Anggota DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya alias Kang AW menyosialisasikan keberagaman setelah ramai ucapan Arteria Dahlan yang mempermasalahkan penggunaan bahasa Sunda oleh seorang pejabat.

"Nasionalisme Indonesia tidak boleh ditafsirkan secara monolitik. Nasionalisme Indonesia harus dipandang dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," ungkap legislator asal Kabupaten Bogor itu saat dihubungi per telepon di Cibinong, Senin.

Baca juga: Atang Trisnanto persoalkan Arteria Dahlan diskriminasi bahasa sunda

Ia menyebutkan sosialisasi mengenai keberagaman dibalut materi empat pilar kebangsaan itu diikuti oleh masyarakat sekitar di Madrasah Tsanawiyah Nurul Falah, Tamansari, Kabupaten Bogor pada akhir pekan lalu.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu menerangkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibangun di atas pondasi keberagamaan adat, suku, budaya dan bahasa. Sehingga menurutnya memaknai rasa nasionalisme Indonesia harus didasarkan pada perjalanan sejarah dan kondisi empirik itu. 

"Menjadi paradoks saat seluruh penyelenggara negara secara massif sedang mensosialisasikan nilai-nilai empat pilar kebangsaan tetapi malah ada pihak yang cara berpikir dan bicaranya itu cenderung rasis dan merendahkan martabat salah satu suku," kata Kang AW.
Anggota DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya saat sosialisasi mengenai keberagaman di Madrasah Tsanawiyah Nurul Falah, Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-DPRD Jawa Barat)


Meski begitu ia mengaku bersyukur Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan telah meminta maaf khususnya kepada masyarakat Sunda. Ia berharap kasus tersebut menjadi pembelajaran agar selalu menghargai keberagaman.

Baca juga: Polda Jabar terima pengaduan Majelis Adat Sunda soal Arteria Dahlan

"Saya kira kita harus bercermin dari hal tersebut yang pada prinsipnya hal tak baik itu jangan kita tiru, kalaupun jadi contoh, hal tersebut harus menjadi contoh yang tidak baik dan bukan untuk ditiru," tuturnya kepada hadirin.

Kang AW menegaskan bahwa keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia harus dipandang masyarakat sebagai kekayaan yang bersifat kodrati dan alamiah, sehingga tetap menjunjung tinggi kebinekaan.

"Bhinneka tunggal ika harus dapat menjadi spirit perilaku keseharian kita agar persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh dan lestari," ujarnya.


Baca juga: PDIP berikan sanksi peringatan kepada Arteria Dahlan, terkait Suku Sunda

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022