Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menginstruksikan seluruh jajarannya agar meningkatkan patroli di daerah rawan bencana alam untuk meminimalisasi dampak risiko bencana menimpa masyarakat selama musim hujan.
"Kami lakukan patroli-patroli di lokasi rawan bencana alam," kata Wirdhanto Hadichaksono usai apel gelar pasukan pencanangan program 'Daun Rindang' di Markas Polres Garut, Selasa.
Ia menyampaikan Kabupaten Garut merupakan daerah yang tingkat kerawanan bencananya cukup tinggi, terutama pada musim hujan.
Kerawanan itu, kata dia, tentunya menjadi perhatian seluruh jajaran kepolisian untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berada di daerah rawan becana alam.
"Nanti keberhasilannya lebih menyosialisasikan masalah kerawanan bencana alam," katanya.
Pemerintah Kabupaten Garut sebelumnya sudah memetakan kawasan rawan bencana alam, seperti di daerah selatan Garut yang memiliki potensi bencana tanah longsor dan pergerakan tanah, kemudian banjir di perkotaan Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan seluruh jajaran dinas terkait, unsur TNI/Polri, dan sukarelawan telah siap siaga melakukan penanggulangan bencana alam di Garut.
Ia menyebutkan Kabupaten Garut masuk urutan nomor 2 sebagai daerah rawan bencana alam di Indonesia. Penilaian itu karena daerah ini memiliki semua potensi bencana, yakni banjir bandang, longsor, pergerakan tanah, tsunami, bencana letusan gunung api, dan gempa bumi.
"Kalau peta rawan kebencanaan di Garut ada 16 kecamatan yang mempunyai tingkat kerawanan banjir bandang, longsor, serta pergerakan tanah. Itu kebanyakan ada di Garut Selatan," katanya.
Baca juga: Bupati Garut siapkan hadiah Rp300 juta bagi nakes sukseskan vaksinasi
Baca juga: Satgas COVID-19 Garut jaring lansia terdampak banjir ikut vaksinasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami lakukan patroli-patroli di lokasi rawan bencana alam," kata Wirdhanto Hadichaksono usai apel gelar pasukan pencanangan program 'Daun Rindang' di Markas Polres Garut, Selasa.
Ia menyampaikan Kabupaten Garut merupakan daerah yang tingkat kerawanan bencananya cukup tinggi, terutama pada musim hujan.
Kerawanan itu, kata dia, tentunya menjadi perhatian seluruh jajaran kepolisian untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berada di daerah rawan becana alam.
"Nanti keberhasilannya lebih menyosialisasikan masalah kerawanan bencana alam," katanya.
Pemerintah Kabupaten Garut sebelumnya sudah memetakan kawasan rawan bencana alam, seperti di daerah selatan Garut yang memiliki potensi bencana tanah longsor dan pergerakan tanah, kemudian banjir di perkotaan Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan seluruh jajaran dinas terkait, unsur TNI/Polri, dan sukarelawan telah siap siaga melakukan penanggulangan bencana alam di Garut.
Ia menyebutkan Kabupaten Garut masuk urutan nomor 2 sebagai daerah rawan bencana alam di Indonesia. Penilaian itu karena daerah ini memiliki semua potensi bencana, yakni banjir bandang, longsor, pergerakan tanah, tsunami, bencana letusan gunung api, dan gempa bumi.
"Kalau peta rawan kebencanaan di Garut ada 16 kecamatan yang mempunyai tingkat kerawanan banjir bandang, longsor, serta pergerakan tanah. Itu kebanyakan ada di Garut Selatan," katanya.
Baca juga: Bupati Garut siapkan hadiah Rp300 juta bagi nakes sukseskan vaksinasi
Baca juga: Satgas COVID-19 Garut jaring lansia terdampak banjir ikut vaksinasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021