Pemkab Cianjur, Jawa Barat, fokuskan perbaikan infrastruktur jalan menuju obyek wisata guna menunjang pemulihan perekonomian sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Sabtu, mengatakan untuk pemulihan perekonomian setelah pandemi, pihaknya mengalokasikan dana untuk pembangunan dan perbaikan jalan kabupaten yang kondisinya rusak terutama menuju tempat wisata andalan di selatan Cianjur.
Baca juga: Pemprov Jabar pacu pelaksanaan vaksinasi COVID-19 setelah libur Lebaran
"Kita memiliki wisata andalan yang selama libur panjang hari raya banyak dikunjungi wisatawan dan pemudik yang pulang kampung. Kita berharap mereka dapat mempromosikan keberadaan tempat wisata yang ada di Cianjur mulai dari utara hingga selatan," katanya.
Pihaknya mencatat sebagian besar obyek wisata baru berada di Cianjur selatan, sehingga alokasi dana disiapkan hingga ratusan miliar rupiah untuk pembangunan dan perbaikan jalan , sehingga roda perekonomian di masing-masing wilayah dapat berjalan cepat dan kembali tumbuh.
Karena tutur dia, ketika infrastruktur baik dan laik dilalui akan berdampak terhadap perputaran ekonomi yang lebih cepat, termasuk angka kunjungan wisatawan ke Cianjur akan meningkat karena untuk sampai ke tempat wisata yang ada tidak perlu waktu lama.
"Cianjur punya wisata alam, situs tertua di dunia Gunung Padang, ratusan air terjun hingga bentangan pantai terpanjang yang memiliki keindahan tersendiri, termasuk Taman Alun-alun Cianjur yang diresmikan Presiden RI Jokowidodo," katanya.
Sementara warga di beberapa kecamatan di wilayah selatan Cianjur, berharap pembangunan jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan milik kabupaten segera dibangun agar perekonomian kembali meningkat dan aktifitas ekonomi dapat berjalan dengan cepat.
Pasalnya ungkap tokoh masyarakat Cianjur selatan, Dadang Kobul, pembangunan dan aktifitas perekonomian di selatan terhambat karena buruknya infrastruktur yang ada. Bahkan sejak belasan tahun jalan milik kabupaten yang membentang di wilayah selatan terkesan minim perhatian.
"Harapan kami setelah pandemi usai, pemkab menepati janjinya untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak. Banyak obyek wisata baru di selatan sepi pengunjung karena mereka kecewa dengan lamanya jarak tempuh akibat jalan rusak," katanya.
Baca juga: Karya Kreatif Jawa Barat 2022 tampilkan industri animasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Sabtu, mengatakan untuk pemulihan perekonomian setelah pandemi, pihaknya mengalokasikan dana untuk pembangunan dan perbaikan jalan kabupaten yang kondisinya rusak terutama menuju tempat wisata andalan di selatan Cianjur.
Baca juga: Pemprov Jabar pacu pelaksanaan vaksinasi COVID-19 setelah libur Lebaran
"Kita memiliki wisata andalan yang selama libur panjang hari raya banyak dikunjungi wisatawan dan pemudik yang pulang kampung. Kita berharap mereka dapat mempromosikan keberadaan tempat wisata yang ada di Cianjur mulai dari utara hingga selatan," katanya.
Pihaknya mencatat sebagian besar obyek wisata baru berada di Cianjur selatan, sehingga alokasi dana disiapkan hingga ratusan miliar rupiah untuk pembangunan dan perbaikan jalan , sehingga roda perekonomian di masing-masing wilayah dapat berjalan cepat dan kembali tumbuh.
Karena tutur dia, ketika infrastruktur baik dan laik dilalui akan berdampak terhadap perputaran ekonomi yang lebih cepat, termasuk angka kunjungan wisatawan ke Cianjur akan meningkat karena untuk sampai ke tempat wisata yang ada tidak perlu waktu lama.
"Cianjur punya wisata alam, situs tertua di dunia Gunung Padang, ratusan air terjun hingga bentangan pantai terpanjang yang memiliki keindahan tersendiri, termasuk Taman Alun-alun Cianjur yang diresmikan Presiden RI Jokowidodo," katanya.
Sementara warga di beberapa kecamatan di wilayah selatan Cianjur, berharap pembangunan jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan milik kabupaten segera dibangun agar perekonomian kembali meningkat dan aktifitas ekonomi dapat berjalan dengan cepat.
Pasalnya ungkap tokoh masyarakat Cianjur selatan, Dadang Kobul, pembangunan dan aktifitas perekonomian di selatan terhambat karena buruknya infrastruktur yang ada. Bahkan sejak belasan tahun jalan milik kabupaten yang membentang di wilayah selatan terkesan minim perhatian.
"Harapan kami setelah pandemi usai, pemkab menepati janjinya untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak. Banyak obyek wisata baru di selatan sepi pengunjung karena mereka kecewa dengan lamanya jarak tempuh akibat jalan rusak," katanya.
Baca juga: Karya Kreatif Jawa Barat 2022 tampilkan industri animasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022