Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Jawa Barat mendorong santri di pondok pesantren setempat meningkatkan kualitas ilmu dengan melek teknologi digital sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas sesuai tuntutan zaman.

"Banyak santri yang memiliki kemampuan digital yang andal, nanti kita ciptakan 'santriprenership' jadi 'entrepreneur' atau jadi pengusaha yang andal sebab mereka punya kemampuan," kata Kepala Kantor Kemenag Garut Cece Hidayat saat lokakarya Literasi Digital Santri 2021 di Gedung MUI Garut di Garut, Rabu.

Ia menuturkan literasi digital akan mendorong santri untuk lebih tertarik dan mau belajar teknologi digital, seperti halnya memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan ilmu pengetahuan maupun kebaikan lainnya.

Ia berharap, pemberian materi tentang teknologi digital dan cara pemanfaatan akan membangun santri lebih bijaksana hingga akhirnya memiliki kemampuan membuat konten-konten positif.

"Jangan sampai dunia maya ini diisi oleh konten-konten negatif yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Ia menyampaikan pendidikan pesantren memiliki ciri khas, begitu juga memiliki ragam budaya yang bisa dijadikan konten positif dan berkualitas untuk dipublikasikan di media sosial.

Keberadaan santri yang melek teknologi digital itu, kata dia, diharapkan bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan tentunya bisa menjadi sumber pendapatan finansial.

"Kegiatan ini jangan satu kali, tapi berjenjang dan berkelanjutan, mereka dilatih bagaimana cara membuat (video) Tiktok yang baik, membuat Youtube yang baik, vlog yang baik menge-'share' yang baik," katanya.

Ketua Lembaga Ta’lif Wa Nashr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut Jayadi Supriadin yang menyelenggarakan lokakarya tersebut, mengatakan santri yang mengikuti acara tercatat 80 orang perwakilan dari 30 pondok pesantren di Garut.

Ia menyampaikan kegiatan itu membahas tentang tulis-menulis dan pelatihan khusus cara membuat konten berita, hingga penggunaan media sosial, seperti Youtube, Facebook, Instagram, podcast, hingga membuat video di Tiktok yang saat ini sedang populer.

Jayadi menyampaikan kegiatan literasi digital bagi santri penting dilaksanakan untuk menghasilkan santri yang lebih baik dengan mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Hasilnya santri bisa buat buku atau bahkan siapa tahu ada Youtuber santri atau vloger santri dari Garut, bisa saja nanti dakwahnya melalui medsos seperti Gus Baha atau Ustadz Adi Hidayat dan lainnya," katanya.

Baca juga: Kemenag Garut kerahkan penyuluh agama tangkal radikalisme

Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster pesantren di Garut muncul lagi
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021