Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalokasikan anggaran untuk membangun selter di wilayah selatan daerah itu, yang nantinya bisa digunakan sebagai tempat evakuasi warga apabila terjadi bencana alam seperti tsunami.
"Itu (selter) disiapkan untuk mengantisipasi kejadian bencana, khususnya tsunami," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Rabu.
Baca juga: Wabup Garut ungkap ada 11 pasien COVID-19 terindikasi omicron
Ia menuturkan, selter itu akan dibangun di dataran tinggi di Kecamatan Cikelet dan Cibalong yang memiliki potensi tsunami karena berada dekat dengan pantai membentang ke laut Samudera Hindia.
Selter itu, kata dia, nantinya bisa digunakan untuk tempat penampungan atau jadi lokasi evakuasi warga ketika daerahnya terdampak bencana alam, jika tidak terjadi bencana bisa digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti olahraga.
"Kalau terjadi bencana bisa digunakan untuk tempat evakuasi, tapi kalau tidak ada kejadian bencana, bisa digunakan untuk tempat olahraga," katanya.
Ia menyampaikan rencana pembangunan selter itu sudah dilakukan kajian dan tempatnya direkomendasikan aman dari potensi bencana tsunami maupun bencana lainnya.
Selama ini, kata dia, baru tahapan pengadaan tanah, selanjutnya pembangunan selter yang dapat menampung sampai seribu orang.
"Pengadaan tanah sudah selesai, tahun ini masih merancang DED, setelah itu selesai baru 2023 itu diajukan untuk pembangunan fisiknya," katanya.
Baca juga: Antisipasi lonjakan COVID-19, Pemkab Garut siapkan tempat tidur pasien di setiap RSU
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, daerahnya belum memiliki selter, tempat itu akan dibutuhkan masyarakat untuk lokasi evakuasi apabila terdampak bencana alam.
Pemkab Garut, kata dia, menyiapkan anggaran Rp3 miliar yang ditargetkan bisa membangun empat selter dan selesai tahun 2023.
"Tahun ini dibangun, tahun depan selesai, kami tahun depan ingin punya empat selter, termasuk di daerah perkotaan," katanya. ***3***
Baca juga: Pemkab Garut siapkan berbagai strategi untuk tingkatkan vaksinasi dosis 2
Baca juga: KAI siap layani masyarakat untuk jalur reaktivasi Stasiun Garut-Cibatu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Itu (selter) disiapkan untuk mengantisipasi kejadian bencana, khususnya tsunami," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Rabu.
Baca juga: Wabup Garut ungkap ada 11 pasien COVID-19 terindikasi omicron
Ia menuturkan, selter itu akan dibangun di dataran tinggi di Kecamatan Cikelet dan Cibalong yang memiliki potensi tsunami karena berada dekat dengan pantai membentang ke laut Samudera Hindia.
Selter itu, kata dia, nantinya bisa digunakan untuk tempat penampungan atau jadi lokasi evakuasi warga ketika daerahnya terdampak bencana alam, jika tidak terjadi bencana bisa digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti olahraga.
"Kalau terjadi bencana bisa digunakan untuk tempat evakuasi, tapi kalau tidak ada kejadian bencana, bisa digunakan untuk tempat olahraga," katanya.
Ia menyampaikan rencana pembangunan selter itu sudah dilakukan kajian dan tempatnya direkomendasikan aman dari potensi bencana tsunami maupun bencana lainnya.
Selama ini, kata dia, baru tahapan pengadaan tanah, selanjutnya pembangunan selter yang dapat menampung sampai seribu orang.
"Pengadaan tanah sudah selesai, tahun ini masih merancang DED, setelah itu selesai baru 2023 itu diajukan untuk pembangunan fisiknya," katanya.
Baca juga: Antisipasi lonjakan COVID-19, Pemkab Garut siapkan tempat tidur pasien di setiap RSU
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, daerahnya belum memiliki selter, tempat itu akan dibutuhkan masyarakat untuk lokasi evakuasi apabila terdampak bencana alam.
Pemkab Garut, kata dia, menyiapkan anggaran Rp3 miliar yang ditargetkan bisa membangun empat selter dan selesai tahun 2023.
"Tahun ini dibangun, tahun depan selesai, kami tahun depan ingin punya empat selter, termasuk di daerah perkotaan," katanya. ***3***
Baca juga: Pemkab Garut siapkan berbagai strategi untuk tingkatkan vaksinasi dosis 2
Baca juga: KAI siap layani masyarakat untuk jalur reaktivasi Stasiun Garut-Cibatu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022