Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan telah terjadi 248 gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat hingga Jumat sejak gempa utama, dengan tren terus menurun.
"Sampai dengan pada jam 17.00 barusan, gempa susulan sampai hari ini adalah 248 gempa," ujar Deputi Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi dalam konferensi pers penanganan gempa bumi Cianjur yang diikuti virtual dari Jakarta, Jumat sore.
BMKG mencatat guncangan terbesar untuk gempa susulan mencapai magnitudo 4,2 dan terkecil magnitudo 1,2, sedangkan gempa utama pada Senin (21/11), tercatat berkekuatan magnitudo 5,6.
"Dan ini, alhamdulillah, terus menurun walaupun satu dua kali dirasa gempa tapi tidak membahayakan," ujarnya.
Meski tidak membahayakan, dia mengingatkan masyarakat menghindari berada di dalam atau sekitar rumah-rumah yang tidak layak huni karena potensi bahaya ketika terjadi gempa susulan.
Dia memastikan BMKG terus melakukan pembaruan akan informasi cuaca dan perkembangan gempa susulan yang terjadi di wilayah itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa korban meninggal sebagai dampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur mencapai 310 orang sampai dengan sore hari ini.
Dia memastikan pencarian terus dilakukan untuk mencari korban hilang dan pendistribusian logistik juga diberikan kepada 110 titik pengungsian yang telah teridentifikasi.
Pendistribusian langsung kepada pengungsi juga telah diizinkan namun harus dilakukan dengan pengawalan kepolisian.
"Jadi sudah mulai dikawal oleh kepolisian untuk mencegah adanya berita-berita viral atau potongan rekaman video yang memperlihatkan adanya penghadangan entah oleh warga terdampak atau warga lain untuk meminta barang atau uang," kata Suharyanto.
Sebelumnya dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tak ada kerusakan tambahan akibat gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat dini hari.
Kepala BNPB Suharyanto di Cianjur, Jumat mengatakan kemungkinan ada rumah bertambah tingkat kerusakannya akibat gempa susulan tersebut. Namun menurutnya gempa susulan berkekuatan 4,1 magnitudo itu tidak membuat angka rumah rusak bertambah.
Baca juga: BMKG catat gempa susulan di Cianjur masih ada di hari keempat tapi melemah
"Mungkin ada yang tadinya memang sudah rusak, digoyang lagi ada yang rusak, tapi tidak menambah jumlahnya, dan tidak menambah korban" kata Suharyanto.
Adapun pada Jumat dini hari, pukul 01.44 WIB terjadi gempa susulan berkekuatan 4,1 magnitudo. Kemudian sejumlah gempa susulan pun terjadi hingga sekitar pukul 04.00 WIB, tetapi kekuatannya lebih kecil.
"Memang kita laksanakan asesmen terus, pendataan terus, jadi tim lagi turun terus di jalan, nanti pada suatu titik setelah tanggap darurat selesai, baru bisa jelas lah itu, berapa rumah yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan," kata dia.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 58.049 rumah yang mengalami kerusakan. Di antaranya rumah rusak ringan sebanyak 20.367 unit, rumah rusak sedang sebanyak 12.496 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 25.186 unit.
Kemudian tercatat ada 146 desa dari 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa. Dan pada Jumat, tercatat ada sebanyak 310 orang meninggal dunia akibat gempa bumi pada Senin (21/11) di Cianjur.
Baca juga: BMKG prakirakan gempa susulan Cianjur berakhir 4 hingga 7 hari ke depan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG mencatat terjadi 248 gempa susulan di Cianjur hingga Jumat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sampai dengan pada jam 17.00 barusan, gempa susulan sampai hari ini adalah 248 gempa," ujar Deputi Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi dalam konferensi pers penanganan gempa bumi Cianjur yang diikuti virtual dari Jakarta, Jumat sore.
BMKG mencatat guncangan terbesar untuk gempa susulan mencapai magnitudo 4,2 dan terkecil magnitudo 1,2, sedangkan gempa utama pada Senin (21/11), tercatat berkekuatan magnitudo 5,6.
"Dan ini, alhamdulillah, terus menurun walaupun satu dua kali dirasa gempa tapi tidak membahayakan," ujarnya.
Meski tidak membahayakan, dia mengingatkan masyarakat menghindari berada di dalam atau sekitar rumah-rumah yang tidak layak huni karena potensi bahaya ketika terjadi gempa susulan.
Dia memastikan BMKG terus melakukan pembaruan akan informasi cuaca dan perkembangan gempa susulan yang terjadi di wilayah itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa korban meninggal sebagai dampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur mencapai 310 orang sampai dengan sore hari ini.
Dia memastikan pencarian terus dilakukan untuk mencari korban hilang dan pendistribusian logistik juga diberikan kepada 110 titik pengungsian yang telah teridentifikasi.
Pendistribusian langsung kepada pengungsi juga telah diizinkan namun harus dilakukan dengan pengawalan kepolisian.
"Jadi sudah mulai dikawal oleh kepolisian untuk mencegah adanya berita-berita viral atau potongan rekaman video yang memperlihatkan adanya penghadangan entah oleh warga terdampak atau warga lain untuk meminta barang atau uang," kata Suharyanto.
Sebelumnya dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tak ada kerusakan tambahan akibat gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat dini hari.
Kepala BNPB Suharyanto di Cianjur, Jumat mengatakan kemungkinan ada rumah bertambah tingkat kerusakannya akibat gempa susulan tersebut. Namun menurutnya gempa susulan berkekuatan 4,1 magnitudo itu tidak membuat angka rumah rusak bertambah.
Baca juga: BMKG catat gempa susulan di Cianjur masih ada di hari keempat tapi melemah
"Mungkin ada yang tadinya memang sudah rusak, digoyang lagi ada yang rusak, tapi tidak menambah jumlahnya, dan tidak menambah korban" kata Suharyanto.
Adapun pada Jumat dini hari, pukul 01.44 WIB terjadi gempa susulan berkekuatan 4,1 magnitudo. Kemudian sejumlah gempa susulan pun terjadi hingga sekitar pukul 04.00 WIB, tetapi kekuatannya lebih kecil.
"Memang kita laksanakan asesmen terus, pendataan terus, jadi tim lagi turun terus di jalan, nanti pada suatu titik setelah tanggap darurat selesai, baru bisa jelas lah itu, berapa rumah yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan," kata dia.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 58.049 rumah yang mengalami kerusakan. Di antaranya rumah rusak ringan sebanyak 20.367 unit, rumah rusak sedang sebanyak 12.496 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 25.186 unit.
Kemudian tercatat ada 146 desa dari 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa. Dan pada Jumat, tercatat ada sebanyak 310 orang meninggal dunia akibat gempa bumi pada Senin (21/11) di Cianjur.
Baca juga: BMKG prakirakan gempa susulan Cianjur berakhir 4 hingga 7 hari ke depan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG mencatat terjadi 248 gempa susulan di Cianjur hingga Jumat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022