Program Penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Harum akan menentukan nasib dan kualitas hidup 18 juta warga yang tinggal di sepanjang aliran dan generasi mendatang.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, DAS Ciatrum sedang dalam kondisi tercemar bahkan dulu tergolong berat.
Jangan sampai, kata dia, Selasa, 18 juta orang di bantaran Citarum memakan ikan yang tercemar dan berdampak jangka panjang seperti penyakit degeneratif.
“Pengotoran akibat limbah industri itu bisa ikan yang memakan, kemudian dimakan masyarakat yang bisa melahirkan generasi bermasalah,” ujar Luhut saat memberikan arahan dalam Pengarahan terkait Program Citarum di Aula PPK Satgas Citarum, Kota Bandung.
Dalam pengarahan hadir Satgas Citarum Harum tingkat provinsi, dan para pendamping serta Dansektor Citarum yang hadir secara luring maupun daring.
“Jadi jangan sampai pencemaran merusak generasi yang akan datang, saya motivasi ini. Program Citarum ini bekerja untuk kemanusiaan. Anda jangan bekerja untuk proyek tapi ini adalah proyek kemanusiaan,” kata Luhut.
Dikatakannya, kalau tidak ada tindakan penanganan pencemaran sungai akan merusak generasi yang akan datang.
“Kita tidak ingin melihat generasi kita dari Jawa Barat rusak karena pencemaran tadi,” tutur Luhut.
Dia meminta jajaran Satgas Citarum yang meliputi gubernur, kapolda, dan pangdam serta 13 kepala daerah yang dilintasi Citarum untuk terus memelihara kerja tim yang saat ini sudah terjalin bagus.
“Dansatgas, para dansektor, polda, pangdam ini harus dipelihara (kekompakan) karena alam ini akan bicara pada kita kalau kita tidak ramah pada lingkungan, nanti alam yang akan menghukum kita semua dan saya percaya masalah itu,” tutur dia.
Dia mengapresiasi kepemimpinan Dansatgas Ridwan Kamil yang telah memastikan kondisi Sungai Citarum yang sudah berada di level cemar ringan.
“Oleh karena itu saya minta pada komandan sektor, Panglima tolong lihat lagi industri-industri itu, jangan main-main lagi. Mereka jangan lagi membuang limbah ke sungai karena nanti bisa merusak generasi yang akan datang,” kata dia.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPRD Jabar berharap Citarum Harum menjadi percontohan
Baca juga: DLH Jabar: 'Refocusing' anggaran pandemi tak hambat Program Citarum Harum
Baca juga: Angka kepatuhan perusahaan dukung Citarum Harum meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, DAS Ciatrum sedang dalam kondisi tercemar bahkan dulu tergolong berat.
Jangan sampai, kata dia, Selasa, 18 juta orang di bantaran Citarum memakan ikan yang tercemar dan berdampak jangka panjang seperti penyakit degeneratif.
“Pengotoran akibat limbah industri itu bisa ikan yang memakan, kemudian dimakan masyarakat yang bisa melahirkan generasi bermasalah,” ujar Luhut saat memberikan arahan dalam Pengarahan terkait Program Citarum di Aula PPK Satgas Citarum, Kota Bandung.
Dalam pengarahan hadir Satgas Citarum Harum tingkat provinsi, dan para pendamping serta Dansektor Citarum yang hadir secara luring maupun daring.
“Jadi jangan sampai pencemaran merusak generasi yang akan datang, saya motivasi ini. Program Citarum ini bekerja untuk kemanusiaan. Anda jangan bekerja untuk proyek tapi ini adalah proyek kemanusiaan,” kata Luhut.
Dikatakannya, kalau tidak ada tindakan penanganan pencemaran sungai akan merusak generasi yang akan datang.
“Kita tidak ingin melihat generasi kita dari Jawa Barat rusak karena pencemaran tadi,” tutur Luhut.
Dia meminta jajaran Satgas Citarum yang meliputi gubernur, kapolda, dan pangdam serta 13 kepala daerah yang dilintasi Citarum untuk terus memelihara kerja tim yang saat ini sudah terjalin bagus.
“Dansatgas, para dansektor, polda, pangdam ini harus dipelihara (kekompakan) karena alam ini akan bicara pada kita kalau kita tidak ramah pada lingkungan, nanti alam yang akan menghukum kita semua dan saya percaya masalah itu,” tutur dia.
Dia mengapresiasi kepemimpinan Dansatgas Ridwan Kamil yang telah memastikan kondisi Sungai Citarum yang sudah berada di level cemar ringan.
“Oleh karena itu saya minta pada komandan sektor, Panglima tolong lihat lagi industri-industri itu, jangan main-main lagi. Mereka jangan lagi membuang limbah ke sungai karena nanti bisa merusak generasi yang akan datang,” kata dia.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPRD Jabar berharap Citarum Harum menjadi percontohan
Baca juga: DLH Jabar: 'Refocusing' anggaran pandemi tak hambat Program Citarum Harum
Baca juga: Angka kepatuhan perusahaan dukung Citarum Harum meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021