Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SMA Negeri 1 Cilimus, Kabupaten Kuningan, Senin.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan PTM 100 persen berjalan optimal dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Baca juga: Tiga pekan PTM SLTA di Cirebon dan Kuningan tak ditemukan kasus COVID-19
Selain itu, Pak Uu --sapaan akrab Wagub Uu Ruzhanul Ulum-- mendengarkan cerita para siswa soal belajar tatap muka.
Menurut dia, para siswa antusias melaksanakan PTM.
"Saya bertanya pada siswa, mereka begitu 'semringah' (bersemangat) dan bahagia. Bahkan, beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka lebih mengerti belajar offline (luring) daripada online (daring)," katanya.
Menurut dia, kegembiraan mereka yang bercerita itu menunjukkan kerinduan siswa akan proses belajar mengajar secara langsung.
Baca juga: PTM 100 persen Jabar menyesuaikan evaluasi Natal dan Tahun Baru
Ia mengatakan siswa akan lebih berkonsentrasi belajar jika dilaksanakan secara tatap muka di sekolah dengan kondisi yang lebih mendukung proses belajar mengajar.
"Mungkin siswa juga merasakan dengan melihat guru di 'handphone' (telepon seluler), kemudian suasananya tidak mendukung karena tidak di dalam kelas, mungkin konsentrasinya tidak 100 persen. Tapi kalau di kelas kan gurunya kelihatan, suasananya mendukung (untuk belajar, red.),” ujarnya.
Supaya PTM berjalan optimal dan bebas dari penularan COVID-19, Pak Uu meminta para siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan, untuk menerapkan prokes dengan ketat secara mandiri.
“Kalau masalah protokol kesehatan, itu harus menjadi sebuah kepribadian," katanya.
Dalam peninjauan tersebut, ia juga mengajak para siswa untuk mulai menumbuhkan jiwa kemandirian dan minat berwirausaha.
“Jangan sampai siswa ini memiliki pandangan sekolah sama dengan ijazah, kemudian pekerjaan identik mengandalkan ijazah, sehingga hanya ijazah yang dituju. Di samping pendidikan harus dikejar, tetapi jiwa (berwirausaha, red.) itu yang harus ditanamkan. Maka saya berharap kepada para guru harus menanamkan jiwa-jiwa kemandirian itu,” kata dia.
Baca juga: Dinas Pendidikan Jabar antisipasi siswa terpapar COVID-19 saat PTMT
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Peninjauan dilakukan untuk memastikan PTM 100 persen berjalan optimal dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Baca juga: Tiga pekan PTM SLTA di Cirebon dan Kuningan tak ditemukan kasus COVID-19
Selain itu, Pak Uu --sapaan akrab Wagub Uu Ruzhanul Ulum-- mendengarkan cerita para siswa soal belajar tatap muka.
Menurut dia, para siswa antusias melaksanakan PTM.
"Saya bertanya pada siswa, mereka begitu 'semringah' (bersemangat) dan bahagia. Bahkan, beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka lebih mengerti belajar offline (luring) daripada online (daring)," katanya.
Menurut dia, kegembiraan mereka yang bercerita itu menunjukkan kerinduan siswa akan proses belajar mengajar secara langsung.
Baca juga: PTM 100 persen Jabar menyesuaikan evaluasi Natal dan Tahun Baru
Ia mengatakan siswa akan lebih berkonsentrasi belajar jika dilaksanakan secara tatap muka di sekolah dengan kondisi yang lebih mendukung proses belajar mengajar.
"Mungkin siswa juga merasakan dengan melihat guru di 'handphone' (telepon seluler), kemudian suasananya tidak mendukung karena tidak di dalam kelas, mungkin konsentrasinya tidak 100 persen. Tapi kalau di kelas kan gurunya kelihatan, suasananya mendukung (untuk belajar, red.),” ujarnya.
Supaya PTM berjalan optimal dan bebas dari penularan COVID-19, Pak Uu meminta para siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan, untuk menerapkan prokes dengan ketat secara mandiri.
“Kalau masalah protokol kesehatan, itu harus menjadi sebuah kepribadian," katanya.
Dalam peninjauan tersebut, ia juga mengajak para siswa untuk mulai menumbuhkan jiwa kemandirian dan minat berwirausaha.
“Jangan sampai siswa ini memiliki pandangan sekolah sama dengan ijazah, kemudian pekerjaan identik mengandalkan ijazah, sehingga hanya ijazah yang dituju. Di samping pendidikan harus dikejar, tetapi jiwa (berwirausaha, red.) itu yang harus ditanamkan. Maka saya berharap kepada para guru harus menanamkan jiwa-jiwa kemandirian itu,” kata dia.
Baca juga: Dinas Pendidikan Jabar antisipasi siswa terpapar COVID-19 saat PTMT
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022