Remaja putri 16 tahun bernama Salwa Naya Syakirah berhasil lolos menjadi mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan pihaknya bangga dengan diterimanya Salwa, karena Unpad mendapat mahasiswa yang memiliki keunggulan akademis.
"Unpad mendapatkan material yang unggul, yaitu lulusan SMA kelas akselarasi. Kami juga senang karena Unpad menjadi pilihan Salwa yang berasal dari luar Jawa," kata Dandi di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Salwa merupakan mahasiswa asal Pekanbaru, Riau. Lahir pada 15 Januari 2005, Salwa terhitung masuk sekolah dasar relatif cepat, yaitu pada usia 5,5 tahun. Pendidikannya di SD maupun SMP diselesaikan dengan normal, yaitu 6 dan 3 tahun.
Lalu ketika menjalani studi di MAN 2 Pekanbaru, Salwa mampu menyelesaikan studinya dengan waktu hanya 2 tahun. Hal ini terjadi karena Salwa sudah mengikuti program akselerasi sejak duduk di bangku kelas X.
Dengan diterimanya di salah satu kampus ternama di Jawa Barat itu, Salwa merupakan mahasiwa termuda dibandingkan rekan-rekannya di Unpad yang masuk pada angkatan 2021.
Meski terbilang unggul, Dandi mengatakan tidak ada perlakuan yang istimewa bagi Salwa. Walaupun lebih muda, menurut Dandi secara keilmuan Salwa telah mampu mengikuti studi di perguruan tinggi.
"Kami juga berpesan agar ananda Salwa mengiringi keberhasilannya dengan sikap kedewasaan yang tinggi, karena ia akan bertemu dengan lingkungan yang secara usia dan pengalaman tentunya lebih tinggi," katanya.
Sementara itu, Salwa mengaku senang telah berhasil lolos menjadi mahasiwa Unpad. Salwa sendiri memang sebelumnya telah menargetkan untuk menempuh pendidikan setelah SMA di daerah Jawa Barat.
“Perasaannya tidak menyangka bisa diterima di Unpad. Saya senang sekali. Saya melihat Unpad termasuk universitas yang bagus, terkenal, dan cukup susah buat orang untuk masuk ke Unpad,” kata Salwa dalam laman resmi Unpad.
Adapun pemilihan Prodi Ilmu Hukum ini, kata Salwa, bukan tanpa alasan. Sejak sekolah, Salwa sudah memiliki kecintaan terhadap salah satu mata pelajaran sosio humaniora.
Selain itu, mempelajari Ilmu Hukum juga menurutnya memiliki prospek karier yang bagus. Salah satu karier impian yang ingin diraihnya adalah bekerja di Komisi Nasional atau lembaga yang bergerak di bidang HAM dan kemanusiaan.
Setelah menjadi mahasiswa FH Unpad, Salwa mengaku berencana untuk menyelesaikan studinya tepat waktu meski saat ini sistem perkuliahan berjalan secara daring.
Karena Salwa mengaku kini mulai terbiasa mengikuti pembelajaran secara daring. Bahkan, ia juga mengaku lebih fokus ketika mengikuti sekolah secara daring.
“Inginnya lulus 3,5 tahun. Dan kalau bisa lulus dengan nilai memuaskan,” kata Salwa.
Baca juga: Unpad terima 2.382 mahasiswa baru lewat SBMPTN
Baca juga: Unpad Bandung terima 9.046 mahasiswa baru tahun ajaran 2020
Baca juga: Unpad gelar kuliah daring untuk 23 mahasiswa asal Tiongkok
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan pihaknya bangga dengan diterimanya Salwa, karena Unpad mendapat mahasiswa yang memiliki keunggulan akademis.
"Unpad mendapatkan material yang unggul, yaitu lulusan SMA kelas akselarasi. Kami juga senang karena Unpad menjadi pilihan Salwa yang berasal dari luar Jawa," kata Dandi di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Salwa merupakan mahasiswa asal Pekanbaru, Riau. Lahir pada 15 Januari 2005, Salwa terhitung masuk sekolah dasar relatif cepat, yaitu pada usia 5,5 tahun. Pendidikannya di SD maupun SMP diselesaikan dengan normal, yaitu 6 dan 3 tahun.
Lalu ketika menjalani studi di MAN 2 Pekanbaru, Salwa mampu menyelesaikan studinya dengan waktu hanya 2 tahun. Hal ini terjadi karena Salwa sudah mengikuti program akselerasi sejak duduk di bangku kelas X.
Dengan diterimanya di salah satu kampus ternama di Jawa Barat itu, Salwa merupakan mahasiwa termuda dibandingkan rekan-rekannya di Unpad yang masuk pada angkatan 2021.
Meski terbilang unggul, Dandi mengatakan tidak ada perlakuan yang istimewa bagi Salwa. Walaupun lebih muda, menurut Dandi secara keilmuan Salwa telah mampu mengikuti studi di perguruan tinggi.
"Kami juga berpesan agar ananda Salwa mengiringi keberhasilannya dengan sikap kedewasaan yang tinggi, karena ia akan bertemu dengan lingkungan yang secara usia dan pengalaman tentunya lebih tinggi," katanya.
Sementara itu, Salwa mengaku senang telah berhasil lolos menjadi mahasiwa Unpad. Salwa sendiri memang sebelumnya telah menargetkan untuk menempuh pendidikan setelah SMA di daerah Jawa Barat.
“Perasaannya tidak menyangka bisa diterima di Unpad. Saya senang sekali. Saya melihat Unpad termasuk universitas yang bagus, terkenal, dan cukup susah buat orang untuk masuk ke Unpad,” kata Salwa dalam laman resmi Unpad.
Adapun pemilihan Prodi Ilmu Hukum ini, kata Salwa, bukan tanpa alasan. Sejak sekolah, Salwa sudah memiliki kecintaan terhadap salah satu mata pelajaran sosio humaniora.
Selain itu, mempelajari Ilmu Hukum juga menurutnya memiliki prospek karier yang bagus. Salah satu karier impian yang ingin diraihnya adalah bekerja di Komisi Nasional atau lembaga yang bergerak di bidang HAM dan kemanusiaan.
Setelah menjadi mahasiswa FH Unpad, Salwa mengaku berencana untuk menyelesaikan studinya tepat waktu meski saat ini sistem perkuliahan berjalan secara daring.
Karena Salwa mengaku kini mulai terbiasa mengikuti pembelajaran secara daring. Bahkan, ia juga mengaku lebih fokus ketika mengikuti sekolah secara daring.
“Inginnya lulus 3,5 tahun. Dan kalau bisa lulus dengan nilai memuaskan,” kata Salwa.
Baca juga: Unpad terima 2.382 mahasiswa baru lewat SBMPTN
Baca juga: Unpad Bandung terima 9.046 mahasiswa baru tahun ajaran 2020
Baca juga: Unpad gelar kuliah daring untuk 23 mahasiswa asal Tiongkok
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021