ANTARAJAWABARAT.com, 3/11 - Pergerakan tanah dan longsor, yang menimpa empat kecamatan di wilayah Cianjur bagian selatan, Jabar, sejak tiga hari terakhir, terus meluas, kata Kasubag Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Dedi Heryana.
Tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, hingga Rabu, longsor, banjir bandang, dan pergerakan tanah terjadi di empat kecamatan, Leles, Pasirkuda, Cibinong, dan Campakamulya kata Dedi Heryana di Cianjur, Rabu.
Dedi Heryana mengatakan pihaknya telah menerima laporan bencana alam, longsor dan banjir bandang, serta pergerakan tanah di beberapa wilayah tersebut.
"Belum ada laporan secara tertulis yang kami terima, sebagian besar laporan yang masuk masih secara lisan melalui ponsel. Kami langsung menurunkan tim ke lokasi, selain melakukan evakuasi bagi warga yang tempat tinggalnya terancam, tim juga melakukan pendataan," katanya.
Selain itu, jelas dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, dalam upaya menindaklanjuti setiap laporan.
"Dalam hal ini, kami berkoordinasi dengan Dinas Binamarga dan Dinas Sosial, untuk membuka akses yang terputus dan bantuan sandang dan pangan bagi pengungsi," ucapnya.
Tingginya curah hujan selama satu pekan terakhir, pihaknya mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika terjadi tanda-tanda bencana.
Sementara itu, hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dilaporkan dalam bencana alam yang terjadi, namun longsor yang terjadi hanya mengancam rumah warga, menimbun jalan, dan merusak jembatan.
Selain di Kecamatan Leles, longsor terjadi di Kecamatan Cibinong, tepatnya di Desa Pamoyanan. Akibat longsor, jalan milik kabupaten sepanjang 40 meter, tertimbun longsoran tanah setinggi dua meter, sehingga tidak dapat dilalui.
Hal yang sama terjadi di Kecamatan Pasirkuda, dimana akibat meluapnya Sungai Cibuni, yang membentang di sepanjang wilayah tersebut, meluap, sehingga menyebabkan bajir bandang.
Akibatnya Jembatan Cipamutih yang menghubungkan Desa Kubang, Kecamatan Pasirkuda dengan Desa Pasirjambu, Kecamatan Tanggeung, putus terbawa arus sungai.
Sedangkan di Kecamatan Campaka Mulya, terjadi pergerakan tanah yang mengancam tiga rumah warga dan lahan sawah di Kampung Ciherang Girang, Desa Cibanggala.
-fikri-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, hingga Rabu, longsor, banjir bandang, dan pergerakan tanah terjadi di empat kecamatan, Leles, Pasirkuda, Cibinong, dan Campakamulya kata Dedi Heryana di Cianjur, Rabu.
Dedi Heryana mengatakan pihaknya telah menerima laporan bencana alam, longsor dan banjir bandang, serta pergerakan tanah di beberapa wilayah tersebut.
"Belum ada laporan secara tertulis yang kami terima, sebagian besar laporan yang masuk masih secara lisan melalui ponsel. Kami langsung menurunkan tim ke lokasi, selain melakukan evakuasi bagi warga yang tempat tinggalnya terancam, tim juga melakukan pendataan," katanya.
Selain itu, jelas dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, dalam upaya menindaklanjuti setiap laporan.
"Dalam hal ini, kami berkoordinasi dengan Dinas Binamarga dan Dinas Sosial, untuk membuka akses yang terputus dan bantuan sandang dan pangan bagi pengungsi," ucapnya.
Tingginya curah hujan selama satu pekan terakhir, pihaknya mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika terjadi tanda-tanda bencana.
Sementara itu, hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dilaporkan dalam bencana alam yang terjadi, namun longsor yang terjadi hanya mengancam rumah warga, menimbun jalan, dan merusak jembatan.
Selain di Kecamatan Leles, longsor terjadi di Kecamatan Cibinong, tepatnya di Desa Pamoyanan. Akibat longsor, jalan milik kabupaten sepanjang 40 meter, tertimbun longsoran tanah setinggi dua meter, sehingga tidak dapat dilalui.
Hal yang sama terjadi di Kecamatan Pasirkuda, dimana akibat meluapnya Sungai Cibuni, yang membentang di sepanjang wilayah tersebut, meluap, sehingga menyebabkan bajir bandang.
Akibatnya Jembatan Cipamutih yang menghubungkan Desa Kubang, Kecamatan Pasirkuda dengan Desa Pasirjambu, Kecamatan Tanggeung, putus terbawa arus sungai.
Sedangkan di Kecamatan Campaka Mulya, terjadi pergerakan tanah yang mengancam tiga rumah warga dan lahan sawah di Kampung Ciherang Girang, Desa Cibanggala.
-fikri-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011