Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat kasus aktif COVID-19 di wilayahnya masih tercatat 25 kasus, namun jumlahnya terus menurun dan sebagian besar pasien menjalani isolasi di rumah dengan pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas.
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy saat dihubungi Rabu, mengatakan kasus aktif di Cianjur, saat ini hanya tersisa 25 orang, dengan kondisi kesehatan terus membaik, dan tinggal menunggu hasil lab ketiga sebelum dinyatakan sembuh dan dapat beraktivitas normal kembali.
"Untuk tingkat penularan selama pandemi sebanyak 10.891, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 10.665, masih dalam proses perawatan sebanyak 25 orang dan pasien meninggal sebanyak 201 orang. Pasien yang masih positif dalam proses menjalani isolasi mandiri," katanya.
Sejak tiga bulan terakhir, ungkap dia, seiring rendahnya angka penularan COVID-19 di Cianjur, tiga rumah sakit milik pemerintah sudah kembali ke fungsi semula melayani perawatan untuk pasien umum, sedang tingkat keterisian tempat tidur COVID-19 sudah nol hingga saat ini.
Berbagai upaya mencegah kembali melonjaknya kasus COVID-19 di Cianjur, pihaknya menggencarkan vaksinasi massal hingga ke pelosok, bahkan tenaga kesehatan di puskemas melakukan pelayanan vaksinasi malam hari, sebagai upaya meningkatkan kekebalan kelompok.
"Kita terus menggencarkan vaksinasi agar 'herd immunity' warga semakin tinggi dan tidak ada lagi kasus COVID-19 di Cianjur. Kami juga mengimbau warga untuk tetap menerapkan prokes ketat, meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak dua kali," katanya.
Ia menambahkan, untuk antisipasi lainnya, pihaknya berkoordinasi dengan satgas kabupaten hingga tingkat desa, untuk melakukan pengawasan serta mengimbau warga untuk tetap menerapkan prokes ketat saat melakukan aktifitas di luar rumah.
Baca juga: Puskesmas di Cianjur layani vaksinasi COVID-19 malam hari
Baca juga: Posko pengawasan prokes Cianjur kembali diaktifkan, ini tujuannya
Baca juga: Forkopimda Cianjur beri hadiah peserta gebyar vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy saat dihubungi Rabu, mengatakan kasus aktif di Cianjur, saat ini hanya tersisa 25 orang, dengan kondisi kesehatan terus membaik, dan tinggal menunggu hasil lab ketiga sebelum dinyatakan sembuh dan dapat beraktivitas normal kembali.
"Untuk tingkat penularan selama pandemi sebanyak 10.891, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 10.665, masih dalam proses perawatan sebanyak 25 orang dan pasien meninggal sebanyak 201 orang. Pasien yang masih positif dalam proses menjalani isolasi mandiri," katanya.
Sejak tiga bulan terakhir, ungkap dia, seiring rendahnya angka penularan COVID-19 di Cianjur, tiga rumah sakit milik pemerintah sudah kembali ke fungsi semula melayani perawatan untuk pasien umum, sedang tingkat keterisian tempat tidur COVID-19 sudah nol hingga saat ini.
Berbagai upaya mencegah kembali melonjaknya kasus COVID-19 di Cianjur, pihaknya menggencarkan vaksinasi massal hingga ke pelosok, bahkan tenaga kesehatan di puskemas melakukan pelayanan vaksinasi malam hari, sebagai upaya meningkatkan kekebalan kelompok.
"Kita terus menggencarkan vaksinasi agar 'herd immunity' warga semakin tinggi dan tidak ada lagi kasus COVID-19 di Cianjur. Kami juga mengimbau warga untuk tetap menerapkan prokes ketat, meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak dua kali," katanya.
Ia menambahkan, untuk antisipasi lainnya, pihaknya berkoordinasi dengan satgas kabupaten hingga tingkat desa, untuk melakukan pengawasan serta mengimbau warga untuk tetap menerapkan prokes ketat saat melakukan aktifitas di luar rumah.
Baca juga: Puskesmas di Cianjur layani vaksinasi COVID-19 malam hari
Baca juga: Posko pengawasan prokes Cianjur kembali diaktifkan, ini tujuannya
Baca juga: Forkopimda Cianjur beri hadiah peserta gebyar vaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021