Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan sosialisasi dan memberikan edukasi pada warga korban gempa yang rumahnya direlokasi di tiga kecamatan, sehingga saat menempati rumah baru mereka sudah aman dan nyaman serta memiliki penghasilan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan pendataan rumah yang akan direlokasi masih dilakukan dinas terkait bersama BNPB, untuk memastikan berapa banyak rumah yang akan direlokasi di Kecamatan Pacet, Cugenang dan Cianjur karena jumlahnya berkurang sesuai hasil kajian BMKG.
"Sebelum dilakukan relokasi, pemerintah akan mensosialisasikan program apa saja yang akan didapat warga di permukiman yang baru, termasuk program padat karya dan pelatihan sebagai pelaku UMKM akan diberikan sebagai upaya pemulihan ekonomi warga," katanya.
Berbagai program edukasi terkait keberadaan lahan hunian baru di Kecamatan Cilaku, akan diberikan, sehingga warga tidak ragu untuk menempati rumah tahan gempa yang dibangun pemerintah sebagai pengganti rumah mereka yang ambruk dan terletak di pusat Sesar Cugenang.
Kegiatan tersebut, ungkap Herman, perlu dilakukan agar warga korban gempa dapat memahami secara luas kenapa mereka harus direlokasi, karena perkiraan BMKG perkampungan yang terletak di Sesar Cugenang, terlarang dari bangunan namun masih bisa ditanami.
"Terkait pengelolaan lahan pertanian masih dalam pembahasan bersama, tidak tertutup kemungkinan masih bisa digarap pemiliknya atau dibebaskan oleh pemerintah untuk dijadikan lahan terbuka hijau plus obyek wisata," katanya.
Pihaknya berharap warga yang direlokasi dapat segera menempati rumah tahan gempa sebanyak 200 unit yang dibangun di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dan seribu-an rumah lainnya yang akan dibangun di Kecamatan Mande, sehingga mereka tidak lagi tinggal di dalam posko pengungsian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur gencarkan sosialisasi bagi warga relokasi gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan pendataan rumah yang akan direlokasi masih dilakukan dinas terkait bersama BNPB, untuk memastikan berapa banyak rumah yang akan direlokasi di Kecamatan Pacet, Cugenang dan Cianjur karena jumlahnya berkurang sesuai hasil kajian BMKG.
"Sebelum dilakukan relokasi, pemerintah akan mensosialisasikan program apa saja yang akan didapat warga di permukiman yang baru, termasuk program padat karya dan pelatihan sebagai pelaku UMKM akan diberikan sebagai upaya pemulihan ekonomi warga," katanya.
Berbagai program edukasi terkait keberadaan lahan hunian baru di Kecamatan Cilaku, akan diberikan, sehingga warga tidak ragu untuk menempati rumah tahan gempa yang dibangun pemerintah sebagai pengganti rumah mereka yang ambruk dan terletak di pusat Sesar Cugenang.
Kegiatan tersebut, ungkap Herman, perlu dilakukan agar warga korban gempa dapat memahami secara luas kenapa mereka harus direlokasi, karena perkiraan BMKG perkampungan yang terletak di Sesar Cugenang, terlarang dari bangunan namun masih bisa ditanami.
"Terkait pengelolaan lahan pertanian masih dalam pembahasan bersama, tidak tertutup kemungkinan masih bisa digarap pemiliknya atau dibebaskan oleh pemerintah untuk dijadikan lahan terbuka hijau plus obyek wisata," katanya.
Pihaknya berharap warga yang direlokasi dapat segera menempati rumah tahan gempa sebanyak 200 unit yang dibangun di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dan seribu-an rumah lainnya yang akan dibangun di Kecamatan Mande, sehingga mereka tidak lagi tinggal di dalam posko pengungsian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur gencarkan sosialisasi bagi warga relokasi gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023