Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, segera mengevaluasi pembukaan jalur pendakian karena cuaca ekstrem guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki karena banyak yang mengeluhkan sakit dan harus dievakuasi.

"Kami segera melakukan evaluasi apakah ada penutupan sementara atau tidak terlebih setelah adanya pendaki yang meninggal," kata Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni  dihubungi di Cianjur, Rabu.

Baca juga: Pendaki asal Depok ditemukan tewas di Gunung Gede

Meski hingga saat ini jalur pendakian masih dibuka namun petugas tetap mengimbau dan memastikan kondisi kesehatan para pendaki dalam kondisi prima dan tidak memiliki riwayat penyakit akut.

"Untuk hari ini, jalur pendakian masih dibuka meski cuaca masih ekstrem, namun imbauan dan peringatan diberikan pada calon pendaki," katanya.

Sementara Volunteer Gunung Gede-Pangrango, berharap pendakian ditutup untuk sementara sambil melakukan evaluasi karena cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
Hal tersebut dilakukan karena selama pendakian kembali dibuka banyak pendaki yang terpaksa dijemput karena sakit atau kejadian lain.

"Selama satu bulan pendakian dibuka, kami banyak mendapat laporan dan terpaksa melakukan evakuasi terhadap pendaki yang mengeluh sakit atau mengalami kejadian lain seperti kram otot dan lain-lain, sehingga evaluasi harus dilakukan atau ditutup sementara," kata volunteer TNGGP Abay.

Baca juga: Seratusan relawan turunkan 1,5 ton sampah dari Gunung Gede Pangrango

Pihaknya mencatat sepekan terakhir 8 orang pendaki terpaksa dievakuasi dari puncak gunung dan jalur pendakian karena mengalami sakit dan kram otot, bahkan sebulan terakhir jumlahnya lebih dari 30 orang, diduga akibat kedinginan karena cuaca ekstrem.

"Berbeda dengan cuaca cerah atau kemarau jarang ada pendaki yang harus dievakuasi karena sakit atau mengalami masalah saat mendaki, termasuk meninggalnya pendaki beberapa waktu lalu, diduga akibat cuaca ekstrem," katanya.

Baca juga: Balai Besar TNGGP lepasliarkan Kukang Jawa ke habitatnya

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022