Pemerintah menggenjot sektor UMKM dengan produk lokal unggulan sebagai upaya membentuk ekosistem perekonomian guna mengejar target Indonesia menjadi empat negara terbesar secara ekonomi di dunia pada 2045, kata Menteri BUMN Erick Thohir di Cianjur, Ahad.
"Indonesia memiliki kekuatan secara geografis yang dapat meningkatkan perekonomian, namun selama ini, banyak pihak yang terjebak dan tidak fokus pada kekuatan ekonomi di Indonesia seperti industri pariwisata yang fokus pada wisatawan asing," kata Erick.
Baca juga: Bekas bioskop di Cianjur dimanfaatkan jadi pusat pemasaran produk UMKM
Sebelum pandemi, katanya, tercatat transaksi wisatawan domestik mencapai Rp1.400 triliun dan transaksi dari wisatawan luar negeri hanya Rp300 triliun, setelah pandemi penurunan wisatawan asing mencapai 70 persen, sedangkan wisatawan lokal hanya 30 persen.
"Ini cukup membuktikan kalau wisatawan lokal cukup menjanjikan dibandingkan wisatawan asing, sehingga perlu dibangun kekuatan ekonomi lokal yang tetap tinggi meski pandemi," katanya.
Untuk memanfaatkan pasar dan kekuatan lokal itu, Indonesia harus memiliki ekosistem ekonomi tersendiri salah satunya dengan memaksimalkan UMKM dengan produk unggulan yang dapat bersaing di semua pasar termasuk mancanegara.
Namun upaya tersebut, katanya, membutuhkan kerja sama berbagai pihak mulai dari pusat hingga daerah, sehingga target menjadikan Indonesia, sebagai negara posisi keempat terbesar di dunia secara ekonomi, dapat tercapai.
"BUMN akan mendukung UMKM untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, mulai dari pembinaan hingga permodalan. Namun harus ada kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan peningkatan ekonomi," katanya.
Baca juga: Produk UMKM Kabupaten Bekasi tembus pasar modern Singapura
Baca juga: BRI dan Kementerian BUMN dukung pemberdayaan UMKM klaster tanaman hias
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Indonesia memiliki kekuatan secara geografis yang dapat meningkatkan perekonomian, namun selama ini, banyak pihak yang terjebak dan tidak fokus pada kekuatan ekonomi di Indonesia seperti industri pariwisata yang fokus pada wisatawan asing," kata Erick.
Baca juga: Bekas bioskop di Cianjur dimanfaatkan jadi pusat pemasaran produk UMKM
Sebelum pandemi, katanya, tercatat transaksi wisatawan domestik mencapai Rp1.400 triliun dan transaksi dari wisatawan luar negeri hanya Rp300 triliun, setelah pandemi penurunan wisatawan asing mencapai 70 persen, sedangkan wisatawan lokal hanya 30 persen.
"Ini cukup membuktikan kalau wisatawan lokal cukup menjanjikan dibandingkan wisatawan asing, sehingga perlu dibangun kekuatan ekonomi lokal yang tetap tinggi meski pandemi," katanya.
Untuk memanfaatkan pasar dan kekuatan lokal itu, Indonesia harus memiliki ekosistem ekonomi tersendiri salah satunya dengan memaksimalkan UMKM dengan produk unggulan yang dapat bersaing di semua pasar termasuk mancanegara.
Namun upaya tersebut, katanya, membutuhkan kerja sama berbagai pihak mulai dari pusat hingga daerah, sehingga target menjadikan Indonesia, sebagai negara posisi keempat terbesar di dunia secara ekonomi, dapat tercapai.
"BUMN akan mendukung UMKM untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, mulai dari pembinaan hingga permodalan. Namun harus ada kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan peningkatan ekonomi," katanya.
Baca juga: Produk UMKM Kabupaten Bekasi tembus pasar modern Singapura
Baca juga: BRI dan Kementerian BUMN dukung pemberdayaan UMKM klaster tanaman hias
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022