Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Bedi Budiman mendukung penuh Program Televisi (TV) Desa yang dijalankan oleh Aliansi Jurnalis Video (AJV) untuk meningkatkan kreativitas masyarakat di pedesaan.

"Sebuah ide segar yang harus didukung dan tahapannya juga sangat realistis. Jadi mulai dari prototype-nya dulu dan dimulai di lima desa," kata Bedi Budiman pada acara peluncuran Program Satu Desa Satu TV di Kota Bandung, Kamis.

Menurut Bedi, masyarakat desa saat ini terutama generasi mudanya harus melek digital.

Keberadaan TV Desa, kata dia, bisa menjadi solusinya karena acara TV Desa diselenggarakan oleh desa dan kontennya mengenai desa dengan demikian masyarakat akan merasa memiliki.

Baca juga: Jabar Dorong Pembangunan Televisi Komunitas di Desa

"Setidaknya TV ini memiliki pemirsa atau penonton yang tetap namun karena ini menggunakan platform internet digital dan aplikasi, tentu saja semua bisa menikmati karena ini masuk ke platform internet," kata Bedi.

Dia mengatakan dengan adanya TV Desa maka akan muncul kreativitas khas daerah masing-masing seperti kesenian dan kegiatan kepemudaan.

"Dari desa itu sendiri dan nanti kreativitasnya akan terlihat dan akan ada khas di daerah masing-masing. Baik yang menyangkut dengan kesenian, olahraga, hobi, kepemudaan dan lain lain. Lalu ada juga sensasi-sensasi seperti horor, komedi, ini bisa sangat berkelimpahan kreatifitas yang hadir dari desa ini," ujarnya.



Terkait pelatihan jurnalistik untuk SDM di TV Desa, Bedi mengatakan pihaknya akan menyampaikan hal tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar kegiatan tersebut dapat didukung.

"Kami dari Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat akan mengupayakan ke pemerintahan provinsi karena ini harus bisa didukung secara komprehensif kepada berbagai pihak," kata dia.

Lima desa

Sebanyak lima desa di di Kabupaten Bandung, Cirebon, Kabupaten Subang, Bogor dan Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) menjadi percontohan Program TV Desa.

Program TV Desa ini memanfaatkan jaringan internet, bekerja sama dengan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) yang pelatihannya melibatkan Aliansi Jurnalis Video (AJV) Jabar.

"Jadi TV Desa ini harus tumbuh dari desanya sendiri, dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik sumber daya alam, wisata maupun seni budaya. Kami berharap di desa tumbuh enterpreneur dengan program satu desa satu TV ini," kata CEO PT BDS Khairullah.

Khairullah berharap digitalisasi di pedesaan terus berkembang dengan semakin adanya broadcast center mini di desa-desa.

"Sehingga dari bawah keatas, yakni masyarakat pedesaan atau pelaku kreatif dari desa, yang aktif memunculkan konten-konten desanya, sehingga bukan hanya ekonomi tetapi juga menyentuh seni budaya," kata Khairullah.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan adanya program ini maka warga desa nantinya akan diajak untuk memiliki kreativitas dan membuat konten-konten video berbasis aplikasi digital.

"Dan untuk idenya bisa mengangkat segala potensi desa yang kemudian konten itu bisa dinikmati melalui plaform digital berbasis internet," kata Khairullah.

Dengan dorongan dari Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) dan AJV TV Desa nantinya akan tumbuh menjadi potensi dan peluang usaha baru karena TV Desa dikelola oleh desanya itu sendiri.

Untuk mengawalinya AJV bersama PT BDS telah membuat skema dengan platform digital berikut dengan pelatihan dan pembinaannya.

"Kami akan diawali dengan membuat prototype di Lima desa yang ada di Jawa Barat," kata Khairullah.



Untuk teknis pelaksanaannya, pihak desa harus menyediakan orang-orang yang dianggap memiliki kompoetensi dan kemudian akan dilatih oleh Tim dari AJV mengenai penyajian sebuah media berbasis TV Desa.

"Kami berharap digitalisasi di pedesaan terus berkembang, dengan semakin adanya broadcast center mini di desa-desa. Dengan begitu, proses pembinaan yang dihasilkan dari bawah keatas akan mampu mengangkat desa-desa yang memiliki potensi ekonomi," kata dia.

Sementara itu Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet mengatakan melalui Program Satu TV Satu Desa ini akan diketahui pemerataan internet di Jabar.

Menurut Adiyana walaupun bukan ranahnya KPID Jawa Barat, saat ini pemerataan frekuensi internet di Jawa Barat masih banyak yang belum maksimal.

"Sehingga KPID Jabar mendukung kawasan literasi media digital, karena masih banyak kawasan di Jawa Barat yang blank spot," kata dia.

 
Baca juga: Pemkab Garut kembangkan desa wisata dan desa digital tingkatkan PADes

Baca juga: Digitalisasi desa di Jabar harus diperbanyak, kata DPRD Jabar

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022