Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, meminta semua kalangan dari tingkat kecamatan hingga RT/RW ikut serta berperan aktif mengawasi pergerakan calo Pekerja Migran Indonesia yang masih banyak berkeliaran di Cianjur.
Kepala Disnakertrans Cianjur, Endan Hamdani di Cianjur Rabu, mengatakan maraknya calo tenaga kerja keluar negeri yang mencari mangsa di Cianjur, membuat tingginya kasus yang menimpa pekerja migran asal Cianjur, termasuk menjadi korban penjualan orang atau trafficking.
Baca juga: Sepuluh calo yang beraksi di Disdukcapil Cianjur diamankan polisi
"Hingga saat ini, moratorium yang diberlakukan sejak 2016, masih berlaku, sehingga pemerintah melarang pemberangkatan pekerja migran ke Timur Tengah. Namun berbagai cara dilakukan calo, untuk menjaring calon pekerja migran dengan iming-iming gaji besar," katanya.
Sehingga masih banyak pekerja migran khususnya perempuan yang tergiur meski jalur yang ditempuh terlarang atau ilegal terutama penempatan di sejumlah negara Timur Tengah dan negara lainnya di Jazirah Arab. Sehingga berbagai cara dilakukan termasuk melibatkan aparat desa dan RT.
Bahkan pihaknya mengimbau seluruh lapisan warga di wilayah utara hingga selatan Cianjur, untuk menjaga dan mengawasi gerak-gerik calo yang datang terang-terangan atau secara sembunyi-sembunyi untuk menjaring calon tenaga kerja.
"Kita minta semua lapisan warga untuk menolak kehadiran calon pekerja migran, agar tidak ada lagi kasus memilukan menimpa pekerja wanita asal Cianjur. Kami juga akan memperkatat dan segera melaporkan ke pihak berwajib kalau mendapat laporan terkait calo dan jasa tenaga kerja ilegal," katanya.
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, mengatakan berbagai kasus yang selama ini ditangani pihaknya, rata-rata menimpa pekerja migran yang berangkat secara ilegal, mulai dari kekerasan, penganiayaan dan gaji yang tidak dibayarkan.
"Kami berharap sama, peran serta dari berbagai lapisan warga, untuk menolak kehadiran calo tenaga kerja yang dapat memberangkatkan mereka ke luar negeri dengan persyaratan mudah. Kami berharap tidak ada lagi kasus yang menimpa pekerja migran asal Cianjur," katanya.
Baca juga: Jika terbukti bantu calo, pegawai Disdukcapil Cianjur terancam dipecat
Baca juga: Berantas calo, Pemkab Cianjur targetkan investasi sehat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Disnakertrans Cianjur, Endan Hamdani di Cianjur Rabu, mengatakan maraknya calo tenaga kerja keluar negeri yang mencari mangsa di Cianjur, membuat tingginya kasus yang menimpa pekerja migran asal Cianjur, termasuk menjadi korban penjualan orang atau trafficking.
Baca juga: Sepuluh calo yang beraksi di Disdukcapil Cianjur diamankan polisi
"Hingga saat ini, moratorium yang diberlakukan sejak 2016, masih berlaku, sehingga pemerintah melarang pemberangkatan pekerja migran ke Timur Tengah. Namun berbagai cara dilakukan calo, untuk menjaring calon pekerja migran dengan iming-iming gaji besar," katanya.
Sehingga masih banyak pekerja migran khususnya perempuan yang tergiur meski jalur yang ditempuh terlarang atau ilegal terutama penempatan di sejumlah negara Timur Tengah dan negara lainnya di Jazirah Arab. Sehingga berbagai cara dilakukan termasuk melibatkan aparat desa dan RT.
Bahkan pihaknya mengimbau seluruh lapisan warga di wilayah utara hingga selatan Cianjur, untuk menjaga dan mengawasi gerak-gerik calo yang datang terang-terangan atau secara sembunyi-sembunyi untuk menjaring calon tenaga kerja.
"Kita minta semua lapisan warga untuk menolak kehadiran calon pekerja migran, agar tidak ada lagi kasus memilukan menimpa pekerja wanita asal Cianjur. Kami juga akan memperkatat dan segera melaporkan ke pihak berwajib kalau mendapat laporan terkait calo dan jasa tenaga kerja ilegal," katanya.
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, mengatakan berbagai kasus yang selama ini ditangani pihaknya, rata-rata menimpa pekerja migran yang berangkat secara ilegal, mulai dari kekerasan, penganiayaan dan gaji yang tidak dibayarkan.
"Kami berharap sama, peran serta dari berbagai lapisan warga, untuk menolak kehadiran calo tenaga kerja yang dapat memberangkatkan mereka ke luar negeri dengan persyaratan mudah. Kami berharap tidak ada lagi kasus yang menimpa pekerja migran asal Cianjur," katanya.
Baca juga: Jika terbukti bantu calo, pegawai Disdukcapil Cianjur terancam dipecat
Baca juga: Berantas calo, Pemkab Cianjur targetkan investasi sehat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021