Pekerja migran Indonesia asal Cianjur, Jawa Barat, atas nama Yeti binti Emen, yang hilang kontak dengan keluarga sejak 17 tahun terakhir, akhirnya ditemukan dan dapat berhubungan kembali dengan anak semata wayangnya Repi Nurhayati yang ditinggal saat umur tiga tahun.
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan di Cianjur, Senin, mengatakan setelah pemberitaan di berbagai media, sejumlah instansi terkait di pusat dan kedutaan besar di Kuwait berusaha mencari keberadaan Yeti, hingga akhirnya dapat ditemukan dan berkomunikasi dengan keluarga di Cianjur.
"Berkat upaya bersama termasuk teman-teman jurnalis, instansi terkait di pusat, hingga Kedutaan Besar Indonesia di Kuwait, berhasil menemukan keberadaan Yeti dalam kondisi sehat dan sudah berkomunikasi dengan anaknya, " kata Ali.
Pihaknya ungkap dia, akan mengawal kepulangan Yeti hingga berkumpul kembali dengan anaknya di Cianjur, termasuk mengawal haknya jika belum terpenuhi. "Kami berharap Yeti yang berangkat tahun 2004 itu, dapat segera dipulangkan, " katanya.
Anak pekerja migran Indonesia Repi Nurhayati, mengatakan sempat tidak percaya mendapat kabar dari orang yang mengaku dari kedutaan yang menyebutkan telah menemukan keberadaan ibunya yang sejak usia 3 tahun sudah berangkat ke luar negeri. Bahkan dia sempat melihatkan foto ayahnya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.
"Ibu langsung menyebut nama ayah dan nama saya. Setelah 17 tahun, saya akhirnya dapat melihat kembali wajah ibu. Rencananya lebaran tahun depan, ibu sudah berencana untuk pulang. Ibu kehilangan kontak dengan keluarga karena tidak punya nomor telepon untuk dihubungi, " katanya.
Sementara Kepala Bidang Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Disnakertrans Cianjur, Ricky Ardi Hikmat, mengatakan pihaknya akan segera memproses pemulangan TKI Yeti yang telah hilang kontak selama belasan tahun, saat ini dalam kondisi sehat untuk segera pulang ke Cianjur.
"Kita akan bantu proses kepulangannya, berkat kerja sama semua pihak, akhirnya Yeti yang berangkat secara resmi tahun 2004, akhirnya ditemukan. Secepatnya akan kita pulangkan, " katanya.
Baca juga: Anak di Cianjur minta Pemerintah bantu cari ibunya yang pekerja migran di Kuwait
Baca juga: BP2MI fasilitasi calon pekerja migran divaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan di Cianjur, Senin, mengatakan setelah pemberitaan di berbagai media, sejumlah instansi terkait di pusat dan kedutaan besar di Kuwait berusaha mencari keberadaan Yeti, hingga akhirnya dapat ditemukan dan berkomunikasi dengan keluarga di Cianjur.
"Berkat upaya bersama termasuk teman-teman jurnalis, instansi terkait di pusat, hingga Kedutaan Besar Indonesia di Kuwait, berhasil menemukan keberadaan Yeti dalam kondisi sehat dan sudah berkomunikasi dengan anaknya, " kata Ali.
Pihaknya ungkap dia, akan mengawal kepulangan Yeti hingga berkumpul kembali dengan anaknya di Cianjur, termasuk mengawal haknya jika belum terpenuhi. "Kami berharap Yeti yang berangkat tahun 2004 itu, dapat segera dipulangkan, " katanya.
Anak pekerja migran Indonesia Repi Nurhayati, mengatakan sempat tidak percaya mendapat kabar dari orang yang mengaku dari kedutaan yang menyebutkan telah menemukan keberadaan ibunya yang sejak usia 3 tahun sudah berangkat ke luar negeri. Bahkan dia sempat melihatkan foto ayahnya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.
"Ibu langsung menyebut nama ayah dan nama saya. Setelah 17 tahun, saya akhirnya dapat melihat kembali wajah ibu. Rencananya lebaran tahun depan, ibu sudah berencana untuk pulang. Ibu kehilangan kontak dengan keluarga karena tidak punya nomor telepon untuk dihubungi, " katanya.
Sementara Kepala Bidang Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Disnakertrans Cianjur, Ricky Ardi Hikmat, mengatakan pihaknya akan segera memproses pemulangan TKI Yeti yang telah hilang kontak selama belasan tahun, saat ini dalam kondisi sehat untuk segera pulang ke Cianjur.
"Kita akan bantu proses kepulangannya, berkat kerja sama semua pihak, akhirnya Yeti yang berangkat secara resmi tahun 2004, akhirnya ditemukan. Secepatnya akan kita pulangkan, " katanya.
Baca juga: Anak di Cianjur minta Pemerintah bantu cari ibunya yang pekerja migran di Kuwait
Baca juga: BP2MI fasilitasi calon pekerja migran divaksinasi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021