ANTARAJAWABARAT.com,15/9 - Ratusan warga di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menggelar Istighosah, agar sejumlah musibah akibat bencana alam bisa terhindar.
Terjadinya gempa bumi yang merusak 384 rumah di dua desa di Kecamatan Cisarua serta terjadinya musim kemarau panjang yang telah merusak pendapatan mayoritas petani setempat, diharapkan tidak kembali terjadi, kata panitia penyelenggara Istighosah, Fatah Santoso saat dihubungi wartawan, Kamis.
"Melihat fenomena saat ini dengan banyaknya bencana yang mendera di sejumlah wilayah Indonesia. Kita harapkan bisa segera berlalu. Oleh karenanya, cara terbaiknya dengan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar kita diberi kekuatan dalam menghadapi ujiannya dan semoga bisa dilalui dengan baik," ujarnya.
Disampaikannya, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari berbagai kalangan mulai dari komunitas ibu-ibu pengajian, petani, hingga pejabat pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Cisarua. Lebih lanjut disampaikannya, acara tersebut bisa menyadarkan warga masyarakat mengenai pentingnya hidup berlandaskan agama.
"Saat ini tidak sedikit dari kita yang menjalani aktivitas sudah tidak lagi didasarkan pada nilai-nilai agama. Kita lebih memprioritaskan kehidupan dunia ketimbang akhirat. Padahal hidup di dunia tidak akan selamanya," ujarnya.
Sementara itu, Sutinah (55) perwakilan warga mengatakan, dirinya mendukung pelaksanaan kegiatan Istighosah ini sebagai agenda rutin tahunan bagi Pemerintah Kecamatan Cisarua. Pasalnya, Cisarua menjadi salah satu daerah yang paling sering mendapatkan musibah bencana alam.
"Dengan acara seperti ini kita seperti disadarkan tentang semua kesalahan dan dosa kita kepada yang telah menciptakan kita. Setelah mengikuti Istighosah warga diharapkan bisa menjauhi segala perbuatan maksiat dan melaksanakan semua yang telah diperintah oleh-Nya," katanya.
Tampak warga dari berbagai usia dan jenis kelamin mengikuti doa bersama yang dilangsungkan didepan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cisarua. Sambil membawa sejumlah peralatan ibadah seperti tasbih dan Al Quran warga dengan antusias mengikuti acara tersebut.***6***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Terjadinya gempa bumi yang merusak 384 rumah di dua desa di Kecamatan Cisarua serta terjadinya musim kemarau panjang yang telah merusak pendapatan mayoritas petani setempat, diharapkan tidak kembali terjadi, kata panitia penyelenggara Istighosah, Fatah Santoso saat dihubungi wartawan, Kamis.
"Melihat fenomena saat ini dengan banyaknya bencana yang mendera di sejumlah wilayah Indonesia. Kita harapkan bisa segera berlalu. Oleh karenanya, cara terbaiknya dengan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar kita diberi kekuatan dalam menghadapi ujiannya dan semoga bisa dilalui dengan baik," ujarnya.
Disampaikannya, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari berbagai kalangan mulai dari komunitas ibu-ibu pengajian, petani, hingga pejabat pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kecamatan Cisarua. Lebih lanjut disampaikannya, acara tersebut bisa menyadarkan warga masyarakat mengenai pentingnya hidup berlandaskan agama.
"Saat ini tidak sedikit dari kita yang menjalani aktivitas sudah tidak lagi didasarkan pada nilai-nilai agama. Kita lebih memprioritaskan kehidupan dunia ketimbang akhirat. Padahal hidup di dunia tidak akan selamanya," ujarnya.
Sementara itu, Sutinah (55) perwakilan warga mengatakan, dirinya mendukung pelaksanaan kegiatan Istighosah ini sebagai agenda rutin tahunan bagi Pemerintah Kecamatan Cisarua. Pasalnya, Cisarua menjadi salah satu daerah yang paling sering mendapatkan musibah bencana alam.
"Dengan acara seperti ini kita seperti disadarkan tentang semua kesalahan dan dosa kita kepada yang telah menciptakan kita. Setelah mengikuti Istighosah warga diharapkan bisa menjauhi segala perbuatan maksiat dan melaksanakan semua yang telah diperintah oleh-Nya," katanya.
Tampak warga dari berbagai usia dan jenis kelamin mengikuti doa bersama yang dilangsungkan didepan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cisarua. Sambil membawa sejumlah peralatan ibadah seperti tasbih dan Al Quran warga dengan antusias mengikuti acara tersebut.***6***
Hedi A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011