Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) bukan sunset industry saat berkunjung ke sebuah pabrik tekstil di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Ia mengatakan ada berbagai pihak yang menyebut soal sektor industri TPT telah masuk dalam usia senja dan ia menilai hal itu merupakan pandangan yang keliru, karena kinerja industri TPT kini justru semakin menggeliat.

Baca juga: Bantu industri tekstil, Jabar hadirkan "Material Center"

"Dari statistik (kinerja sektor TPT), kuartal per kuartal, kuartal II tahun 2021 dibandingkan kuartal III  tahun 2021 itu ada kenaikan 4 persen. Nah itu salah satu yang membuat kita optimis," kata Menperin Agus Gumiwang dalam kegiatan Peletakan Batu Pertama dan Penandatanganan Prasasti Proyek Perluasan Sembilan Perusahaan Industri TPT.

Selain itu, menurutnya, tingkat ekspor TPT pada bulan Januari hingga Oktober 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 19 persen menjadi 10,52 dolar AS dan investasi industri TPT yang juga mengalami kenaikan 12 persen menjadi Rp5,06 triliun.

Pihaknya juga mendorong agar sektor industri TPT dapat berkontribusi terhadap program Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yakni substitusi impor sebesar 35 persen.
Saat ini, lanjutnya, substitusi tersebut baru mencapai 13 hingga 14 persen. Maka dari itu program akselerasi bagi sektor industri TPT akan dilakukan lebih fokus pada 2022.

Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri TPT kembangkan material tekstil khusus medis

"Seluruh pekerjaan kami di Kemenperin itu kami fokuskan bagaimana sektor TPT yang dalam masa pandemi yang sulit itu tidak akan terpuruk, juga kami bantu agar TPT bisa rebound," katanya.

Meski begitu, menurutnya, perkembangan industri TPT juga tak lepas dari peran masyarakat yang perlu bangga menggunakan produk dalam negeri. Karena program untuk industri TPT itu bukan hanya dibentuk di hulunya saja, melainkan juga hingga ke hilir.

"Ini tentu juga tugas dari pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan kampanye bangga buatan Indonesia," kata Menperin Agus.

Ia pun berharap dengan menggeliatnya sektor industri TPT, kedaulatan sandang bagi masyarakat Indonesia dapat terealisasi secara optimal.

"Importasi TPT ini harus semakin berkurang, program kita yang 35 persen itu (substitusi impor) itu program yang tak terpisahkan dari filosofi besar sandang berdaulat," kata Menperin.

Baca juga: Pacu produktivitas, Kemenperin bantu mesin UPT Tekstil di Majalaya

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021