Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra berharap Bendungan Leuwi Keris di daerah perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Ciamis yang ditargetkan mulai beroperasi 2023 bisa mendorong produktivitas pertanian khususnya padi yang akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat petani.

"Dengan begitu tentu dapat membantu masyarakat petani di daerah tersebut dalam meningkatkan intensitas tanam padinya, jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali bertanam dalam satu tahun," kata Yana D Putra saat menghadiri acara peresmian pengalihan Sungai Citanduy untuk Bendungan Leuwi Keris di Desa Handap Herang, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jumat.

Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang telah membangun Bendungan Leuwi Keris untuk kepentingan masyarakat banyak di Kabupaten Ciamis maupun daerah lainnya.

Adanya pengalihan aliran sungai itu, kata dia, merupakan upaya percepatan pekerjaan konstruksi utama bendungan sehingga dapat selesai sesuai target yang direncanakan pada 2023.

"Insya Allah rencananya tahun 2023 Bendungan Leuwi Keris sudah dapat diresmikan dan dimanfaatkan airnya oleh masyarakat Kabupaten Ciamis, khususnya dan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya serta masyarakat Kota Banjar," katanya.

Ia mengatakan bendungan itu akan memberikan manfaat bagi masyarakat Ciamis terutama Kecamatan Lakbok dan Purwadadi yang selama ini menjadi kawasan lumbung padi di Jawa Barat dan juga nasional.

Bendungan itu, kata dia, akan memiliki kemampuan menyuplai air ke irigasi di dua Kecamatan tersebut yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian, khususnya padi, sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat.

"Bendungan Leuwi Keris ini diharapkan dapat menyuplai air irigasi khususnya daerah irigasi Lakbok Utara dengan luas areal 6.600 hektare dan daerah irigasi Lakbok Selatan dengan luas areal 4.600 hektare," katanya.

Ia menambahkan manfaat lain dari Bendungan Leuwi Keris yakni bisa menjamin ketersediaan air pada musim kemarau sehingga kawasan tadah hujan bisa tetap produktif, kemudian menjadi destinasi wisata baru, dan sumber daya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

"Bisa menjadi kawasan konservasi air tanah dan perikanan," kata Yana.

Baca juga: RSUD Ciamis nihil pasien COVID-19 sejak dua pekan lalu

Baca juga: Bupati apresiasi pemuda Ciamis ciptakan mesin perontok padi
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021