ANTARAJAWABARAT.com,31/10 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta seluruh komponen masyarakat ikut meningkatkan pertambahan akseptor keluarga berencana.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kodam III Siliwangi," ujarnya pada Penutupan Bakti TNI-KB Terpadu Kodam III Siliwangi dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK di Lapangan Upakarti, Soreang,Senin.
Lebih lanjut disampaikannya, banyaknya penduduk tanpa disertai dengan sumber daya manusia yang memadai akan menjadi malapetaka.
Begitu juga sebaliknya, akan mendatangkan manfaat apabila mampu dikelola dengan baik.
Setidaknya ada tujuh isu yang berkaitan kependudukan diantaranya penurunan kemiskinan dan pengangguran. Semakin miskin status sosial seseorang, maka akan semakin banyak anaknya.
"Selain itu berkaitan dengan masalah kesehatan. Semakin sehat dan terdidik seseorang, maka dengan sendirinya masyarakat bisa mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Selanjutnya berkaitan dengan pemberdayaan perempuan. Sebab, masalah pertambahan penduduk erat hubungannya dengan reproduksi perempuan," ujarnya.
Perempuan terdidik akan melek KB. Tentu saja hal itu harus didorong oleh kaum lelaki. Urusan keluarga adalah urusan bersama antara suami-istri. Yang terakhir, isu kependudukan berhubungan dengan generasi muda lebih baik. Apabila seseorang mampu menjalankan program KB, maka penciptaan generasi muda lebih baik lebih mudah diciptakan.
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Netty Heryawan menambahkan, bahwa jumlah penduduk dunia saat ini sudah mencapai tujuh miliar.
Bukan tidak mungkin angka penggenap tujuh miliar itu bayi yang dilahirkannya dari Kabupaten Bandung atau kabupaten/kota lainnya yang ada di Jawa Barat. Setidaknya, setiap satu jam sebanyak 10.000 bayi lahir di muka dunia.
"Awalnya, jumlah penduduk satu miliar itu bisa diciptakan dalam kurun waktu 100 tahun. Tapi, saat ini jumlah tersebut bisa dicapai dalam waktu 12 tahun saja. Bahkan diprediksi pada tahun 2025, penduduk dunia akan mencapai delapan miliar," ujarnya.
Pertambahan penduduk akan berdampak pula pada perubahan lingkungan terutama sampah yang dihasilkan. Karena setiap orang bisa menghasilkan sampah seberat 2,5 kilogram setiap harinya. Itu artinya, jumlah penduduk di Jawa Barat bisa menghasilkan 63 meter kubik gunungan sampah.
Banyaknya penduduk pun akan berdampak pada tingginya kompetisi perebutan lahan dan lapangan pekeraan. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi 12 ribu orang. Untuk mengatasi ledakan penduduk ini, sambung Netty harus ada kesatuan dari semua komponen untuk mengendalikannya.
-hedi-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kodam III Siliwangi," ujarnya pada Penutupan Bakti TNI-KB Terpadu Kodam III Siliwangi dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK di Lapangan Upakarti, Soreang,Senin.
Lebih lanjut disampaikannya, banyaknya penduduk tanpa disertai dengan sumber daya manusia yang memadai akan menjadi malapetaka.
Begitu juga sebaliknya, akan mendatangkan manfaat apabila mampu dikelola dengan baik.
Setidaknya ada tujuh isu yang berkaitan kependudukan diantaranya penurunan kemiskinan dan pengangguran. Semakin miskin status sosial seseorang, maka akan semakin banyak anaknya.
"Selain itu berkaitan dengan masalah kesehatan. Semakin sehat dan terdidik seseorang, maka dengan sendirinya masyarakat bisa mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Selanjutnya berkaitan dengan pemberdayaan perempuan. Sebab, masalah pertambahan penduduk erat hubungannya dengan reproduksi perempuan," ujarnya.
Perempuan terdidik akan melek KB. Tentu saja hal itu harus didorong oleh kaum lelaki. Urusan keluarga adalah urusan bersama antara suami-istri. Yang terakhir, isu kependudukan berhubungan dengan generasi muda lebih baik. Apabila seseorang mampu menjalankan program KB, maka penciptaan generasi muda lebih baik lebih mudah diciptakan.
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Netty Heryawan menambahkan, bahwa jumlah penduduk dunia saat ini sudah mencapai tujuh miliar.
Bukan tidak mungkin angka penggenap tujuh miliar itu bayi yang dilahirkannya dari Kabupaten Bandung atau kabupaten/kota lainnya yang ada di Jawa Barat. Setidaknya, setiap satu jam sebanyak 10.000 bayi lahir di muka dunia.
"Awalnya, jumlah penduduk satu miliar itu bisa diciptakan dalam kurun waktu 100 tahun. Tapi, saat ini jumlah tersebut bisa dicapai dalam waktu 12 tahun saja. Bahkan diprediksi pada tahun 2025, penduduk dunia akan mencapai delapan miliar," ujarnya.
Pertambahan penduduk akan berdampak pula pada perubahan lingkungan terutama sampah yang dihasilkan. Karena setiap orang bisa menghasilkan sampah seberat 2,5 kilogram setiap harinya. Itu artinya, jumlah penduduk di Jawa Barat bisa menghasilkan 63 meter kubik gunungan sampah.
Banyaknya penduduk pun akan berdampak pada tingginya kompetisi perebutan lahan dan lapangan pekeraan. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi 12 ribu orang. Untuk mengatasi ledakan penduduk ini, sambung Netty harus ada kesatuan dari semua komponen untuk mengendalikannya.
-hedi-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011