ANTARAJAWABARAT.COM,25/10 - Sejumlah investor Turki menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor panas bumi di wilayah Jawa Barat, terutama di kawasan Gunung Ciremai.
"Ada beberapa negara yang berminat untuk ekplorasi energi geothermal di Gunung Ciremai, investor Turki cukup serius dan menyatakan segera membuka kantor di Jakarta," kata Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jawa Barat Agus Gustiar di Bandung, Selasa.
Menurut Gustiar, selain investor Turki, minat juga disampaikan investor dari Jerman, Italia dan Jepang. Mereka hadir bersama para investor lainnya yang berasal dari 15 negara lainnya dalam rangka mengikuti West Java International Expo (WJIE) 2011 di Bandung.
Menurut Gustiar, proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga geotherman di Gunung Ciremai merupakan salah satu proyek yang ditawarkan dalam event promosi investasi internasional itu.
Proyek geothermal Gunung Ciremai diprediksi mencapai puluhan milyar rupiah dan memiliki potensi energi yang cukup besar untuk dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik.
"Potensinya cukup besar dan bisa mendukung pasokan listrik nasional, khususnya di Jawa. Kami akan intensifkan keseriusan Turki dan menindak lanjutinya," katanya.
Selain investor dari luar negeri, sejumlah investor dalam negeri yang bergerak di bidang resources juga meminati proyek geothermal Gunung Ciremai itu, namun sejauh ini belum ada kesepakatan resmi.
Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki potensi panas bumi terbesar di Indonesia yang saat ini hanya sebagian kecil yang sudah diekplorasi yakni di PLTP Kamojang, Wayang Windu, Drajat dan PLTP Gunung Salak.
Sedangkan proyek lainnya yang sudah menyelesaikan proses tender adalah proyek PLTP Tangkuban Parahu, Tampomas dan Gunung Halimun Sukabumi.
"Jabar memiliki puluhan titip geothermal yang belum eksplorasi," katanya.
Terkait pelaksanaan West Java International Expo 2011, Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jabar menargetkan total investasi senilai Rp50,3 triliun.
Kegiatan yang digelar 24-26 Oktober 2011 itu berlangsung di Grand Royal Panghegar itu ditargetkan mempertemukan 200 peserta dengan 52 potensi investasi yang tersebar di 26 kabupaten/kota di Jabar baik di sektor infrastruktur, manufactur maupun sektor lainnya. ***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Ada beberapa negara yang berminat untuk ekplorasi energi geothermal di Gunung Ciremai, investor Turki cukup serius dan menyatakan segera membuka kantor di Jakarta," kata Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jawa Barat Agus Gustiar di Bandung, Selasa.
Menurut Gustiar, selain investor Turki, minat juga disampaikan investor dari Jerman, Italia dan Jepang. Mereka hadir bersama para investor lainnya yang berasal dari 15 negara lainnya dalam rangka mengikuti West Java International Expo (WJIE) 2011 di Bandung.
Menurut Gustiar, proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga geotherman di Gunung Ciremai merupakan salah satu proyek yang ditawarkan dalam event promosi investasi internasional itu.
Proyek geothermal Gunung Ciremai diprediksi mencapai puluhan milyar rupiah dan memiliki potensi energi yang cukup besar untuk dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik.
"Potensinya cukup besar dan bisa mendukung pasokan listrik nasional, khususnya di Jawa. Kami akan intensifkan keseriusan Turki dan menindak lanjutinya," katanya.
Selain investor dari luar negeri, sejumlah investor dalam negeri yang bergerak di bidang resources juga meminati proyek geothermal Gunung Ciremai itu, namun sejauh ini belum ada kesepakatan resmi.
Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki potensi panas bumi terbesar di Indonesia yang saat ini hanya sebagian kecil yang sudah diekplorasi yakni di PLTP Kamojang, Wayang Windu, Drajat dan PLTP Gunung Salak.
Sedangkan proyek lainnya yang sudah menyelesaikan proses tender adalah proyek PLTP Tangkuban Parahu, Tampomas dan Gunung Halimun Sukabumi.
"Jabar memiliki puluhan titip geothermal yang belum eksplorasi," katanya.
Terkait pelaksanaan West Java International Expo 2011, Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jabar menargetkan total investasi senilai Rp50,3 triliun.
Kegiatan yang digelar 24-26 Oktober 2011 itu berlangsung di Grand Royal Panghegar itu ditargetkan mempertemukan 200 peserta dengan 52 potensi investasi yang tersebar di 26 kabupaten/kota di Jabar baik di sektor infrastruktur, manufactur maupun sektor lainnya. ***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011