Tim dari Basarnas Sukabumi dan Jakarta masih mencari wisatawan yang menjadi korban kecelakaan laut yakni hilang tenggelam di Pantai Karangnaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Dalam operasi SAR untuk menemukan korban kecelakaan laut yang diketahui bernama Usep Munawar (27) warga Kota Sukabumi kami membagi dua tim untuk melakukan penyisiran di darat dan tengah laut," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jakarta Hendra Sudirman di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, tim yang bertugas untuk melakukan penyisiran di darat menempuh jarak kurang lebih empat kilo meter dari lokasi hilangnya korban, sementara tim yang melakukan pencarian di tengah laut menggunakan kapal motor dan perahu karet dengan jarak tempuh sekitar dua mill laut dari titik korban terakhir kali terlihat.
Cuaca yang kurang mendukung cukup kesulitan tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian, apalagi tim yang berada di tengah laut harus berjibaku dengan gelombang tinggi di tambah hujan deras.
Bahkan cuaca buruk berlangsung hingga pencarian ditunda sementara sekitar pukul 17.00 WIB dan kembali dilanjutkan pada Jumat (22/10) dengan memperluas area pencarian. Dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, operasi SAR di hari pertama belum membuahkan hasil.
"Meskipun ditunda, personel SAR yang diterjunkan pada operasi ini tetap bersiaga antisipasi korban muncul ke permukaan laut atau bisa saja terbawa gelombang dan arus ke hingga ke pantai sehingga bisa dengan cepat ditanggulangi," katanya menambahkan.
Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan nelayan yang hendak maupun pulang dari melaut untuk menginformasikan jika melihat benda menyerupai tubuh manusia mengapung di tengah laut agar bisa ditindaklanjuti tim yang sedang menjalakan operasi SAR.
"Kami berharap pencarian korban kecelakaan laut di hari kedua atau Jumat bisa membuahkan hasil, berbagai upaya telah dilakukan seluruh personel SAR untuk menemukan Usep di hari ini tapi masih nihil," katanya.
Operasi SAR tersebut melibatkan puluhan personel yang berasal dari berbagai instansi, relawan dan potensi SAR seperti dari Pos SAR Basarnas Sukabumi, damkar , Polair Polres Sukabumi, Polsek Palabuhanratu, BPBD Kota Sukabumi, Sarda dan Balawista Kabupaten Sukabumi serta yang lainnya.
Informasi yang dihimpun, korban hilang tenggelam saat sedang berenang bersama seorang rekannya di laut selatan Kabupaten Sukabumi pada Rabu (20/10) sekitar pukul 15.WIB. Peringatan agar tidak berenang pun tidak diindahkan, padahal saat itu gelombang cukup tinggi .
Tidak lama setelah korban berenang, tiba-tiba datang ombang besar yang langsung menggulung Usep bersama rekannya, warga yang melihat kejadian tersebut langsung mencoba menolong dan meminta bantuan petugas penjaga pantai.
Satu korban berhasil diselamatkan, namun sayang Usep tubuhnya tenggelam dan menghilang tersedot ke dalam laut.
Baca juga: Tim SAR Sukabumi terkendala hujan deras dan ombak tinggi cari korban tenggelam
Baca juga: Tim SAR perluas pencarian korban tenggelam di laut selatan Sukabumi
Baca juga: Tim SAR Sukabumi masih cari korban tenggelam di Palabuhanratu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Dalam operasi SAR untuk menemukan korban kecelakaan laut yang diketahui bernama Usep Munawar (27) warga Kota Sukabumi kami membagi dua tim untuk melakukan penyisiran di darat dan tengah laut," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jakarta Hendra Sudirman di Sukabumi, Kamis.
Menurut dia, tim yang bertugas untuk melakukan penyisiran di darat menempuh jarak kurang lebih empat kilo meter dari lokasi hilangnya korban, sementara tim yang melakukan pencarian di tengah laut menggunakan kapal motor dan perahu karet dengan jarak tempuh sekitar dua mill laut dari titik korban terakhir kali terlihat.
Cuaca yang kurang mendukung cukup kesulitan tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian, apalagi tim yang berada di tengah laut harus berjibaku dengan gelombang tinggi di tambah hujan deras.
Bahkan cuaca buruk berlangsung hingga pencarian ditunda sementara sekitar pukul 17.00 WIB dan kembali dilanjutkan pada Jumat (22/10) dengan memperluas area pencarian. Dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, operasi SAR di hari pertama belum membuahkan hasil.
"Meskipun ditunda, personel SAR yang diterjunkan pada operasi ini tetap bersiaga antisipasi korban muncul ke permukaan laut atau bisa saja terbawa gelombang dan arus ke hingga ke pantai sehingga bisa dengan cepat ditanggulangi," katanya menambahkan.
Sementara, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan nelayan yang hendak maupun pulang dari melaut untuk menginformasikan jika melihat benda menyerupai tubuh manusia mengapung di tengah laut agar bisa ditindaklanjuti tim yang sedang menjalakan operasi SAR.
"Kami berharap pencarian korban kecelakaan laut di hari kedua atau Jumat bisa membuahkan hasil, berbagai upaya telah dilakukan seluruh personel SAR untuk menemukan Usep di hari ini tapi masih nihil," katanya.
Operasi SAR tersebut melibatkan puluhan personel yang berasal dari berbagai instansi, relawan dan potensi SAR seperti dari Pos SAR Basarnas Sukabumi, damkar , Polair Polres Sukabumi, Polsek Palabuhanratu, BPBD Kota Sukabumi, Sarda dan Balawista Kabupaten Sukabumi serta yang lainnya.
Informasi yang dihimpun, korban hilang tenggelam saat sedang berenang bersama seorang rekannya di laut selatan Kabupaten Sukabumi pada Rabu (20/10) sekitar pukul 15.WIB. Peringatan agar tidak berenang pun tidak diindahkan, padahal saat itu gelombang cukup tinggi .
Tidak lama setelah korban berenang, tiba-tiba datang ombang besar yang langsung menggulung Usep bersama rekannya, warga yang melihat kejadian tersebut langsung mencoba menolong dan meminta bantuan petugas penjaga pantai.
Satu korban berhasil diselamatkan, namun sayang Usep tubuhnya tenggelam dan menghilang tersedot ke dalam laut.
Baca juga: Tim SAR Sukabumi terkendala hujan deras dan ombak tinggi cari korban tenggelam
Baca juga: Tim SAR perluas pencarian korban tenggelam di laut selatan Sukabumi
Baca juga: Tim SAR Sukabumi masih cari korban tenggelam di Palabuhanratu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021