Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Arifin Soedjayana menuturkan Pemprov Jabar melalui Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat mendirikan "Material Center Jawa Barat" untuk membantu dan mempermudah rantai pasok industri tekstil dan produk tekstil.
"Jadi material center ini akan mempermudah hubungan bisnis antara industri skala kecil dan besar, khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan baku," kata Arifin Soedjayana disela-sela acara West Java Industrial Meeting (WJIM) 2021, di Kota Bandung, Kamis.
Menurut Arifin, selama ini pelaku industri kecil menengah kesulitan membeli bahan baku dalam skala kecil.
Oleh karena itu, dengan adanya "Material Center Jawa Barat" yang ada di Bandung dan Kabupaten Majalengka ini maka akan membantu pelaku industri kecil menengah dalam mendapatkan bahan baku walaupun volumenya sedikit.
"Material Center ini akan memudahkan hubungan bisnis antara industri skala kecil dan besar, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan baku," kata dia.
Lebih lanjut Arifin menuturkan untuk kedepannya Pemprov Jabar juga akan mengembangkan Material Center untuk produk otomotif.
"Sehingga industri kecil produk otomotif bisa terhubung dengan industri besar. Targetnya, Desember 2021 bisa terbentuk," kata dia.
Kehadiran "Material Center Jawa Barat" yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat melalui Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Sub Divisi Manufaktur, Tenaga Kerja dan Luar Negeri dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) serta didukung penuh oleh BI dan OJK Jawa Barat.
Peresmian dilakukan secara bersamaan oleh Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto, Kepala OJK Jawa Barat, Indarto Budiwitono dan Pemprov Jabar yang diwakili oleh Kepala Dinas Industri dan Perdagangan, Arifin Soedjayana.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jabar Herawanto menambahkan salah satu kunci utama akselerasi pemulihan pada industri pengolahan dan juga poin penting dalam transformasi industri adalah dari sisi rantai pasok.
Herawanto mengatakan Jawa Barat sebagaimana industri pengolahan di wilayah lainnya di Indonesia masih belum memiliki "poisitoning" yang optimal baik dalam local value chain maupun global value chain.
"Jadi dengan adanya material center ini akan memberikan kemudahan akses bahan baku dan efisiensi jalur distribusi antara industri besar dengan pelaku industri kecil dan menengah untuk sektor industri tekstil," kata Herawanto,
West Java Industrial Meeting (WJIM) 2021 mengusung tema “Peran Transformasi Digital dan Pembiayaan dalam Industri menuju Akselerasi Pemulihan Ekonomi”.
Penyelenggaraan WJIM sekaligus sebagai bentuk apresiasi Bank Indonesia kepada pelaku usaha dan WJIM merupakan forum sinergi pemerintah atau otoritas, akademisi, pelaku industri, lembaga keuangan, konsultan dan provider teknis.
Baca juga: UMKM binaan BI Jabar olah limbah tekstil jadi kain tenun bernilai jual tinggi
Baca juga: Pemprov Jawa Barat konsultasi ke Balai Besar Tekstil terkait masker scuba
Baca juga: 188 perusahaan TPT di Jawa Barat bangkrut dan relokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jadi material center ini akan mempermudah hubungan bisnis antara industri skala kecil dan besar, khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan baku," kata Arifin Soedjayana disela-sela acara West Java Industrial Meeting (WJIM) 2021, di Kota Bandung, Kamis.
Menurut Arifin, selama ini pelaku industri kecil menengah kesulitan membeli bahan baku dalam skala kecil.
Oleh karena itu, dengan adanya "Material Center Jawa Barat" yang ada di Bandung dan Kabupaten Majalengka ini maka akan membantu pelaku industri kecil menengah dalam mendapatkan bahan baku walaupun volumenya sedikit.
"Material Center ini akan memudahkan hubungan bisnis antara industri skala kecil dan besar, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan baku," kata dia.
Lebih lanjut Arifin menuturkan untuk kedepannya Pemprov Jabar juga akan mengembangkan Material Center untuk produk otomotif.
"Sehingga industri kecil produk otomotif bisa terhubung dengan industri besar. Targetnya, Desember 2021 bisa terbentuk," kata dia.
Kehadiran "Material Center Jawa Barat" yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat melalui Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Sub Divisi Manufaktur, Tenaga Kerja dan Luar Negeri dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) serta didukung penuh oleh BI dan OJK Jawa Barat.
Peresmian dilakukan secara bersamaan oleh Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto, Kepala OJK Jawa Barat, Indarto Budiwitono dan Pemprov Jabar yang diwakili oleh Kepala Dinas Industri dan Perdagangan, Arifin Soedjayana.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jabar Herawanto menambahkan salah satu kunci utama akselerasi pemulihan pada industri pengolahan dan juga poin penting dalam transformasi industri adalah dari sisi rantai pasok.
Herawanto mengatakan Jawa Barat sebagaimana industri pengolahan di wilayah lainnya di Indonesia masih belum memiliki "poisitoning" yang optimal baik dalam local value chain maupun global value chain.
"Jadi dengan adanya material center ini akan memberikan kemudahan akses bahan baku dan efisiensi jalur distribusi antara industri besar dengan pelaku industri kecil dan menengah untuk sektor industri tekstil," kata Herawanto,
West Java Industrial Meeting (WJIM) 2021 mengusung tema “Peran Transformasi Digital dan Pembiayaan dalam Industri menuju Akselerasi Pemulihan Ekonomi”.
Penyelenggaraan WJIM sekaligus sebagai bentuk apresiasi Bank Indonesia kepada pelaku usaha dan WJIM merupakan forum sinergi pemerintah atau otoritas, akademisi, pelaku industri, lembaga keuangan, konsultan dan provider teknis.
Baca juga: UMKM binaan BI Jabar olah limbah tekstil jadi kain tenun bernilai jual tinggi
Baca juga: Pemprov Jawa Barat konsultasi ke Balai Besar Tekstil terkait masker scuba
Baca juga: 188 perusahaan TPT di Jawa Barat bangkrut dan relokasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021