ANTARAJAWABARAT.com,27/9 - Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jabar, pada musim kemarau panjang memilih mengembangkan tanaman kacang hijau karena tanaman tersebut hemat air sehingga mereka terhindar dari resiko gagal panen akibat kekeringan.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Efendi, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Wasman kepada wartawan di Cirebon, Kamis, mengatakan, sejumlah petani di Cirebon bagian barat mengembangkan kacang hijau karena lahan pertanian mereka tadah hujan.

Menurut Wasman, kacang hijau potensial dan cocok ditanam wilayah Cirebon, kini sekitar 2.000 hektare setiap kemarau dikembangkan kacang hijau, hasil panennya cukup memuaskan.

"Lahan pertanian untuk kacang hijau tersebar di Ciwaringin, Gintung daerah Cirebon barat, mereka mengandalkan pasokan air dari sungai setempat dengan pompanisasi,"katanya.

Kacang hijau merupakan tanaman hemat air, kata dia, kemarau cocok ditanam wilayah Pantura, kini tanaman tersebut semakin diminati oleh petani karena harga jual bertahan tinggi.

Harga kacang hijau dari petani bervariasi mulai dari Rp7.000 hingga Rp8.000 perkilogram, biasanya dikirim ke Jakarta dan untuk memenuhi kebutuhan di Pantura Cirebon.

Sementara itu, Sarjono petani kacang hijau di Cirebon mengaku, memasuki musim kemarau petani di Cirebon memilih tanaman hemat air, kini mereka mengembangkan kacang hijau.

Lahan tanaman kacang hijau di Ciwaringin sekitar 700 hektare, kata dia, hasil panennya memuaskan dari satu hektare mencapai 1,3 ton kacang hijau kualitas super.

"Harga jual kacang hijau bertahan tinggi, sehingga menguntungkan bagi petani Pantura Kabupaten Cirebon karena mudah menjualnya," katanya.

Nurahim pedagang kacang hijau di Cirebon menuturkan, kacang hijau hasil petani Cirebon kualitasnya cukup baik, sehingga harga bertahan tinggi kini dai petani, dijual sekitar Rp7.000 hingga Rp8.000 perkilogram.***2***

Enjang S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012