Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga setempat untuk siaga dan waspada puncak musim hujan yang dapat menyebabkan bencana alam, antara lain puting beliung dan pohon tumbang.
Wakil Bupati Cianjur T.B. Mulyana Syachrudin di Cianjur, Selasa, mengatakan selama satu pekan terakhir hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang, sedangkan puting beliung merusak puluhan rumah dan tenda pengungsian warga di sejumlah desa di Cianjur.
Baca juga: PMI salurkan 550 paket alat dapur dan rumah tangga untuk korban gempa Cianjur
"Memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi BMKG akan terjadi di pertengahan bulan Februari harus diwaspadai warga yang tinggal di wilayah rawan bencana alam, seperti banjir, longsor dan rawan pohon tumbang mulai dari wilayah utara sampai selatan," katanya.
Pemkab Cianjur sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur menyiagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di masing-masing kecamatan untuk jeli membaca tanda alam akan terjadi bencana.
Pihaknya juga mengimbau pelaku pariwisata, terutama wisata air, di sejumlah wilayah tidak mengizinkan wisatawan mendekati bibir pantai atau lokasi air terjun ketika hujan turun deras disertai angin kencang.
"Kami juga meminta pelaku pariwisata untuk mengingatkan wisatawan tidak memarkir kendaraan di bawah pohon yang rawan tumbang serta tidak bermain air di pinggir pantai karena gelombang tinggi masih terjadi di pantai selatan Cianjur," katanya.
Mulyana menambahkan, tercatat selama satu pekan terakhir dua kejadian pohon tumbang dilaporkan BPBD Cianjur, setelah hujan turun deras disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Cianjur. Akibat kejadian itu, dua rumah rusak berat dan puluhan tenda rusak tersapu angin.
Baca juga: Perumdam Cianjur pastikan air bersih kembali mengalir ke pelanggan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Wakil Bupati Cianjur T.B. Mulyana Syachrudin di Cianjur, Selasa, mengatakan selama satu pekan terakhir hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang, sedangkan puting beliung merusak puluhan rumah dan tenda pengungsian warga di sejumlah desa di Cianjur.
Baca juga: PMI salurkan 550 paket alat dapur dan rumah tangga untuk korban gempa Cianjur
"Memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi BMKG akan terjadi di pertengahan bulan Februari harus diwaspadai warga yang tinggal di wilayah rawan bencana alam, seperti banjir, longsor dan rawan pohon tumbang mulai dari wilayah utara sampai selatan," katanya.
Pemkab Cianjur sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur menyiagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di masing-masing kecamatan untuk jeli membaca tanda alam akan terjadi bencana.
Pihaknya juga mengimbau pelaku pariwisata, terutama wisata air, di sejumlah wilayah tidak mengizinkan wisatawan mendekati bibir pantai atau lokasi air terjun ketika hujan turun deras disertai angin kencang.
"Kami juga meminta pelaku pariwisata untuk mengingatkan wisatawan tidak memarkir kendaraan di bawah pohon yang rawan tumbang serta tidak bermain air di pinggir pantai karena gelombang tinggi masih terjadi di pantai selatan Cianjur," katanya.
Mulyana menambahkan, tercatat selama satu pekan terakhir dua kejadian pohon tumbang dilaporkan BPBD Cianjur, setelah hujan turun deras disertai angin kencang melanda sebagian besar wilayah Cianjur. Akibat kejadian itu, dua rumah rusak berat dan puluhan tenda rusak tersapu angin.
Baca juga: Perumdam Cianjur pastikan air bersih kembali mengalir ke pelanggan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023