Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan tertarik untuk mengembangkan objek wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri yakni adanya sumber mata air panas, aliran sungai, air terjun, dan pegunungan di Kampung Cipanas, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Ini luar biasa, ini sangat lengkap di sini, mulai dari pemandangan yang sangat indah dengan hamparan sawah di pinggir hutan, kemudian juga ada air panas di sini, bisa mandi air panas, bisa melihat curug (air terjun), kemudian juga bisa berenang di sungai," kata Helmi saat meninjau destinasi wisata di Kampung Cipanas, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Rabu.
Destinasi wisata yang berada di pelosok Garut itu belum cukup terkenal, dan belum banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati keistimewaan objek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri.
Objek wisata alam di daerah itu cukup lengkap yang bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pengunjungnya, serta terdapat wisata edukasi tentang alam bagi wisatawan keluarga.
"Lengkap wisata di sini, kemudian dikelilingi oleh tebing, cocok untuk terapi menghilangkan kepenatan, menghilangkan stres, dan di sini cocok juga untuk wisata edukasi keluarga," katanya.
Destinasi wisata yang lokasinya tidak jauh dari jalan provinsi lintas selatan itu masih sulit akses jalannya, seperti kendaraan roda empat belum bisa menuju kawasan wisata tersebut.
Akses jalan menuju lokasi wisata itu, kata dia, tidak terlalu jauh dari jalan raya Bandung-Garut lintas Cisewu yakni sekitar 2 kilometer, ada pun kendaraan yang bisa melewati jalan tersebut disarankan bagi kendaraan offroad.
"Jalan ini baru jalan bukaan, jadi saya lihat belum ada, belum bisa diakses oleh mobil, kecuali offroad atau motor," kata Helmi.
Permasalahan akses menuju wisata itu, kata dia, menjadi perhatian pihaknya dan akan mencari solusinya agar ada jalan alternatif sehingga tempat wisata alam itu lebih mudah ditempuh yang akhirnya akan banyak wisatawan.
"Ini sedang kita diskusikan dengan desa, karena ini terlalu curam jalannya yang sekarang, lagi dicari jalan alternatif yang landai, sehingga bisa dikunjungi oleh wisatawan, terutama wisatawan 'family', keluarga," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster pesantren di Garut muncul lagi
Baca juga: Pemkab imbau swalayan jual telur ayam produksi peternak lokal Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ini luar biasa, ini sangat lengkap di sini, mulai dari pemandangan yang sangat indah dengan hamparan sawah di pinggir hutan, kemudian juga ada air panas di sini, bisa mandi air panas, bisa melihat curug (air terjun), kemudian juga bisa berenang di sungai," kata Helmi saat meninjau destinasi wisata di Kampung Cipanas, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Rabu.
Destinasi wisata yang berada di pelosok Garut itu belum cukup terkenal, dan belum banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati keistimewaan objek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri.
Objek wisata alam di daerah itu cukup lengkap yang bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pengunjungnya, serta terdapat wisata edukasi tentang alam bagi wisatawan keluarga.
"Lengkap wisata di sini, kemudian dikelilingi oleh tebing, cocok untuk terapi menghilangkan kepenatan, menghilangkan stres, dan di sini cocok juga untuk wisata edukasi keluarga," katanya.
Destinasi wisata yang lokasinya tidak jauh dari jalan provinsi lintas selatan itu masih sulit akses jalannya, seperti kendaraan roda empat belum bisa menuju kawasan wisata tersebut.
Akses jalan menuju lokasi wisata itu, kata dia, tidak terlalu jauh dari jalan raya Bandung-Garut lintas Cisewu yakni sekitar 2 kilometer, ada pun kendaraan yang bisa melewati jalan tersebut disarankan bagi kendaraan offroad.
"Jalan ini baru jalan bukaan, jadi saya lihat belum ada, belum bisa diakses oleh mobil, kecuali offroad atau motor," kata Helmi.
Permasalahan akses menuju wisata itu, kata dia, menjadi perhatian pihaknya dan akan mencari solusinya agar ada jalan alternatif sehingga tempat wisata alam itu lebih mudah ditempuh yang akhirnya akan banyak wisatawan.
"Ini sedang kita diskusikan dengan desa, karena ini terlalu curam jalannya yang sekarang, lagi dicari jalan alternatif yang landai, sehingga bisa dikunjungi oleh wisatawan, terutama wisatawan 'family', keluarga," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 dari klaster pesantren di Garut muncul lagi
Baca juga: Pemkab imbau swalayan jual telur ayam produksi peternak lokal Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021