Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan penyediaan Vaksin Merah Putih nantinya diharapkan dapat memenuhi 50 persen kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia di masa mendatang

"Vaksin Merah Putih nantinya kalau sudah tersedia diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sedikitnya 50 persen dari kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia," kata Amin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Amin menuturkan pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan suatu kontribusi yang dinantikan bangsa Indonesia untuk bisa menjawab kebutuhan vaksin COVID-19 dalam negeri.

Hingga saat ini, Vaksin Merah Putih masih dalam tahap pengembangan dan proses transisi di industri. Oleh karenanya, kebutuhan vaksin COVID-19 sekarang ini masih bergantung suplai yang didapatkan dari luar negeri.

Tentunya Indonesia berharap dapat segera mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin untuk penduduknya. Oleh sebab itu, pengembangan Vaksin Merah Putih menjadi suatu kebutuhan yang mendesak demi kepentingan masyarakat dan kemandirian bangsa terhadap vaksin.

Keberadaan Vaksin Merah Putih juga dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan revaksinasi atau vaksinasi ulang di masa mendatang untuk menjaga kekebalan tubuh masyarakat Indonesia.

"Kekebalan itu tidak terus menerus ada, harus dipelihara karena kan kita lihat sekarang kekebalan sudah ada yang menurun sehingga harus dibutuhkan mungkin suntikan ketiga, setahun lagi suntikan berikutnya," tutur Amin.

Baca juga: Lembaga Eijkman: Vaksin Merah Putih diharapkan bisa digunakan pertengahan 2022

Baca juga: Tim peneliti Unair: Vaksin Merah Putih siap digunakan awal 2022

Baca juga: Vaksin Merah Putih Eijkman diproduksi massal semester 2 tahun 2022

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021