Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 1 April 2022, dengan menginstruksikan semua jajaran dinas terkait untuk tetap siaga dan sigap ketika ada laporan bencana alam.
"Sampai dengan tanggal 1 April 2022 Siaga Darurat Hidrometeorologi yang menjadi ancaman terbesar Kabupaten Garut, dan kita harus melakukan langkah-langkah," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di lapangan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah melakukan langkah antisipasi terhadap ancaman potensi bencana alam di Garut sejak memasuki musim hujan dengan melakukan mitigasi dan menyiapkan personel gabungan untuk mengatasi daerah terdampak bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, kata dia, merupakan institusi yang siap bergerak melakukan langkah pencegahan, penyelamatan, dan penanggulangan untuk daerah yang dilanda bencana alam.
"Terutama BPBD menggerakkan kepada kesadaran mitigasi bencana individual di beberapa daerah rawan bencana," katanya.
Ia menyampaikan BPBD Garut harus terus meningkatkan sosialisasi dan memberikan peringatan kepada masyarakat agar tetap siaga serta menghindari daerah rawan bencana, terutama saat hujan deras.
Jika terjadi bencana, kata Bupati, masyarakat maupun seluruh aparatur pemerintah di lapangan harus segera melaporkan ke unsur pimpinannya agar cepat melakukan penanganan, terutama menyelamatkan jiwa manusia.
"Saya berharap saudara-saudara bisa membuat satu keputusan cepat, sampaikan kepada kami untuk bisa dilaksanakan sebagai mana mestinya, terutama yang akan menghambat pergerakan perekonomian," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut saat ini terus menginventarisasi kerusakan akibat bencana alam yang sudah terjadi di beberapa kecamatan seperti bencana longsor dan banjir bandang.
Pemkab Garut, lanjut dia, akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur seperti irigasi, tembok penahan tanah, dan jembatan yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat.
"Tentu yang kita perbaiki sekarang ini sesuai kemampuan keuangan daerah adalah yang menyangkut transportasi yang vital, irigasi yang segera harus dibenahi, TPT yang segera harus dibangun," katanya.
Baca juga: Banjir bandang di Darajat rusak tanggul sungai dan lahan pertanian
Baca juga: BPBD Garut koordinasikan penanggulangan jalan menuju Kawah Darajat tergerus longsor
Baca juga: Polres Garut tingkatkan patroli di daerah rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Sampai dengan tanggal 1 April 2022 Siaga Darurat Hidrometeorologi yang menjadi ancaman terbesar Kabupaten Garut, dan kita harus melakukan langkah-langkah," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di lapangan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah melakukan langkah antisipasi terhadap ancaman potensi bencana alam di Garut sejak memasuki musim hujan dengan melakukan mitigasi dan menyiapkan personel gabungan untuk mengatasi daerah terdampak bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, kata dia, merupakan institusi yang siap bergerak melakukan langkah pencegahan, penyelamatan, dan penanggulangan untuk daerah yang dilanda bencana alam.
"Terutama BPBD menggerakkan kepada kesadaran mitigasi bencana individual di beberapa daerah rawan bencana," katanya.
Ia menyampaikan BPBD Garut harus terus meningkatkan sosialisasi dan memberikan peringatan kepada masyarakat agar tetap siaga serta menghindari daerah rawan bencana, terutama saat hujan deras.
Jika terjadi bencana, kata Bupati, masyarakat maupun seluruh aparatur pemerintah di lapangan harus segera melaporkan ke unsur pimpinannya agar cepat melakukan penanganan, terutama menyelamatkan jiwa manusia.
"Saya berharap saudara-saudara bisa membuat satu keputusan cepat, sampaikan kepada kami untuk bisa dilaksanakan sebagai mana mestinya, terutama yang akan menghambat pergerakan perekonomian," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut saat ini terus menginventarisasi kerusakan akibat bencana alam yang sudah terjadi di beberapa kecamatan seperti bencana longsor dan banjir bandang.
Pemkab Garut, lanjut dia, akan memprioritaskan perbaikan infrastruktur seperti irigasi, tembok penahan tanah, dan jembatan yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat.
"Tentu yang kita perbaiki sekarang ini sesuai kemampuan keuangan daerah adalah yang menyangkut transportasi yang vital, irigasi yang segera harus dibenahi, TPT yang segera harus dibangun," katanya.
Baca juga: Banjir bandang di Darajat rusak tanggul sungai dan lahan pertanian
Baca juga: BPBD Garut koordinasikan penanggulangan jalan menuju Kawah Darajat tergerus longsor
Baca juga: Polres Garut tingkatkan patroli di daerah rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021