Tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, menerima laporan tambahan delapan orang hilang hingga hari ke-10 masa pencarian.

"Hari ini Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian dengan tetap membagi menjadi tiga worksite (tempat kerja)," kata Koordinator Misi Pencarian Basarnas Jumaril di Cianjur, Rabu pagi.

Sebanyak delapan laporan orang hilang berasal dari Kecamatan Cugenang, di antaranya dari Desa Cijedil sebanyak enam orang dan Desa Mengunkerta dua orang.

Sebelumnya, Tim SAR Gabungan menyisakan pencarian terhadap lima orang hilang hingga hari kesembilan atau Selasa (29/11).

Total jumlah korban hilang pada hari ke-10 pencarian atau Rabu ini menjadi 13 orang.

Tim SAR Gabungan membagi worksite 1 berlokasi di Warung Sate Shinta dengan 104 personel, dua anjing pelacak dan empat personel life detector (pendeteksi kehidupan).

Worksite 2 di Desa Cijedil RT03/01 di Kecamatan Cugenang dengan 465 personel, sembilan anjing pelacak dan empat personel life detector. Worksite 3 di Kampung Cicadas dengan 120 personel, empat anjing pelacak dan empat personel life detector.

Data di Posko Utama Basarnas melaporkan status korban luka-luka hingga saat ini berjumlah 663 orang, mengungsi 108.720 orang, meninggal dunia 327 orang, dan dalam pencarian 13 orang.

Jumlah personel lapangan yang terdaftar 1.588 berasal dari 225 instansi, organisasi dan 15 Tim K-9. Petugas lapangan terbagi menjadi petugas SAR 648 personel dari TNI/Polri, petugas logistik dan dapur umum 107 personel.
Tenaga medis 52 personel yang terdiri atas lima dokter, 20 perawat, dua bidan, serta 25 tenaga pendukung.

Sementara itu Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan 261 personel dari jajaran medis dan paramedis didukung perlengkapan memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Irjen dr Asep Hendradiana dalam keterangan tertulis diterima di Cianjur, Rabu, menyebutkan 261 personel itu, terdiri atas dokter spesialis 21 personel, dokter umum (41), dokter gigi (5), perawat (96), tenaga kesehatan (nakes) (36), dan non-nakes (62).

Tim Satgas Kesehatan Polri juga menyiapkan ambulans (19 unit), mobil kabin (3), dan kendaraan roda dua (16).

Ia menjelaskan Polri terus melakukan pelayanan secara optimal kepada masyarakat yang terkena dampak gempa bumi di daerah itu.
 
Selain membantu proses evakuasi dan pemberian bantuan sembako serta kebutuhan masyarakat, Polri juga telah menyiapkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
 
Ia mengatakan Polri telah membentuk satgas kesehatan untuk melayani masyarakat, baik yang meninggal, luka, maupun sakit pascagempa bumi.
 
Polri juga menyiapkan RS Bhayangkara sebagai tempat perawatan dan RSUD Sayang Cianjur sebagai Posko Disaster Victim Identification (DVI).
 
Berdasarkan data pasien yang ditangani hingga hari ini, di RS Bhayangkara Cianjur 463 pasien, antara lain 281 pasien luka ringan, luka berat (72), tindakan operasi (55), dan pasien dirujuk ke rumah sakit lain (30).


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR terima laporan baru delapan orang hilang dampak gempa Cianjur

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022