Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meminta kontribusi swasta dalam memajukan prestasi olahraga di daerah pemilik kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Nanti saya akan mediasi KONI dengan kawasan industri agar mereka mau menjadi sponsor tiap cabang olahraga," kata Dani di Cikarang, Jumat.
Dia meyakini banyaknya perusahaan besar yang berdiri di Cikarang mampu meringankan beban pembinaan atlet berprestasi melalui sponsorship bahkan jika memungkinkan melakukan pembinaan jangka panjang bibit-bibit atlet potensial.
"Di Jawa Tengah misalnya, satu perusahaan saja mampu mencetak atlet-atlet badminton level internasional, kenapa di kita tidak bisa," katanya.
Dani mengatakan selama porsinya masih proporsional serta tidak mengganggu pembangunan maupun kepentingan nasional, pendanaan swasta layak dilakukan untuk pembinaan atlet berprestasi.
Dani mengaku biaya pembinaan atlet hingga berprestasi itu mahal. "Saya sangat mengerti biaya pembinaan atlet untuk target satu medali emas saja tidaklah murah. Prestasi olahraga suatu gengsi daerah," ucapnya.
Dani yang juga pernah menjabat Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat serta salah satu tokoh kunci kesuksesan PON XIX Jawa Barat 2016 itu mengaku banyak mengenal atlet andalan Kabupaten Bekasi.
"Pemerintah daerah mendukung penuh program KONI menjadi juara umum Porprov nanti. Saya juga banyak mengenal atlet andalan Jabar dari Kabupaten Bekasi yang akan turun di PON nanti," kata pria yang buku karangannya kini dijadikan panduan penyelenggaraan PON itu.
Ketua KONI Kabupaten Bekasi Reza Luthfi Hasan mengapresiasi rencana program kepala daerah membuka jalur ke kawasan industri untuk membantu kemajuan prestasi olahraga di Kabupaten Bekasi.
Reza mengatakan skema ini akan berdampak positif terhadap pembinaan olahraga prestasi di Kabupaten Bekasi apabila seluruh pihak terkait di dalamnya mampu bersinergi dengan baik dalam upaya pencarian sponsor dari kalangan swasta.
"Ini sebuah ide cemerlang Pak Bupati, jadi ketika Pak Bupati sudah mendukung penuh, kami bersama dinas juga unsur terkait sedianya bisa berjalan bersama menuntaskan misi tersebut. Saya yakin perkembangan prestasi olahraga di kita akan sangat terdongkrak dengan bantuan swasta," katanya.
Dirinya mengaku memiliki konsep pendekatan agar kawasan industri mau menjadi penyokong kesuksesan prestasi olahraga di daerahnya, salah satunya melalui pendekatan budaya yang diyakini mempunyai daya jual saling menguntungkan.
"Jepang misalnya dengan karate. Perusahaan Jepang bisa menjadi sponsor kemajuan olahraga karate, di sisi lain budaya Jepang tetap lestari dengan karatenya. Begitu pula dengan Korea, asal berdirinya olahraga taekwondo," kata dia.
Baca juga: Aquatic Center Bekasi direkomendasikan PRSI lokasi Porda 2022
Baca juga: KONI Bekasi bentuk KOK untuk cari bibit atlet potensial
Baca juga: Kabupaten Bekasi bangun sarana olahraga pada akhir 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Nanti saya akan mediasi KONI dengan kawasan industri agar mereka mau menjadi sponsor tiap cabang olahraga," kata Dani di Cikarang, Jumat.
Dia meyakini banyaknya perusahaan besar yang berdiri di Cikarang mampu meringankan beban pembinaan atlet berprestasi melalui sponsorship bahkan jika memungkinkan melakukan pembinaan jangka panjang bibit-bibit atlet potensial.
"Di Jawa Tengah misalnya, satu perusahaan saja mampu mencetak atlet-atlet badminton level internasional, kenapa di kita tidak bisa," katanya.
Dani mengatakan selama porsinya masih proporsional serta tidak mengganggu pembangunan maupun kepentingan nasional, pendanaan swasta layak dilakukan untuk pembinaan atlet berprestasi.
Dani mengaku biaya pembinaan atlet hingga berprestasi itu mahal. "Saya sangat mengerti biaya pembinaan atlet untuk target satu medali emas saja tidaklah murah. Prestasi olahraga suatu gengsi daerah," ucapnya.
Dani yang juga pernah menjabat Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat serta salah satu tokoh kunci kesuksesan PON XIX Jawa Barat 2016 itu mengaku banyak mengenal atlet andalan Kabupaten Bekasi.
"Pemerintah daerah mendukung penuh program KONI menjadi juara umum Porprov nanti. Saya juga banyak mengenal atlet andalan Jabar dari Kabupaten Bekasi yang akan turun di PON nanti," kata pria yang buku karangannya kini dijadikan panduan penyelenggaraan PON itu.
Ketua KONI Kabupaten Bekasi Reza Luthfi Hasan mengapresiasi rencana program kepala daerah membuka jalur ke kawasan industri untuk membantu kemajuan prestasi olahraga di Kabupaten Bekasi.
Reza mengatakan skema ini akan berdampak positif terhadap pembinaan olahraga prestasi di Kabupaten Bekasi apabila seluruh pihak terkait di dalamnya mampu bersinergi dengan baik dalam upaya pencarian sponsor dari kalangan swasta.
"Ini sebuah ide cemerlang Pak Bupati, jadi ketika Pak Bupati sudah mendukung penuh, kami bersama dinas juga unsur terkait sedianya bisa berjalan bersama menuntaskan misi tersebut. Saya yakin perkembangan prestasi olahraga di kita akan sangat terdongkrak dengan bantuan swasta," katanya.
Dirinya mengaku memiliki konsep pendekatan agar kawasan industri mau menjadi penyokong kesuksesan prestasi olahraga di daerahnya, salah satunya melalui pendekatan budaya yang diyakini mempunyai daya jual saling menguntungkan.
"Jepang misalnya dengan karate. Perusahaan Jepang bisa menjadi sponsor kemajuan olahraga karate, di sisi lain budaya Jepang tetap lestari dengan karatenya. Begitu pula dengan Korea, asal berdirinya olahraga taekwondo," kata dia.
Baca juga: Aquatic Center Bekasi direkomendasikan PRSI lokasi Porda 2022
Baca juga: KONI Bekasi bentuk KOK untuk cari bibit atlet potensial
Baca juga: Kabupaten Bekasi bangun sarana olahraga pada akhir 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021