Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, membutuhkan anggaran Rp300 miliar untuk menuntaskan pembangunan daerah kumuh di perkotaan guna menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Kami memerlukan Rp300 miliar, kami baru tersentuh itu baru sekitar sembilan lokasi dan tidak banyak karena satu lokasi Rp1 miliar," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat peresmian Gerakan Bangun dan Cegah Wilayah Kumuh (Gerbang Cahayaku) di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan Pemkab Garut telah mengalokasikan anggaran setiap tahun Rp20 miliar untuk program pembangunan daerah kumuh tersebut, namun adanya pandemi COVID-19 akhirnya ada efisiensi anggaran menjadi Rp5 miliar.
Baca juga: Pengelolaan wisata Situ Bagendit dikerjasamakan antara Pemkab, BUMDes dan swasta
Ia menyampaikan Program Gerbang Cahayaku itu dikhususkan untuk wilayah perkotaan serta kawasan padat penduduk di pedesaan seperti yang sudah diselenggarakan di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, dan Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja.
Program menata kawasan kumuh itu, kata Bupati, menjadi percontohan nasional dalam perencanaan pembangunan, dan pernah juara 10 besar perencanaan terbaik di Indonesia.
"Program ini adalah juara 10 besar perencanaan terbaik di Indonesia di Bappenas," kata Bupati.
Ia berharap melalui program tersebut masyarakat bisa merasa lebih nyaman karena fasilitas dasarnya terpenuhi seperti tempat mandi, cuci, kakus, drainase, dan memiliki ruang terbuka publik (RTP) yang memiliki arena bermain anak.
Upaya membangun kawasan kumuh itu, kata Bupati, pihaknya harus membeli rumah warga yang harganya sampai Rp250 juta untuk selanjutnya dibangun RTP.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 anak di Garut hampir tuntas 200 ribu orang
"Memang kita yang akan menjadi RTP itu, tadinya rumah kita beli, belinya Rp250 juta, jadi rumah masyarakat dibeli sama kita dijadikan RTP," katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut Ahmad Mulyana menambahkan, program tersebut bertujuan untuk menata lingkungan agar lebih nyaman ditempati masyarakat dengan perbaikan beberapa fasilitas mulai gerbang masuk sampai dengan penataan dinding.
"Yang mana ini adalah sangat diharapkan dan juga dibutuhkan oleh masyarakat untuk sarana pertemuan, sarana permainan, dan sarana silaturahim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami memerlukan Rp300 miliar, kami baru tersentuh itu baru sekitar sembilan lokasi dan tidak banyak karena satu lokasi Rp1 miliar," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat peresmian Gerakan Bangun dan Cegah Wilayah Kumuh (Gerbang Cahayaku) di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan Pemkab Garut telah mengalokasikan anggaran setiap tahun Rp20 miliar untuk program pembangunan daerah kumuh tersebut, namun adanya pandemi COVID-19 akhirnya ada efisiensi anggaran menjadi Rp5 miliar.
Baca juga: Pengelolaan wisata Situ Bagendit dikerjasamakan antara Pemkab, BUMDes dan swasta
Ia menyampaikan Program Gerbang Cahayaku itu dikhususkan untuk wilayah perkotaan serta kawasan padat penduduk di pedesaan seperti yang sudah diselenggarakan di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, dan Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja.
Program menata kawasan kumuh itu, kata Bupati, menjadi percontohan nasional dalam perencanaan pembangunan, dan pernah juara 10 besar perencanaan terbaik di Indonesia.
"Program ini adalah juara 10 besar perencanaan terbaik di Indonesia di Bappenas," kata Bupati.
Ia berharap melalui program tersebut masyarakat bisa merasa lebih nyaman karena fasilitas dasarnya terpenuhi seperti tempat mandi, cuci, kakus, drainase, dan memiliki ruang terbuka publik (RTP) yang memiliki arena bermain anak.
Upaya membangun kawasan kumuh itu, kata Bupati, pihaknya harus membeli rumah warga yang harganya sampai Rp250 juta untuk selanjutnya dibangun RTP.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 anak di Garut hampir tuntas 200 ribu orang
"Memang kita yang akan menjadi RTP itu, tadinya rumah kita beli, belinya Rp250 juta, jadi rumah masyarakat dibeli sama kita dijadikan RTP," katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut Ahmad Mulyana menambahkan, program tersebut bertujuan untuk menata lingkungan agar lebih nyaman ditempati masyarakat dengan perbaikan beberapa fasilitas mulai gerbang masuk sampai dengan penataan dinding.
"Yang mana ini adalah sangat diharapkan dan juga dibutuhkan oleh masyarakat untuk sarana pertemuan, sarana permainan, dan sarana silaturahim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022