Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan siap merealisasikan bantuan perbaikan 442 rumah tidak layak huni (rutilahu) pada tahun 2023 sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat agar masyarakat dapat tinggal di rumah yang layak.
"Ada 442 rumah yang akan kita bangun pada bulan Januari-Februari di Garut ini," kata Helmi Budiman melalui siaran pers di Garut, Rabu.
Ia mengatakan, tercatat di Garut ada 421 desa, dan 21 kelurahan sehingga totalnya menjadi 442 desa/kelurahan yang tersebar di 42 kecamatan.
Program rutilahu sebanyak itu, kata Helmi, akan merata, setiap desa maupun kelurahan mendapatkan perbaikan satu rutilahu.
"Di tahun 2023 ini Pak Bupati kemarin sudah disampaikan, satu desa satu rumah," katanya.
Ia menyampaikan program perbaikan rutilahu itu berupa dana stimulan dengan besaran yang diberikan sebesar Rp15 juta per rumah penerima bantuan.
"Dari Pemda itu kan hanya Rp15 juta," katanya.
Ia berharap upaya penanganan rutilahu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan semua pihak juga dapat bergerak memberikan perhatian untuk membantu perbaikan rumah warga agar lebih layak ditempati.
Masyarakat, kata dia, bisa ikut serta memberikan bantuan semampunya bagi masyarakat yang rumahnya rusak, sehingga permasalahan tersebut bisa secepatnya teratasi.
"Ada perhatian dari lingkungan sekitarnya, dan inilah yang kita inginkan, bukan hanya dari pemda saja, tapi juga dari masyarakat, sehingga kita bisa bersama-sama menanggulangi kemiskinan yang ada di daerah," kata Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ada 442 rumah yang akan kita bangun pada bulan Januari-Februari di Garut ini," kata Helmi Budiman melalui siaran pers di Garut, Rabu.
Ia mengatakan, tercatat di Garut ada 421 desa, dan 21 kelurahan sehingga totalnya menjadi 442 desa/kelurahan yang tersebar di 42 kecamatan.
Program rutilahu sebanyak itu, kata Helmi, akan merata, setiap desa maupun kelurahan mendapatkan perbaikan satu rutilahu.
"Di tahun 2023 ini Pak Bupati kemarin sudah disampaikan, satu desa satu rumah," katanya.
Ia menyampaikan program perbaikan rutilahu itu berupa dana stimulan dengan besaran yang diberikan sebesar Rp15 juta per rumah penerima bantuan.
"Dari Pemda itu kan hanya Rp15 juta," katanya.
Ia berharap upaya penanganan rutilahu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan semua pihak juga dapat bergerak memberikan perhatian untuk membantu perbaikan rumah warga agar lebih layak ditempati.
Masyarakat, kata dia, bisa ikut serta memberikan bantuan semampunya bagi masyarakat yang rumahnya rusak, sehingga permasalahan tersebut bisa secepatnya teratasi.
"Ada perhatian dari lingkungan sekitarnya, dan inilah yang kita inginkan, bukan hanya dari pemda saja, tapi juga dari masyarakat, sehingga kita bisa bersama-sama menanggulangi kemiskinan yang ada di daerah," kata Helmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022