Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Muslim di seluruh pelosok negeri untuk menggelar Shalat Gaib dan tahlil untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
"Mari kita lakukan Shalat Gaib. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Selasa.
Menag menyampaikan turut berbelasungkawa atas banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Puluhan orang masih tertimbun reruntuhan dan tengah dalam pencarian. Sementara ratusan orang harus mengungsi ke tempat yang aman imbas rumah roboh, retak-retak, dan menghindari gempa susulan.
"Kita turut sedih dan berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita khususnya di Kabupaten Cianjur," ujar Menag.
Menag juga mengajak seluruh umat beragama untuk mendoakan agar proses evakuasi warga yang masih tertimbun rumah atau bangunan diberi kemudahan. Proses evakuasi sejumlah korban masih terus dilakukan.
Di beberapa titik, evakuasi terkendala dengan terbatasnya alat hingga akses jalan yang sulit akibat longsor, perbukitan dan sebagainya.
"Tim gabungan baik dari BNPB, TNI, Polri dan lainnya telah turun ke lapangan. Mari doakan agar tugas mereka diberi kemudahan dan kelancaran sehingga semua korban bisa dievakuasi dengan baik," kata Menag.
Selain korban jiwa, gempa bumi Cianjur juga berdampak pada ribuan rumah dan bangunan yang rusak, termasuk sekolah, madrasah, pesantren, perguruan tinggi, masjid, serta gedung perkantoran dan fasilitas kesehatan.
Menag memastikan pemerintah tengah bekerja keras untuk memberikan bantuan yang terbaik untuk penyintas gempa Cianjur, termasuk dalam memulihkan sarana prasarana yang terdampak.
"Kami di Kemenag juga tengah lakukan pendataan dan penyiapan bantuan, termasuk sarana ibadah dan juga sarana pendidikan agar para pelajar tetap bisa mendapatkan hak-hak pendidikannya, terlebih saat ini kalender pendidikan sudah memasuki akhir semester," kata dia.
Sementara itu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) mengerahkan tim untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
"Dengan menurunkan 12 personel tim respons yang terdiri atas tim Baznas Tanggap Bencana Pusat, BTB Jabar, dan Baznas Cianjur. Pada Senin (21/11) sore tim tiba di lokasi bencana dan langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait," ujar Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Saidah mengatakan setelah berkoordinasi dengan instansi tanggap bencana lainnya, tim menuju ke lapangan untuk membantu proses evakuasi. Tim akan mengupayakan bantuan evakuasi lebih dulu untuk daerah yang paling parah terdampak bencana.
Tim BTB juga melakukan penilaian terkait kebutuhan mendesak yang diperlukan warga, serta membuka layanan kebutuhan darurat bagi para korban terdampak gempa.
"Mustahik selalu menjadi pihak yang paling menderita ketika bencana melanda, tak terkecuali musibah gempa yang melanda saudara kita di Kabupaten Cianjur. Baznas siap menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat bangkit dari bencana," kata Saidah.
Menurut Saidah, Baznas selalu siap siaga, untuk memberikan respons cepat melayani masyarakat yang tengah terdampak bencana. Baznas juga akan terus berupaya mendampingi para korban terdampak agar bisa bersama bangkit dan hidup normal seperti sediakala.
"Inilah saatnya kebersamaan dan gotong royong diperlukan untuk membantu sesama," kata Saidah.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan turut berbelasungkawa atas banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag ajak Shalat Gaib dan tahlil untuk korban gempa Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Mari kita lakukan Shalat Gaib. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Selasa.
Menag menyampaikan turut berbelasungkawa atas banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Puluhan orang masih tertimbun reruntuhan dan tengah dalam pencarian. Sementara ratusan orang harus mengungsi ke tempat yang aman imbas rumah roboh, retak-retak, dan menghindari gempa susulan.
"Kita turut sedih dan berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita khususnya di Kabupaten Cianjur," ujar Menag.
Menag juga mengajak seluruh umat beragama untuk mendoakan agar proses evakuasi warga yang masih tertimbun rumah atau bangunan diberi kemudahan. Proses evakuasi sejumlah korban masih terus dilakukan.
Di beberapa titik, evakuasi terkendala dengan terbatasnya alat hingga akses jalan yang sulit akibat longsor, perbukitan dan sebagainya.
"Tim gabungan baik dari BNPB, TNI, Polri dan lainnya telah turun ke lapangan. Mari doakan agar tugas mereka diberi kemudahan dan kelancaran sehingga semua korban bisa dievakuasi dengan baik," kata Menag.
Selain korban jiwa, gempa bumi Cianjur juga berdampak pada ribuan rumah dan bangunan yang rusak, termasuk sekolah, madrasah, pesantren, perguruan tinggi, masjid, serta gedung perkantoran dan fasilitas kesehatan.
Menag memastikan pemerintah tengah bekerja keras untuk memberikan bantuan yang terbaik untuk penyintas gempa Cianjur, termasuk dalam memulihkan sarana prasarana yang terdampak.
"Kami di Kemenag juga tengah lakukan pendataan dan penyiapan bantuan, termasuk sarana ibadah dan juga sarana pendidikan agar para pelajar tetap bisa mendapatkan hak-hak pendidikannya, terlebih saat ini kalender pendidikan sudah memasuki akhir semester," kata dia.
Sementara itu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) mengerahkan tim untuk membantu proses evakuasi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
"Dengan menurunkan 12 personel tim respons yang terdiri atas tim Baznas Tanggap Bencana Pusat, BTB Jabar, dan Baznas Cianjur. Pada Senin (21/11) sore tim tiba di lokasi bencana dan langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait," ujar Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Saidah mengatakan setelah berkoordinasi dengan instansi tanggap bencana lainnya, tim menuju ke lapangan untuk membantu proses evakuasi. Tim akan mengupayakan bantuan evakuasi lebih dulu untuk daerah yang paling parah terdampak bencana.
Tim BTB juga melakukan penilaian terkait kebutuhan mendesak yang diperlukan warga, serta membuka layanan kebutuhan darurat bagi para korban terdampak gempa.
"Mustahik selalu menjadi pihak yang paling menderita ketika bencana melanda, tak terkecuali musibah gempa yang melanda saudara kita di Kabupaten Cianjur. Baznas siap menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat bangkit dari bencana," kata Saidah.
Menurut Saidah, Baznas selalu siap siaga, untuk memberikan respons cepat melayani masyarakat yang tengah terdampak bencana. Baznas juga akan terus berupaya mendampingi para korban terdampak agar bisa bersama bangkit dan hidup normal seperti sediakala.
"Inilah saatnya kebersamaan dan gotong royong diperlukan untuk membantu sesama," kata Saidah.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan turut berbelasungkawa atas banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag ajak Shalat Gaib dan tahlil untuk korban gempa Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022