Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang sehingga masyarakat terisolasi di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut perlu dibangun dari awal agar lebih kuat sehingga tidak mudah rusak apabila kembali terjadi luapan air sungai di daerah itu.
"Jadi ini kalau enggak dibangun jembatan, ini gak bisa diperbaiki, harus dibangun dari awal lagi," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan pemerintah daerah sedang berupaya menanggulangi daerah yang terdampak bencana banjir bandang termasuk pembangunan jembatan sebagai akses utama bagi masyarakat di Desa Sukalilah.
Ia berharap setelah masa tanggap darurat bencana selesai maka selanjutnya selama dua pekan ke depan pembangunan jembatan bisa selesai dan digunakan masyarakat.
"Mudah-mudahan setelah masa tanggap darurat, setelah dua minggu ini bisa karena mungkin ini juga tidak begitu panjang," katanya.
Ia menyampaikan jembatan yang diperkirakan membentang 18 meter itu tidak hanya diperbaiki atau dibangun kembali, melainkan harus ada perbaikan di sekitar jembatan.
Menurut dia hasil peninjauan di lapangan dan laporan masyarakat perlu ada perbaikan alur sungai karena selama ini arus air langsung menabrak dinding jembatan yang akhirnya rusak.
"Nabrak dulu dinding jembatan, baru masuk ke dalam jembatan, nah ini kan perlu ada sodetan, jadi ini saya nanti nunggu laporan tim teknis, tapi sepintas memang harus ada sodetan dulu baru dibangun jembatan," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut sudah melakukan upaya penanggulangan dampak bencana banjir di Kecamatan Sukaresmi dengan menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari.
Selain upaya perbaikan, pemerintah daerah juga sudah menyalurkan bantuan kebutuhan pangan untuk warga yang terdampak bencana banjir bandang.
Sebelumnya banjir bandang melanda Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, Sabtu (6/11) petang menyebabkan 335 keluarga terisolasi akibat jembatan rusak, dan tiga rumah warga rusak diterjang banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jadi ini kalau enggak dibangun jembatan, ini gak bisa diperbaiki, harus dibangun dari awal lagi," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan pemerintah daerah sedang berupaya menanggulangi daerah yang terdampak bencana banjir bandang termasuk pembangunan jembatan sebagai akses utama bagi masyarakat di Desa Sukalilah.
Ia berharap setelah masa tanggap darurat bencana selesai maka selanjutnya selama dua pekan ke depan pembangunan jembatan bisa selesai dan digunakan masyarakat.
"Mudah-mudahan setelah masa tanggap darurat, setelah dua minggu ini bisa karena mungkin ini juga tidak begitu panjang," katanya.
Ia menyampaikan jembatan yang diperkirakan membentang 18 meter itu tidak hanya diperbaiki atau dibangun kembali, melainkan harus ada perbaikan di sekitar jembatan.
Menurut dia hasil peninjauan di lapangan dan laporan masyarakat perlu ada perbaikan alur sungai karena selama ini arus air langsung menabrak dinding jembatan yang akhirnya rusak.
"Nabrak dulu dinding jembatan, baru masuk ke dalam jembatan, nah ini kan perlu ada sodetan, jadi ini saya nanti nunggu laporan tim teknis, tapi sepintas memang harus ada sodetan dulu baru dibangun jembatan," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut sudah melakukan upaya penanggulangan dampak bencana banjir di Kecamatan Sukaresmi dengan menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari.
Selain upaya perbaikan, pemerintah daerah juga sudah menyalurkan bantuan kebutuhan pangan untuk warga yang terdampak bencana banjir bandang.
Sebelumnya banjir bandang melanda Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, Sabtu (6/11) petang menyebabkan 335 keluarga terisolasi akibat jembatan rusak, dan tiga rumah warga rusak diterjang banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021