Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyatakan dampak negatif dari keberadaan kawasan industri harus dicarikan solusinya agar tidak berdampak pada manusia dan lingkungan.
"Bahwa keberadaan kawasan industri seperti di Karawang dan daerah lainnya di Jawa Barat tentunya mengandung dampak positif dan dampak negatif yang harus disikapi dengan jujur oleh kita semua serta harus kita carikan jalan keluar atau solusinya. Jangan ditutup-tutupi bolong-bolongnya," kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati di Bandung, Selasa.
Baca juga: WJES sebut lima subsektor ini bisa dorong akselerasi pemulihan industri Jabar
Ditemui seusai memberikan pengarahan Kegiatan Forum Perangkat Daerah Disperindag Se-Jawa Barat, Hidayat menuturkan pada dasarnya ada banyak manfaat positif yang bisa dirasakan oleh semua pihak jika di daerahnya dari pembangunan kawasan industri.
"Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya kawasan industri ialah peluang kerja dan perubahan pola hidup masyarakat dalam pemajuan pembangunan yang searah dengan cita-cita bangsa yang merdeka," kata dia.
Salah satu dampak negatif dari kawasan industri di Jawa Barat yang harus dicarikan solusinya seperti masalah limbah industri yang mencemari Sungai Citarum dan akses jalan yang rusak akibat mobilitas kendaraan.
"Lalu akses listrik untuk warga yang rumahnya hanya tersekat tembok dengan kawasan industri. Dan juga akses jalan masyarakat sekitar yang harus melingkar untuk mencapai pusat pendidikan, pasar dan akses untuk beraktivitas keseharian itu merupakan dampak dari kawasan industri," kata dia.
Forum Perangkat Daerah ini dihadiri para kepala dinas perindustrian dan perdagangan se-Jawa Barat, Bapenda dan tokoh masyarakat, Hidayat menegaskan bahwa setiap warga negara yang merdeka harus senantiasa mengarahkan pembangunan ini pada cita-cita bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera untuk warga pada umumnya.
Baca juga: Jawa Barat siapkan strategi pemulihan industri pariwisata
Baca juga: Bantu industri tekstil, Jabar hadirkan "Material Center"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Bahwa keberadaan kawasan industri seperti di Karawang dan daerah lainnya di Jawa Barat tentunya mengandung dampak positif dan dampak negatif yang harus disikapi dengan jujur oleh kita semua serta harus kita carikan jalan keluar atau solusinya. Jangan ditutup-tutupi bolong-bolongnya," kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati di Bandung, Selasa.
Baca juga: WJES sebut lima subsektor ini bisa dorong akselerasi pemulihan industri Jabar
Ditemui seusai memberikan pengarahan Kegiatan Forum Perangkat Daerah Disperindag Se-Jawa Barat, Hidayat menuturkan pada dasarnya ada banyak manfaat positif yang bisa dirasakan oleh semua pihak jika di daerahnya dari pembangunan kawasan industri.
"Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya kawasan industri ialah peluang kerja dan perubahan pola hidup masyarakat dalam pemajuan pembangunan yang searah dengan cita-cita bangsa yang merdeka," kata dia.
Salah satu dampak negatif dari kawasan industri di Jawa Barat yang harus dicarikan solusinya seperti masalah limbah industri yang mencemari Sungai Citarum dan akses jalan yang rusak akibat mobilitas kendaraan.
"Lalu akses listrik untuk warga yang rumahnya hanya tersekat tembok dengan kawasan industri. Dan juga akses jalan masyarakat sekitar yang harus melingkar untuk mencapai pusat pendidikan, pasar dan akses untuk beraktivitas keseharian itu merupakan dampak dari kawasan industri," kata dia.
Forum Perangkat Daerah ini dihadiri para kepala dinas perindustrian dan perdagangan se-Jawa Barat, Bapenda dan tokoh masyarakat, Hidayat menegaskan bahwa setiap warga negara yang merdeka harus senantiasa mengarahkan pembangunan ini pada cita-cita bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera untuk warga pada umumnya.
Baca juga: Jawa Barat siapkan strategi pemulihan industri pariwisata
Baca juga: Bantu industri tekstil, Jabar hadirkan "Material Center"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022