ANTARAJAWABARAT.com,7/11 - Konsep gender harus dipahami secara utuh agar konsep kesetaraan ini tidak lagi disalahartikan oleh sebagian masyarakat, kata istri Gubernur Jabar sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan.

Dalam "Workshop Pengarusutamaan Gender (PUG)" di Ruang Sidang Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Jalan Banda, Bandung, Senin, dia mengatakan pengarusutamaan gender bermula dari institusi bernama keluarga.

"Dari situlah konsep kesetaraan gender harus dipahami secara utuh oleh seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai konsep kesetaraan gender tersebut," kata Netty ketika menjadi pembicara dalam workshop yang dihadiri puluhan anggota Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G) dan sejumlah dosen Kewarganegaraan.

Netty menuturkan, keluarga merupakan faktor utama dalam mewujudkan keadilan gender. Meski demikian, hal ini merupakan pekerjaan yang berat bagi para pemangku kebijakan, karena hal ini akan sulit ketika harus dihadapkan dengan kondisi masyarakat yang sebagian di antaranya memiliki pemahaman yang telah terbangun tentang konsep tersebut.

Menurut Netty, salah satu cara untuk mengatasi kondisi tersebut adalah dengan menguatkan jejaring.

"Dimulai dari lingkaran rumah tangga, masyarakat, sampai dengan negara. Peran akademisi peneliti, lembaga, tokoh masyarakat juga diperlukan, dimana sosialisasi harus terus dilakukan baik itu secara struktural dan juga kultural," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Netty juga berpesan pada seluruh peneliti di lembaga atau pusat studi wanita, pada dasarnya masyarakat membutuhkan tiga hal, yaitu pencerahan (enlighment), penguatan (empowerment), dan pelaksanaan (enforcement).

"Pada dasarnya, masyarakat kita butuh pencerahan, mereka tidak butuh teori. Maka dari itu, peran tenaga penyuluh yang handal sangat diperlukan untuk mengadvokasi dan juga melakukan pembinaan," lanjut Netty.

Workshop yang berlangsung selama dua hari, hari ini hingga Selasa (8/11), ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas Kelembagaan PSW/G. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gender dan Anak LPPM Unpad, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional.

Ketua Panitia Workshop, Amelia Hayati, menuturkan bahwa tujuan dari kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini adalah penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan pusat studi wanita/gender (PSW) yang ada di Jawa Barat.

"Rencananya pada awal Desember, para pelatih yang mengikuti workshop hari ini akan turun ke lapangan untuk mendampingi Pusat Studi Wanita (PSW) di daerah-daerah, seperti di Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung. Kegiatan nantinya akan berupa Focus Group Discussion (FGD)," tandas Amelia.

Dalam seminar itu peserta juga mendapatkan materi mengenai teknik analisis gender yang merupakan alat untuk menyusun kebijakan, sehingga melalui analisis tersebut kesenjangan gender dapat diminimalisir. ***6***

Achy

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011