Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan minyak goreng curah dengan harga Rp11.500 sesuai anjuran pemerintah pusat siap memasok kebutuhan pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kelangkaan minyak goreng kemasan di Garut.
"Sampai saat ini minyak goreng masih langka, Kementerian Perdagangan akan melakukan langkah-langkah suplai minyak curah ke pasar-pasar dengan harga Rp11.500 (per liter)," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Senin.
Baca juga: Awal Maret di Garut akan dibanjiri stok minyak goreng
Ia menuturkan ketersediaan minyak goreng di pasar modern maupun tradisional masih langka, kalau pun ada harganya di atas Rp14 ribu, kecuali yang dijual di pasar modern sesuai anjuran pemerintah Rp14 ribu per liter.
Upaya mengatasi kelangkaan itu, kata Gania, maka pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan aturan menjual minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter yang siap dipasok ke berbagai daerah.
"Perlu kami sampaikan 'supplier' minyak curah sudah memberikan arti penting bagi pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar," katanya.
Ia menyampaikan sebelum penjualan minyak curah dengan harga Rp11.500 dimulai di pasaran, jajarannya akan terlebih dahulu mendata jumlah pedagang yang selama ini usahanya mengandalkan minyak goreng.
Selain itu, lanjut dia, melakukan pendataan dan ketersediaan stok minyak goreng curah yang ada di penyuplai-penyuplai di Garut agar tidak mengalami kerugian ketika kebijakan pemerintah pusat itu mulai diberlakukan.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan 'supplier' yang ada, jangan sampai begitu pemerintah mengadakan suplai minyak goreng curah ada suplai yang terganggu," katanya.
Ia berharap upaya pemerintah pusat dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran bisa secepatnya berakhir, jika terlalu lama khawatir akan berdampak buruk terhadap pelaku usaha di Garut.
"Kalau langkanya terlalu lama ini pun akan menyebabkan kondisi yang kacau di pasar," katanya.
Baca juga: Atasi kelangkaan, Pemkab Garut izinkan jual minyak goreng curah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sampai saat ini minyak goreng masih langka, Kementerian Perdagangan akan melakukan langkah-langkah suplai minyak curah ke pasar-pasar dengan harga Rp11.500 (per liter)," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Senin.
Baca juga: Awal Maret di Garut akan dibanjiri stok minyak goreng
Ia menuturkan ketersediaan minyak goreng di pasar modern maupun tradisional masih langka, kalau pun ada harganya di atas Rp14 ribu, kecuali yang dijual di pasar modern sesuai anjuran pemerintah Rp14 ribu per liter.
Upaya mengatasi kelangkaan itu, kata Gania, maka pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan aturan menjual minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter yang siap dipasok ke berbagai daerah.
"Perlu kami sampaikan 'supplier' minyak curah sudah memberikan arti penting bagi pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar," katanya.
Ia menyampaikan sebelum penjualan minyak curah dengan harga Rp11.500 dimulai di pasaran, jajarannya akan terlebih dahulu mendata jumlah pedagang yang selama ini usahanya mengandalkan minyak goreng.
Selain itu, lanjut dia, melakukan pendataan dan ketersediaan stok minyak goreng curah yang ada di penyuplai-penyuplai di Garut agar tidak mengalami kerugian ketika kebijakan pemerintah pusat itu mulai diberlakukan.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan 'supplier' yang ada, jangan sampai begitu pemerintah mengadakan suplai minyak goreng curah ada suplai yang terganggu," katanya.
Ia berharap upaya pemerintah pusat dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran bisa secepatnya berakhir, jika terlalu lama khawatir akan berdampak buruk terhadap pelaku usaha di Garut.
"Kalau langkanya terlalu lama ini pun akan menyebabkan kondisi yang kacau di pasar," katanya.
Baca juga: Atasi kelangkaan, Pemkab Garut izinkan jual minyak goreng curah
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022