Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat mengusulkan pembangunan akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung. 
 
"Jadi selain untuk Masjid Al Jabbar, akses ini pun untuk memperlancar lalu lintas di kawasan masa depan Gedebage dan Tegalluar," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, ketika dihubungi melalui telepon oleh wartawan, Selasa.
 
Bambang mengatakan pembangunan Masjid Raya Al Jabbar tengah dikebut dan ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2022. 
 
Selain itu, kata Bambang, saat ini juga sedang dibangun juga Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, dan di kawasan ini pun terdapat Stadion GBLA serta pengembangan properti.
 
Menurut Bambang untuk menyiapkan kawasan masa depan ini, dibutuhkan sejumlah akses lalu lintas dan untuk akses Masjid Raya Al Jabbar, ada tiga opsi yang bisa dikerjakan. 
 
Dia mengatakan akses yang akan dibangun ini akan berguna juga bagi lalu lintas di kawasan masa depan tersebut.
 
"Untuk positioning saat ini, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, dan harus kami optimistis, bisa diselesaikan 2022. Tetapi bukan hanya tentang masjidnya, harus diatur juga landscape-nya, juga termasuk di antaranya kita pikirkan akses menuju ke Al Jabbar," kata Bambang.

Ia mengatakan pembangunan akses ini berkaitan dengan rencana pembukaan Exit Tol Purbaleunyi KM 149 di Gedebage. 
 
Pengajuan pertama, kata dia, dari Exit Tol tersebut, pengembang properti di Gedebage, yakni Summarecon, bisa membangun akses khusus menuju Masjid Raya Al Jabbar.
 
"Kemudian kami berkomunikasi juga dengan pengembang properti yang ada di sana, bagaimana kalau misalkan akses dari exit tol KM 149 itu diberikan ruang untuk diberikan akses jalan menuju ke Al Jabbar. Ini sedang kita komunikasikan," katanya.
 
Ia mengatakan setelah Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil pulang dari ibadah haji maka pihaknya akan mencoba mengekspos rencana tersebut bersama-sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan jajaran direksi Summarecon. 
 
Ekspos tersebut untuk membahas kemungkinan pembangunan akses langsung dari exit tol KM 149 menuju Al Jabbar melalui Summarecon.
 
Untuk opsi kedua, kata dia, dari exit tol KM 149 diarahkan menuju Jalan Cimincrang yang berada di bawah kewenangan Pemkot Bandung. 
 
Pihaknya bisa berkolaborasi dengan Pemkot Bandung untuk melebarkan Jalan Cimincrang

"Kami bisa kolaborasi juga dengan Pemerintah Kota Bandung untuk dilakukan pembebasan lahan untuk pelebaran, panjangnya sekitar 1,3 kilometer ke Al Jabbar, sehingga mampu terlayani dan tidak menimbulkan kemacetan," katanya.
 
Sementara untuk opsi terakhir, lanjut Bambang, adalah akses dari Jalan Soekarno Hatta atau exit tol KM 149 melalui Jalan Gedebage Selatan. 
 
Akan tetapi, pembukaan akses ini masih membutuhkan pelebaran Jalan Gedebage Selatan yang baru selebar 5-6 meter.
 
"Akses yang ketiga, dari exit tol KM149 menuju ke bundaran, keluar menuju ke Jalan Gedebage Selatan, yang selama ini lebarnya 5-6 meter," katanya.
 
Pembangunan akses di Gedebage ini, kata Bambang, tidak hanya untuk masjid. Namun untuk pengembangan Gedebage dan Tegalluar ke depannya.
 
"Rencana pengembangan Gedebage Selatan itu juga untuk membuka konektivitas menuju ke Tegalluar, ada Kereta Cepat di sana. Jadi, jangka menengah atau jangka panjangnya, tahap persiapan ini tengah diatur," katanya.

Ia mengatakan pelebaran jalan, pembangunan akses dan pembukaan exit tol KM 149 tentunya memberikan memberikan ruang dan akses untuk mempermudah masyarakat berlalu lintas di kawasan ini, termasuk yang akan menuju Al Jabbar.
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022