Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyediakan bantuan pendidikan dan permodalan untuk kaum muda yang siap menjadi petani milenial.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Jumat, mengatakan Cianjur memiliki lahan pertanian yang sangat luas mulai dari utara hingga selatan, sedangkan suplai kebutuhan pangan seperti sayur mayur, cabai, dan bawang berasal dari luar kota sebesar 70 persen.
"Kami siapkan berbagai bantuan mulai dari pendidikan hingga permodalan melalui perbankan milik pemerintah daerah mulai dari Rp15 juta sampai puluhan juta rupiah agar produk pertanian di Cianjur dapat mencukupi kebutuhan yang selama ini masih dipasok dari luar," katanya.
Selama kaum muda siap menjadi pelaku pertanian di Cianjur, pihaknya akan membantu pendidikan dengan memberi beasiswa dengan catatan setelah lulus dapat mengabdikan diri untuk pemerintah daerah melalui bidang pengembangan pertanian, sehingga produksi pertanian meningkat.
Hasil dari petani milenial itu, akan dibeli BUMN Sugih Mukti yang fokus menampung hasil pertanian pangan di Cianjur untuk selanjutnya didistribusikan ke sejumlah pasar yang selama ini mengandalkan pasokan dari luar mulai Bandung Barat hingga Jawa Tengah.
"Kehadiran petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian yang selama ini hanya dapat memasok kebutuhan 30 persen untuk pasar di Cianjur. Kami siapkan semua bantuan untuk petani milenial termasuk hasilnya akan dibeli BUMD," katanya.
Herman menambahkan, mahalnya upah kerja di bidang pertanian selama ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah dengan membeli secara bertahap alat pertanian bermesin seperti traktor dan lain-lain untuk kelompok tani dan petani milenial agar dapat menekan biaya operasional.
"Kami akan membeli alat pertanian bermesin untuk menekan tingginya upah kerja, sehingga dapat memudahkan dan mempercepat waktu pengolahan lahan bagi petani milenial dan kelompok tani, sehingga hasil pertanian terus meningkat guna memenuhi kebutuhan pasar lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Jumat, mengatakan Cianjur memiliki lahan pertanian yang sangat luas mulai dari utara hingga selatan, sedangkan suplai kebutuhan pangan seperti sayur mayur, cabai, dan bawang berasal dari luar kota sebesar 70 persen.
"Kami siapkan berbagai bantuan mulai dari pendidikan hingga permodalan melalui perbankan milik pemerintah daerah mulai dari Rp15 juta sampai puluhan juta rupiah agar produk pertanian di Cianjur dapat mencukupi kebutuhan yang selama ini masih dipasok dari luar," katanya.
Selama kaum muda siap menjadi pelaku pertanian di Cianjur, pihaknya akan membantu pendidikan dengan memberi beasiswa dengan catatan setelah lulus dapat mengabdikan diri untuk pemerintah daerah melalui bidang pengembangan pertanian, sehingga produksi pertanian meningkat.
Hasil dari petani milenial itu, akan dibeli BUMN Sugih Mukti yang fokus menampung hasil pertanian pangan di Cianjur untuk selanjutnya didistribusikan ke sejumlah pasar yang selama ini mengandalkan pasokan dari luar mulai Bandung Barat hingga Jawa Tengah.
"Kehadiran petani milenial ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian yang selama ini hanya dapat memasok kebutuhan 30 persen untuk pasar di Cianjur. Kami siapkan semua bantuan untuk petani milenial termasuk hasilnya akan dibeli BUMD," katanya.
Herman menambahkan, mahalnya upah kerja di bidang pertanian selama ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah dengan membeli secara bertahap alat pertanian bermesin seperti traktor dan lain-lain untuk kelompok tani dan petani milenial agar dapat menekan biaya operasional.
"Kami akan membeli alat pertanian bermesin untuk menekan tingginya upah kerja, sehingga dapat memudahkan dan mempercepat waktu pengolahan lahan bagi petani milenial dan kelompok tani, sehingga hasil pertanian terus meningkat guna memenuhi kebutuhan pasar lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022