gas bersubsidi untuk Kabupaten Cianjur masih sangat aman, bahkan lebih di angka 1,7 juta tabung per hari," katanya.

Sedangkan terkait rencana penambahan pangkalan di setiap RW se-Cianjur, tutur dia, guna menekan kenaikan harga gas di tingkat pengecer yang melambung akan dilakukan percobaan dan kemungkinan akan diberlakukan, sehingga tidak ada lagi penjualan di tingkat pengecer atau warung.

“Hal tersebut dilakukan agar kenaikan harga gas bersubsidi yang diterima warga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) saat ini, dari agen Rp14 ribu per tabung dan di pangkalan dijual Rp 16 ribu per tabung ke warga," katanya.

Selama ini,  tambah Hedi, subsidi belum tepat sasaran karena warung sebagai pengencer mendapat stok dari pangkalan dengan harga HET namun menjual Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per tabung, sehingga akan dilakukan percobaan penambahan pangkalan di setiap RW guna memastikan harga sesuai HET diterima warga.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023