Wisatawan lokal Cianjur, Jawa Barat, mendominasi tingkat kunjungan ke sejumlah tempat wisata di Cianjur, seiring tradisi "papajar" atau makan-makan sebelum masuknya bulan puasa.
General Manajer Kebun Raya Cibodas, Marga saat dihubungi Minggu, mengatakan angka kunjungan terjadi peningkatan 15 persen dibandingkan pekan sebelumnya, didominasi wisatawan lokal yang hendak merayakan papajar dan wisatawan luar kota seperti Jabodetabek.
"Pekan sebelumnya angka kunjungan 4.500 orang, namun pekan ini meningkat hingga 5.500 orang. Sebagian besar wisatawan lokal yang melakukan tradisi papajar bersama keluarga, kita perkirakan angka kunjungan akan terus meningkat hingga satu hari menjelang puasa," katanya.
Baca juga: Jalur Puncak-Cianjur ramai lancar, meski volume kendaraan meningkat
Pihaknya tetap menerapkan prokes ketat bagi pengunjung yang datang, termasuk wajib menujukan sudah mendapat vaksinasi melalui aplikasi Pedulilindungi, meski berbagai kelonggaran telah diberikan pemerintah, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan virus berbahaya.
Meningkatnya angka kunjungan wisatawan dibenarkan pengelola tempat wisata air terjun di Kecamatan Campaka dan Pagelaran, peningkatan angka kunjungan sudah terjadi sejak satu pekan terakhir.
Ketua Kompepar Curug Citambur, Yuke, mengatakan wistawan yang datang di dominasi warga lokal Cianjur yang hendak papajar.
"Sejak satu pekan terakhir angka kunjungan meningkat didominasi wisatawan lokal yang melakukan tradisi papajar, mereka datang betombongan baik dengan sepeda motor atau mobil. Harapan kami angka kunjungan terus meningkat hingga pekan depan," katanya.
Baca juga: BKSDA Jabar lepas liar 10 ekor Kukang Jawa
Hal yang sama terucap dari Humas Ocean View Karang Potong di Kecamatan Sindangbarang, Deden, mengatakan angka kunjungan terus meningkat sejak satu pekan terakhir didominasi wisatawan lokal dan Bandung yang hendak papajar.
"Perkiraan kami, angka kunjungan akan terus meningkat hingga Kamis, tepatnya dua hari menjelang masuknya bulan puasa. Untuk hari ini, angka kunjungan mencapai 2.000 orang lebih, meningkat 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya," kata Deden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
General Manajer Kebun Raya Cibodas, Marga saat dihubungi Minggu, mengatakan angka kunjungan terjadi peningkatan 15 persen dibandingkan pekan sebelumnya, didominasi wisatawan lokal yang hendak merayakan papajar dan wisatawan luar kota seperti Jabodetabek.
"Pekan sebelumnya angka kunjungan 4.500 orang, namun pekan ini meningkat hingga 5.500 orang. Sebagian besar wisatawan lokal yang melakukan tradisi papajar bersama keluarga, kita perkirakan angka kunjungan akan terus meningkat hingga satu hari menjelang puasa," katanya.
Baca juga: Jalur Puncak-Cianjur ramai lancar, meski volume kendaraan meningkat
Pihaknya tetap menerapkan prokes ketat bagi pengunjung yang datang, termasuk wajib menujukan sudah mendapat vaksinasi melalui aplikasi Pedulilindungi, meski berbagai kelonggaran telah diberikan pemerintah, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan virus berbahaya.
Meningkatnya angka kunjungan wisatawan dibenarkan pengelola tempat wisata air terjun di Kecamatan Campaka dan Pagelaran, peningkatan angka kunjungan sudah terjadi sejak satu pekan terakhir.
Ketua Kompepar Curug Citambur, Yuke, mengatakan wistawan yang datang di dominasi warga lokal Cianjur yang hendak papajar.
"Sejak satu pekan terakhir angka kunjungan meningkat didominasi wisatawan lokal yang melakukan tradisi papajar, mereka datang betombongan baik dengan sepeda motor atau mobil. Harapan kami angka kunjungan terus meningkat hingga pekan depan," katanya.
Baca juga: BKSDA Jabar lepas liar 10 ekor Kukang Jawa
Hal yang sama terucap dari Humas Ocean View Karang Potong di Kecamatan Sindangbarang, Deden, mengatakan angka kunjungan terus meningkat sejak satu pekan terakhir didominasi wisatawan lokal dan Bandung yang hendak papajar.
"Perkiraan kami, angka kunjungan akan terus meningkat hingga Kamis, tepatnya dua hari menjelang masuknya bulan puasa. Untuk hari ini, angka kunjungan mencapai 2.000 orang lebih, meningkat 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya," kata Deden.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022