Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat membangun kawasan yang dijadikan sentra kuliner ikan di Tarogong, Garut untuk mengangkat dan mendongkrak berbagai potensi ikan yang nantinya bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Kita ingin mendorong bahwa sentra kuliner ini bisa menjadi semacam tempat (kuliner ikan) masyarakat domestik ataupun dari luar Garut," kata Direktur Ditjen Pemasaran Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP RI Erwin Dwiyana saat bertemu dengan Bupati Garut Rudy Gunawan di Ruang Pamengkang, Garut Kota, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Garut usulkan kuota 900 guru untuk berstatus PPPK tahun 2022
Ia menuturkan KKP berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang terkendala di tahun 2021 yakni pembangunan sentra kuliner ikan yang saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen di Garut.
Ia berharap tahun 2022 pembangunan sentra kuliner ikan di Garut sesuai target bisa tuntas sehingga secepatnya bisa memberikan manfaat bagi Kabupaten Garut.
"Kami targetkan bisa selesai di tahun ini bersama-sama dengan bapak bupati dan jajaran, mudah-mudahan tahun ini bisa selesai sentra kuliner dan menjadi destinasi wisata kuliner yang baru di Kabupaten Garut," kata Erwin.
Ia mengungkapkan alasan KKP memilih Kabupaten Garut sebagai lokasi pembangunan sentra kuliner ikan karena wilayah Jawa Barat bagian selatan khususnya Garut terkenal dengan ikan budidaya air tawarnya.
"Tentunya potensi ini kan perlu dijual, artinya dijual itu bisa menjadi usaha kuliner atau memperkenalkan menu-menu ikan khas dari Kabupaten Garut," katanya.
Ia berharap sentra kuliner ikan yang saat ini sedang proses pembangunan di bekas Pasar Ikan Tarogong itu akan disediakan lapak yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung sehingga nanti bisa dimanfaatkan oleh wirausaha ataupun UMKM Garut.
"Kami berharap untuk pemanfaatan ataupun nanti sentra kuliner ini juga bisa mengangkat wirausaha-wirausaha kuliner yang ada di Kabupaten Garut, baik itu mungkin yang bisa jadi generasi mudanya, bisa jadi UMKM bisa masuk ke dalam sentra kuliner ini," kata Erwin.
Baca juga: 500 orang dapat layanan gratis operasi katarak dari Pemkab Garut
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan KKP membangun sentra kuliner ikan di Garut sebagai percontohan pemasaran hasil-hasil dari perikanan dengan memanfaatkan dan merevitalisasi pasar ikan yang ada di daerah Tarogong.
"Kementerian ini menganggap Garut ini destinasi wisatanya luar biasa, ingin diselesaikan lanjutannya, makanya Pak Direktur datang ke kami ini minta supaya ada kolaborasi percepatan dalam rangka menyelesaikan masalah (pembangunan pasar ikan) di tahun ini," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani berharap pertemuan antara Bupati Garut dengan KKP RI membahas pembangunan sentra kuliner ikan dapat segera selesai, kemudian difungsikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
"Manfaatnya nanti banyak, penyerapan tenaga kerja, kemudian pemanfaatan lainnya juga ini sumber ekonomi, yang ketiga sebagai sumber PAD pemda, karena ini bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga, disewakan atau dikelola. Itu ada pemasukan buat pemerintah daerah sebagai sumber PAD," katanya.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Garut berkurang, tersisa seorang dirawat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kita ingin mendorong bahwa sentra kuliner ini bisa menjadi semacam tempat (kuliner ikan) masyarakat domestik ataupun dari luar Garut," kata Direktur Ditjen Pemasaran Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP RI Erwin Dwiyana saat bertemu dengan Bupati Garut Rudy Gunawan di Ruang Pamengkang, Garut Kota, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Garut usulkan kuota 900 guru untuk berstatus PPPK tahun 2022
Ia menuturkan KKP berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang terkendala di tahun 2021 yakni pembangunan sentra kuliner ikan yang saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen di Garut.
Ia berharap tahun 2022 pembangunan sentra kuliner ikan di Garut sesuai target bisa tuntas sehingga secepatnya bisa memberikan manfaat bagi Kabupaten Garut.
"Kami targetkan bisa selesai di tahun ini bersama-sama dengan bapak bupati dan jajaran, mudah-mudahan tahun ini bisa selesai sentra kuliner dan menjadi destinasi wisata kuliner yang baru di Kabupaten Garut," kata Erwin.
Ia mengungkapkan alasan KKP memilih Kabupaten Garut sebagai lokasi pembangunan sentra kuliner ikan karena wilayah Jawa Barat bagian selatan khususnya Garut terkenal dengan ikan budidaya air tawarnya.
"Tentunya potensi ini kan perlu dijual, artinya dijual itu bisa menjadi usaha kuliner atau memperkenalkan menu-menu ikan khas dari Kabupaten Garut," katanya.
Ia berharap sentra kuliner ikan yang saat ini sedang proses pembangunan di bekas Pasar Ikan Tarogong itu akan disediakan lapak yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung sehingga nanti bisa dimanfaatkan oleh wirausaha ataupun UMKM Garut.
"Kami berharap untuk pemanfaatan ataupun nanti sentra kuliner ini juga bisa mengangkat wirausaha-wirausaha kuliner yang ada di Kabupaten Garut, baik itu mungkin yang bisa jadi generasi mudanya, bisa jadi UMKM bisa masuk ke dalam sentra kuliner ini," kata Erwin.
Baca juga: 500 orang dapat layanan gratis operasi katarak dari Pemkab Garut
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan KKP membangun sentra kuliner ikan di Garut sebagai percontohan pemasaran hasil-hasil dari perikanan dengan memanfaatkan dan merevitalisasi pasar ikan yang ada di daerah Tarogong.
"Kementerian ini menganggap Garut ini destinasi wisatanya luar biasa, ingin diselesaikan lanjutannya, makanya Pak Direktur datang ke kami ini minta supaya ada kolaborasi percepatan dalam rangka menyelesaikan masalah (pembangunan pasar ikan) di tahun ini," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani berharap pertemuan antara Bupati Garut dengan KKP RI membahas pembangunan sentra kuliner ikan dapat segera selesai, kemudian difungsikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
"Manfaatnya nanti banyak, penyerapan tenaga kerja, kemudian pemanfaatan lainnya juga ini sumber ekonomi, yang ketiga sebagai sumber PAD pemda, karena ini bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga, disewakan atau dikelola. Itu ada pemasukan buat pemerintah daerah sebagai sumber PAD," katanya.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Garut berkurang, tersisa seorang dirawat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022