Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong kreativitas para pelaku atau kreator seni di bidang perfilman dan video di Kota Bandung agar bisa meraup peluang dari ekonomi kreatif.

Koordinator musik, Seni Pertunjukan, dan Seni Rupa Kemenparekraf/Baparekraf Sudaryana mengatakan Kota Bandung memiliki segudang pelaku kreatif khususnya di bidang sub sektor video sehingga ekonomi kreatif bisa berkembang di sektor tersebut.

Baca juga: Pancasila bisa cegah polemik dalam bernegara, ujar Anggota DPRD Jabar

"Termasuk daerah Garut sekarang, orang filmnya lagi lari-larinya sekarang gara-gara (sinetron) preman pensiun, tapi untuk Jawa Barat itu Kota Bandung, lebih kuat, lebih hebat," kata Sudaryana pada kegiatan Penguatan Kapasitas Pelaku Kreatif Sub Sektor Video Melalui Produksi Video Film Pendek di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Sejauh ini, alumni Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung itu mengatakan Kemenparekraf terus menyusun formula regulasi untuk bisa menopang kegiatan para pelaku ekonomi kreatif tersebut.

Selain dari pemerintah pusat, kata dia, hal tersebut juga merupakan tugas dari dinas kebudayaan dan pariwisata setempat untuk bisa menaungi pelaku-pelaku kreatif itu.

"Dan bagaimana regulasi ini mendorong percepatan, seperti ruang-ruang publik, mungkin ada ruang-ruang kreatif lainnya bisa mendorong dari kami pemerintah," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa mengatakan pihaknya bersama kementerian tengah mendorong penciptaan ekosistem ekonomi kreatif dan pariwisata di Bandung.
 

Menurut dia, jika ekosistem telah terbentuk, bukan hanya akan meningkatkan ekonomi, tapi juga dapat generasi selanjutnya bisa terus melanjutkan roda industri kreatif.

Industri perfilman atau video, tambah dia, merupakan ceruk bisnis yang sangat besar sekali, karena di era teknologi ini, masyarakat tak lepas dari keterkaitan dengan konten audio visual.

"Sekarang apa yang tidak melibatkan video? orang bikin vlog pakai video, promosi juga pakai video, dan apa yang membuat orang luar negeri mau datang ke Indonesia, itu adalah lewat video atau film pendek," kata Ledia.

Sementara itu, kegiatan penguatan tersebut dihadiri sekitar 50 orang pelaku ekonomi kreatif, khususnya di bidang perfilman atau video. Pelaku pelatihan bakal menerima materi untuk meningkatkan kemampuan produksi video yang dapat meningkatkan nilai ekonomi.

Baca juga: 14 provinsi nihil kasus COVID-19, Jabar paling banyak sembuh tapi juga meninggal

Baca juga: Wabup Garut: Kunjungan wisatawan percepat pemulihan ekonomi

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022