Tumpukan sampah sepanjang 200 meter dengan berat mencapai 50 ton di atas aliran Kali Busa, Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, disebut berasal dari hulu sungai.
"Ini aksesnya dari hulu, hulunya tahu lah dari mana, kali mengalir dari hulu ke hilir, imbasnya ke kita," kata Camat Tambun Utara Najmuddin, Jumat.
Najmuddin mengaku tumpukan sampah ini terbawa aliran arus sungai hingga mengendap di wilayahnya dan mengakibatkan aliran air tersumbat.
Wilayah Kecamatan Tambun Utara, kata dia, berada di kawasan hilir sehingga sampah-sampah yang sengaja dibuang masyarakat dari kawasan hulu terbawa arus.
Hal itu diperparah 'kontribusi' warga di kawasan hilir juga yang turut menambah volume tumpukan sampah di aliran sungai yang dekat dengan area persawahan di wilayahnya itu.
Najmuddin mengaku saat hujan turun, aliran Kali Busa menjadi deras hingga membawa sampah-sampah tersebut ke sejumlah aliran kali irigasi. Kayu-kayu berukuran besar tersangkut di bawah pondasi jembatan sehingga menahan laju sampah.
"Di situ ada kayu mungkin terbawa air dan terhalang jembatan hingga akhirnya menumpuk, karena batang kayunya agak besar, saya tidak tahu, kayaknya dari hulu. Kita ini di hilirnya, mentok di situ. Kita akan potong, kita akan bersihkan," ucapnya.
Tumpukan sampah itu kemudian berdampak pada areal persawahan petani. Aliran irigasi Kali Busa yang menjadi sumber air utama menjadi tidak lancar dan kualitasnya pun menurun karena tercemar limbah rumah tangga.
"Imbasnya ke petani-petani kita. Kasihan pengairan sawah terganggu," katanya.
Bersama 30 personel Tim Biawak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, pihaknya mulai melakukan pengangkutan sampah dengan dibantu satu unit alat berat.
"Semoga ini menjadi yang terakhir kalinya. Tumpukan sampah ini tidak akan terjadi kalau segenap masyarakat memiliki kesadaran penuh untuk tidak membuang sampah sembarang," kata dia.
Baca juga: Tim Biawak DLH Bekasi angkut 50 ton sampah Kali Busa
Baca juga: Enam sungai di Kabupaten Bekasi tercemar limbah industri
Baca juga: Bupati Bekasi umumkan perusahaan pembuang limbah ke Kali Cilemahabang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ini aksesnya dari hulu, hulunya tahu lah dari mana, kali mengalir dari hulu ke hilir, imbasnya ke kita," kata Camat Tambun Utara Najmuddin, Jumat.
Najmuddin mengaku tumpukan sampah ini terbawa aliran arus sungai hingga mengendap di wilayahnya dan mengakibatkan aliran air tersumbat.
Wilayah Kecamatan Tambun Utara, kata dia, berada di kawasan hilir sehingga sampah-sampah yang sengaja dibuang masyarakat dari kawasan hulu terbawa arus.
Hal itu diperparah 'kontribusi' warga di kawasan hilir juga yang turut menambah volume tumpukan sampah di aliran sungai yang dekat dengan area persawahan di wilayahnya itu.
Najmuddin mengaku saat hujan turun, aliran Kali Busa menjadi deras hingga membawa sampah-sampah tersebut ke sejumlah aliran kali irigasi. Kayu-kayu berukuran besar tersangkut di bawah pondasi jembatan sehingga menahan laju sampah.
"Di situ ada kayu mungkin terbawa air dan terhalang jembatan hingga akhirnya menumpuk, karena batang kayunya agak besar, saya tidak tahu, kayaknya dari hulu. Kita ini di hilirnya, mentok di situ. Kita akan potong, kita akan bersihkan," ucapnya.
Tumpukan sampah itu kemudian berdampak pada areal persawahan petani. Aliran irigasi Kali Busa yang menjadi sumber air utama menjadi tidak lancar dan kualitasnya pun menurun karena tercemar limbah rumah tangga.
"Imbasnya ke petani-petani kita. Kasihan pengairan sawah terganggu," katanya.
Bersama 30 personel Tim Biawak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, pihaknya mulai melakukan pengangkutan sampah dengan dibantu satu unit alat berat.
"Semoga ini menjadi yang terakhir kalinya. Tumpukan sampah ini tidak akan terjadi kalau segenap masyarakat memiliki kesadaran penuh untuk tidak membuang sampah sembarang," kata dia.
Baca juga: Tim Biawak DLH Bekasi angkut 50 ton sampah Kali Busa
Baca juga: Enam sungai di Kabupaten Bekasi tercemar limbah industri
Baca juga: Bupati Bekasi umumkan perusahaan pembuang limbah ke Kali Cilemahabang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021