Belasan rumah warga di Desa Ciwalen Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rusak berat di bagian atap setelah diterjang angin puting beliung pada Rabu petang.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan angin puting beliung yang melanda perkampungan sempat membuat panik warga karena menjelang berbuka puasa.
Baca juga: Cianjur prioritaskan pembangunan jalan ke tempat wisata
Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu dan tercatat hingga Rabu malam delapan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau saudaranya.
"Petugas di lapangan masih melakukan pendataan berapa rumah yang rusak namun delapan kepala keluarga mengungsi untuk sementara karena atap rumah mereka rusak parah," katanya.
Tercatat beberapa rumah penyemaian benih juga rusak di bagian atap yang disapu angin puting beliung, sehingga kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Hingga Rabu malam warga dibantu petugas berusaha memperbaiki atap rumah yang rusak ringan dan sedang.
Seorang warga Fahrizal Ardiansyah (26) mengatakan sebelum angin puting melanda perkampungan, warga sempat melihat awan hitam layaknya akan turun hujan, namun selang beberapa saat angin bertiup kencang menimbulkan putaran angin di atas perkampungan.
Baca juga: Bupati Cianjur intruksikan ASN berbelanja di pasar tradisional
"Kalau melihat kerusakan lebih dari 13 rumah yang rusak berat, sedangkan rusak ringan dan berat lebih dari 20 rumah. Angin kencang datang tiba-tiba dengan ekor memporak porandakan atap rumah. Warga sempat bertahan lama di luar rumah karena takut puting beliung kembali terjadi," katanya.
Saat ini, petugas gabungan BPBD, TNI/Polri dan warga bergotong-royong menyingkirkan pohon berbagai ukuran yang tumbang dan material atap yang jatuh di halaman rumah.
Baca juga: Bupati Cianjur minta warga terapkan prokes ketat meski sudah PPKM Level 1
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Rabu, mengatakan angin puting beliung yang melanda perkampungan sempat membuat panik warga karena menjelang berbuka puasa.
Baca juga: Cianjur prioritaskan pembangunan jalan ke tempat wisata
Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu dan tercatat hingga Rabu malam delapan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau saudaranya.
"Petugas di lapangan masih melakukan pendataan berapa rumah yang rusak namun delapan kepala keluarga mengungsi untuk sementara karena atap rumah mereka rusak parah," katanya.
Tercatat beberapa rumah penyemaian benih juga rusak di bagian atap yang disapu angin puting beliung, sehingga kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Hingga Rabu malam warga dibantu petugas berusaha memperbaiki atap rumah yang rusak ringan dan sedang.
Seorang warga Fahrizal Ardiansyah (26) mengatakan sebelum angin puting melanda perkampungan, warga sempat melihat awan hitam layaknya akan turun hujan, namun selang beberapa saat angin bertiup kencang menimbulkan putaran angin di atas perkampungan.
Baca juga: Bupati Cianjur intruksikan ASN berbelanja di pasar tradisional
"Kalau melihat kerusakan lebih dari 13 rumah yang rusak berat, sedangkan rusak ringan dan berat lebih dari 20 rumah. Angin kencang datang tiba-tiba dengan ekor memporak porandakan atap rumah. Warga sempat bertahan lama di luar rumah karena takut puting beliung kembali terjadi," katanya.
Saat ini, petugas gabungan BPBD, TNI/Polri dan warga bergotong-royong menyingkirkan pohon berbagai ukuran yang tumbang dan material atap yang jatuh di halaman rumah.
Baca juga: Bupati Cianjur minta warga terapkan prokes ketat meski sudah PPKM Level 1
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022